Kenapa Samsung Tidak Menyertakan Charger dalam Paket Penjualan?

Ketika membeli sebuah smartphone baru, biasanya kita akan mendapatkan dus yang didalamnya terdapat perangkat HP itu sendiri, kartu garansi, panduan penggunaan, SIM ejector, charger, dan bonus casing jika ada. Namun, belakangan Samsung justru tidak menyediakan charger dalam paket penjualannya untuk sebagian smartphone mereka. Meski begitu, sepertinya kebijakan ini tidak mengurangi angka penjualan Samsung.
Langkah Samsung dengan tidak menyertakan charger dalam paket penjualan menuai pro dan kontra. Kebijakan ini sering dianggap mengikuti Apple yang lebih dulu tidak memberikan charger dalam paket penjualan iPhone. Sebenarnya, ada beberapa alasan kenapa Samsung tidak menyertakan charger dalam paket penjualan smartphone terbaru mereka. Apa saja, ya, alasan tersebut?
1. Alasan ramah lingkungan dengan mengurangi limbah elektronik

Sama seperti Apple, Samsung beralasan bahwa mengurangi aksesori seperti charger membantu mengurangi limbah elektronik. Banyak pengguna smartphone sudah memiliki charger dari perangkat sebelumnya, sehingga menyertakan charger tambahan dianggap tidak diperlukan.
Mengurangi produksi charger berarti mengurangi penggunaan bahan baku seperti plastik dan logam. Ini akan berdampak pada lingkungan. Pengurangan limbah elektronik diklaim dapat berkontribusi pada keberlanjutan program ramah lingkungan.
2. Mengurangi biaya produksi dan efisiensi logistik

Samsung mendapatkan keuntungan lebih besar dengan tidak menyertakan charger dalam paket penjualan. Tidak menyertakan charger memungkinkan Samsung mengurangi ukuran kemasan. Ukuran kotak yang lebih ringkas akan mempermudah transportasi, sehingga lebih banyak perangkat dapat dikirim sekaligus.
Kebijakan Ini mampu mengurangi emisi karbon saat proses pengiriman. Dalam hal ini, Samsung juga akan mendapatkan pengurangan biaya produksi. Selain itu, kecepatan perakitan smartphone juga akan lebih efisien dan efektif.
3. Mendorong penggunaan aksesori original Samsung

Selain alasan bijak tentang ramah lingkungan, alasan paling logis kenapa tidak ada charger di paket penjualan HP Samsung adalah untuk mendapatkan profit tambahan. Konsumen yang membeli HP Samsung tapi belum punya charger, otomatis akan membeli aksesori original jika ingin mendapatkan charger berkualitas tinggi. Meski begitu, charger pihak ketiga sebenarnya dapat digunakan asalkan kualitasnya teruji.
4. Samsung terkadang memberikan bonus charger gratis secara terpisah

Kebijakan Samsung yang sudah berlangsung dua tahun ini menuai pro dan kontra. Di negara berkembang seperti Indonesia, pengguna smartphone entry-level sangat sensitif terhadap harga. Konsumen merasa kalau tidak ada charger dalam paket penjualan, mereka harus mengeluarkan biaya lebih mahal lagi
Oleh karenanya, Samsung terkadang memberikan charger original sebagai bonus. Charger ini diberikan secara terpisah dari dus, selama persediaan masih ada. Bahkan, sejumlah toko distributor terkadang berinisiatif untuk memberikan bonus charger pada pembeli.
5. Langkah Samsung menuai pro dan kontra

Kebijakan Samsung tidak menyertakan charger dalam paket penjualan telah dimulai sejak 2022. Keputusan ini menuai polemik di kalangan pengguna Samsung. Sebagian pengguna setuju karena mereka sudah memiliki charger, namun ada pula yang merasa dirugikan karena harus membeli charger baru.
Biaya yang dikeluarkan pengguna akan bertambah jika perangkat memerlukan teknologi pengisian daya terbaru. Keputusan Samsung ini mengikuti langkah yang sudah lebih dulu diambil oleh produsen lain seperti Apple. Hal ini menciptakan standar baru di industri smartphone dan mendorong adopsi kebijakan serupa di seluruh dunia.
Meski begitu, sebagian besar merek smartphone lain saat ini tetap mempertahankan charger dalam paket penjualan. Brand besar seperti OPPO, Redmi, dan Infinix sejauh ini masih setia memberikan charger dalam dus. Apakah kamu setuju jika nantinya semua smartphone terbaru dijual tanpa charger?