7 Kesalahan Fatal Saat Menggunakan Laptop

- Meletakkan laptop di permukaan yang kurang mendukung dapat meningkatkan suhu dan risiko kerusakan
- Penggunaan laptop tanpa pendingin tambahan saat menjalankan aplikasi berat dapat memperpendek umur pakainya
- Menunda pembaruan sistem operasi dan perangkat lunak serta mengabaikan keamanan data dapat menyebabkan laptop rentan terhadap ancaman dan performa menurun
Laptop telah menjadi perangkat esensial bagi banyak orang, baik untuk bekerja, belajar, maupun hiburan. Penggunaannya yang fleksibel membuat laptop lebih praktis dibandingkan komputer desktop. Namun, kebiasaan buruk saat menggunakan perangkat ini dapat berdampak negatif terhadap kinerjanya. Tidak sedikit pengguna yang melakukan kesalahan tanpa menyadarinya, yang pada akhirnya memperpendek umur laptop.
Kesalahan-kesalahan ini bisa berasal dari cara perawatan yang kurang tepat, kebiasaan saat penggunaan, hingga pengelolaan perangkat lunak yang tidak optimal. Jika kebiasaan buruk ini terus dilakukan, laptop bisa mengalami penurunan performa, bahkan mengalami kerusakan yang cukup serius.
Biar kamu lebih waspada, yuk simak ketujuh kesalahan fatal yang sering dilakukan saat menggunakan laptop berikut ini. Let's scroll!
1. Meletakkan laptop di permukaan yang tidak stabil dan tidak rata

Banyak orang menggunakan laptop di tempat-tempat yang kurang mendukung, seperti di atas kasur, sofa, atau permukaan berbahan kain lainnya. Permukaan ini cenderung menutupi ventilasi udara yang berada di bagian bawah atau samping laptop. Akibatnya, udara panas yang seharusnya dikeluarkan dari dalam perangkat menjadi terperangkap, sehingga suhu laptop meningkat drastis.
Selain itu, permukaan yang tidak stabil juga meningkatkan risiko jatuh atau tergelincir. Saat laptop diletakkan di atas sofa atau kasur, kemungkinan perangkat terguling menjadi lebih besar. Hal ini bisa menyebabkan layar mengalami retak, engsel longgar, atau bahkan perangkat mati total akibat benturan yang keras. Penggunaan meja dengan permukaan keras dan datar lebih dianjurkan untuk menjaga kestabilan laptop serta memastikan sirkulasi udara tetap lancar.
2. Menggunakan laptop tanpa pendingin tambahan

Laptop yang digunakan dalam waktu lama tanpa pendingin tambahan akan mengalami kenaikan suhu yang berlebihan. Banyak pengguna mengabaikan pentingnya pendingin tambahan, terutama ketika menjalankan aplikasi berat seperti editing video, permainan dengan grafis tinggi, atau perangkat lunak pemrograman. Tanpa pendingin, suhu komponen seperti prosesor dan kartu grafis akan meningkat, yang dapat memperpendek umur pakainya.
Penggunaan cooling pad atau kipas eksternal sangat membantu dalam menjaga suhu laptop tetap stabil. Selain itu, membersihkan ventilasi secara berkala juga dapat mencegah debu menumpuk yang dapat menghambat aliran udara. Jika laptop sering digunakan untuk tugas berat, sebaiknya juga mempertimbangkan penggunaan pasta termal yang membantu konduktivitas panas pada prosesor.
3. Tidak memperhatikan kesehatan baterai

Kesalahan umum lainnya adalah membiarkan baterai terus terhubung ke adaptor meskipun sudah terisi penuh. Hal ini dapat menyebabkan siklus baterai menurun lebih cepat, sehingga daya tahan baterai semakin berkurang. Sebagian orang juga memiliki kebiasaan menggunakan laptop hingga daya benar-benar habis sebelum mengisi ulang, yang justru dapat mempercepat kerusakan baterai.
Disarankan untuk menjaga tingkat daya baterai di kisaran 20-80 persen agar siklus hidupnya lebih panjang. Melepas baterai saat menggunakan daya langsung dari adaptor juga dapat menjadi solusi, terutama jika laptop digunakan dalam waktu lama. Namun, hal ini hanya berlaku bagi laptop yang masih memiliki baterai yang bisa dilepas. Jika baterai tertanam, sebaiknya tetap menggunakan daya dari baterai dan hanya mengisi ulang saat diperlukan.
4. Mengabaikan pembaruan perangkat lunak

