Polytron Luxia i3 vs Lenovo IdeaPad Slim 3, Mending Pilih Mana?

Sebelum kita membahas mengenai jeroan mesin dari Luxia i3 dan IdeaPad Slim 3, mari kita ketahui dulu perbedaan tampilan bodinya. Pada Luxia i3, Polytron membalut cover-nya dengan metal aluminium berwarna obsidian gray sehingga memberikan kesan kokoh sekaligus profesional. Meski terdapat bahan logam, bobot yang ditawarkan laptop terbaru Polytron ini cukup ringkas untuk dibawa kuliah atau meeting harian, yakni hanya 1,4 kg.

Di sisi lain, bodi dari IdeaPad Slim 3 menggunakan material PC-ABS dengan finishing IMR berbobot 1,43 kg. Meski bodinya tidak mengusung material logam, pilihan warna yang tersedia di laptop murah Lenovo ini justru lebih beragam, meliputi arctic grey, misty blue, dan abyss blue. Dari segi desain, IdeaPad Slim 3 jelas lebih berwarna, sementara Luxia i3 cenderung menekankan gaya elegan dan premium.

Setelah mengetahui perbedaan desain bodinya, kini saatnya beralih pada pembahasan kualitas layar. Polytron Luxia i3 hadir dengan panel IPS berukuran 14 inci beresolusi 1920 x 1200 piksel dan tingkat kecerahan hingga 400 nits. Layar ini bukan hanya nyaman dipakai di luar ruangan, tetapi juga membawa rasio 16:10 yang ideal untuk multitasking maupun membaca dokumen panjang.

Berbeda dengan Polytron, Lenovo IdeaPad Slim 3 justru menggunakan layar TN berukuran 14 inci dengan resolusi FHD 1920 x 1080 piksel dan kecerahan maksimal 250 nits. Meski panel TN biasanya menawarkan sudut pandang lebih sempit dibanding IPS, Lenovo tetap menambahkan fitur anti glare supaya tetap nyaman dipakai sehari-hari. Jika dibandingkan langsung, Luxia tentu terlihat lebih unggul berkat penggunaan panel IPS dan tingkat brightness yang lebih tinggi.

Polytron Luxia i3 sebenarnya sudah menyediakan port cukup lengkap, mulai dari full function Type-C, HDMI, USB 3.0, USB 2.0, hingga slot TF Card. Apalagi, laptop ini juga dibekali kamera 2MP Full HD dengan shutter fisik sehingga mendukung meeting online dengan hasil lebih jernih. Meski begitu, Lenovo IdeaPad Slim 3 justru hadir lebih modern berkat USB-C 3.2 Gen 1 (mendukung power delivery dan DisplayPort), HDMI 1.4b, USB 3.2, USB 2.0, serta SD Card Reader. Sayangnya, kamera pada Lenovo hanya sebatas 720p HD meski tetap dilengkapi dengan privacy shutter. Sebagai gantinya, laptop ini unggul di sisi audio karena sudah didukung stereo speaker dengan teknologi Dolby Audio yang tidak dimiliki oleh Luxia i3. 

Untuk sektor baterai, Polytron menggunakan kapasitas 57Wh yang lebih besar dibanding Lenovo dengan 38Wh. Secara teori, hal ini bikin Luxia i3 bisa bertahan lebih lama, terutama saat digunakan untuk aktivitas ringan. Dari sisi harga, Polytron Luxia i3 dibanderol Rp5.499.000, sedikit lebih murah dibanding Lenovo IdeaPad Slim 3 yang berada di kisaran Rp5.899.000. 

Dari layanan purna jual, Polytron memberikan garansi 2 tahun ditambah accidental damage protection (ADP) selama 2 tahun sehingga lebih aman jika laptop mengalami kerusakan karena insiden tak terduga. Lenovo juga tak ingin kalah dengan menawarkan 2 tahun Premium Care yang didukung teknisi resmi. Dengan begitu, keduanya sama-sama memberi perlindungan ekstra bagi pengguna, hanya saja pendekatannya berbeda.

Jika kamu mencari laptop entry level dengan layar IPS cerah, build premium, baterai lebih awet, dan opsi upgrade RAM lega, maka Laptop Polytron Luxia i3 jelas sangat menggoda. Apalagi dengan harga yang lebih murah dan garansi ADP, laptop ini cocok untuk pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran yang butuh perangkat tangguh tanpa ribet. Namun, kalau kamu lebih percaya pada ekosistem global dengan dukungan software lebih matang, suara Dolby Audio, serta SSD Gen4 yang lebih cepat, Lenovo IdeaPad Slim 3 tetap layak jadi pilihan.

Jadi, keputusan akhirnya ada di kamu. Apakah lebih tertarik mendukung produk lokal dengan value tinggi atau memilih brand internasional dengan reputasi global? Intinya, dari perbandingan Polytron Luxia i3 vs Lenovo IdeaPad Slim 3, keduanya sama-sama bisa jadi sahabat produktifmu pada tahun 2025.