Banyak pengguna yang sering menunda pembaruan sistem operasi dan perangkat lunak dengan alasan tidak ingin terganggu saat bekerja. Padahal, pembaruan ini sering kali membawa peningkatan keamanan serta perbaikan dari bug yang dapat menyebabkan sistem berjalan tidak stabil. Sistem operasi yang tidak diperbarui juga rentan terhadap ancaman keamanan seperti malware dan peretasan.
Selain sistem operasi, pembaruan pada perangkat lunak pendukung seperti driver juga penting untuk menjaga kompatibilitas dengan perangkat keras. Mengabaikan pembaruan dapat menyebabkan beberapa fungsi laptop tidak berjalan optimal, seperti koneksi internet yang terganggu atau performa grafis yang menurun. Mengaktifkan pembaruan otomatis bisa menjadi solusi agar sistem tetap aman dan berjalan lancar tanpa perlu melakukan pembaruan secara manual.
5. Menggunakan laptop tanpa proteksi keamanan yang memadai

Keamanan data sering kali diabaikan oleh banyak pengguna laptop. Tidak sedikit yang menggunakan perangkat tanpa perlindungan antivirus atau tanpa mengaktifkan fitur keamanan bawaan. Laptop yang tidak memiliki proteksi yang memadai lebih rentan terhadap serangan malware, peretasan, dan pencurian data pribadi.
Selain menginstal perangkat lunak keamanan, penting juga untuk menghindari mengunduh file atau perangkat lunak dari sumber yang tidak terpercaya. Kebiasaan mengunjungi situs yang mencurigakan dan mengklik tautan yang tidak dikenal dapat meningkatkan risiko infeksi virus atau ransomware yang dapat merusak sistem. Menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan autentikasi dua faktor juga dapat membantu menjaga keamanan data pribadi.
6. Menyimpan terlalu banyak file di drive sistem

Menyimpan terlalu banyak file di drive sistem, terutama di partisi yang digunakan untuk sistem operasi, dapat menyebabkan kinerja laptop melambat. Banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa semakin penuh kapasitas penyimpanan pada drive utama, semakin lambat proses booting dan pengoperasian perangkat lunak.
Solusi terbaik adalah menyimpan file pribadi, dokumen, serta data lain di partisi terpisah atau di perangkat penyimpanan eksternal. Penggunaan layanan penyimpanan cloud juga dapat membantu mengurangi beban pada penyimpanan internal. Selain itu, menghapus cache, file sementara, dan aplikasi yang jarang digunakan juga dapat membantu meningkatkan performa laptop secara signifikan.
7. Menutup laptop dengan kasar atau mengangkatnya dari layar

Banyak pengguna yang tidak sadar bahwa menutup laptop dengan terlalu cepat atau kasar dapat merusak engsel layar. Tekanan yang berlebihan pada bagian tengah layar saat menutup laptop bisa menyebabkan retakan kecil yang lama-kelamaan bisa bertambah parah. Selain itu, beberapa orang juga memiliki kebiasaan mengangkat laptop dari layar, yang dapat menyebabkan engsel menjadi longgar atau bahkan patah.
Cara terbaik untuk menutup laptop adalah dengan menggunakan kedua tangan dan menekan bagian tengah perlahan agar tekanan merata. Saat membawa laptop, sebaiknya selalu memegang bagian bawah perangkat untuk menghindari tekanan yang tidak perlu pada engsel dan layar. Merawat laptop dengan cara ini dapat membantu memperpanjang umur perangkat serta menjaga tampilannya tetap baik dalam jangka panjang.
Kesalahan-kesalahan dalam penggunaan laptop sering kali dianggap sepele, tetapi dampaknya bisa sangat besar terhadap kinerja dan daya tahan perangkat. Perawatan yang tepat serta penggunaan yang bijak akan membantu menjaga performa laptop agar tetap stabil untuk jangka waktu yang panjang.