Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membeli Monitor Bekas, Pastikan Resolusi dan Panelnya

potret orang sedang bekerja (pexels.com/fauxels)
potret orang sedang bekerja (pexels.com/fauxels)
Intinya sih...
  • Perhatikan resolusi layar: Pastikan monitor bekas memiliki resolusi minimal Full HD (1920x1080 piksel) agar tampilan gambar tetap tajam dan nyaman untuk dipakai aktivitas sehari-hari.
  • Cek jenis panel yang digunakan: Pilih monitor dengan panel IPS atau VA untuk mendapatkan warna akurat dan sudut pandang luas, hindari panel TN yang kurang memuaskan.
  • Periksa kondisi fisik dan dead pixel: Selalu periksa layar dalam kondisi menyala dan gunakan aplikasi khusus untuk mendeteksi dead pixel, pastikan tidak ada goresan atau retak pada layar.

Mencari monitor bekas yang masih layak pakai seringkali membuat banyak orang bingung dan ragu. Banyaknya pilihan di pasaran justru bisa menjadi bumerang jika tidak tahu harus memilih yang mana. Oleh karena itu, kamu harus memahami hal-hal penting saat membeli monitor bekas agar mendapatkan perangkat yang tidak mengecewakan.

Banyak kasus monitor bekas bermasalah setelah dibeli, seperti layar buram atau tampilan warna tidak normal, biasanya akibat pembeli kurang teliti memeriksa spesifikasi dan kondisi fisik monitor. Namun, dengan mengikuti tips-tips di bawah ini, kamu akan terhindar dari monitor bekas berkualitas buruk.

1. Perhatikan resolusi layar

potret orang sedang bekerja (pexels.com/cottonbro studio)
potret orang sedang bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Resolusi layar yang rendah merupakan masalah umum pada monitor bekas, apalagi jika monitor tersebut keluaran lama. Sering kali, pembeli tergiur harga murah tanpa sadar resolusi yang didapat tidak sesuai kebutuhan masa kini. Sebelum membeli, pastikan monitor memiliki resolusi minimal Full HD (1920x1080 piksel) agar tampilan gambar tetap tajam dan nyaman untuk dipakai aktivitas sehari-hari. Caranya sangat mudah, cek detail resolusi pada dus atau di menu pengaturan monitor. Lihat berapa resolusinya dan pastikan sesuai kebutuhan kamu.

2. Cek jenis panel yang digunakan

potret monitor (pexels.com/cottonbro studio)
potret monitor (pexels.com/cottonbro studio)

Jenis panel sangat memengaruhi kualitas gambar serta sudut pandang monitor. Banyak monitor bekas yang menggunakan panel TN karena harganya cenderung lebih murah. Tapi, sayangnya kualitas gambar dan sudut pandangnya kurang memuaskan. Pilih monitor dengan panel IPS atau VA jika ingin mendapatkan warna akurat dan sudut pandang luas untuk pekerjaan desain atau multimedia.

Masalahnya, banyak pembeli yang kurang memahami perbedaan panel hingga akhirnya kecewa setelah membeli. Panel TN memang responsif untuk bermain game, tetapi kurang cocok jika kamu suka menonton film atau bekerja dengan warna. Solusinya, tanyakan secara spesifik pada penjual mengenai jenis panel, atau cari informasinya lewat tipe model sebelum membeli.

3. Periksa kondisi fisik dan dead pixel

ilustrasi mengecek kondisi fisik monitor (allcolorscreen.com)
ilustrasi mengecek kondisi fisik monitor (allcolorscreen.com)

Masalah dead pixel atau bintik hitam pada layar bisa sangat mengganggu kenyamanan penggunaan. Banyak monitor bekas yang dijual karena sudah muncul dead pixel atau cacat fisik lain seperti goresan dan retak. Untuk menghindari kerugian, selalu periksa layar dalam kondisi menyala dan gunakan aplikasi khusus untuk mendeteksi dead pixel.

Beberapa penjual kadang tidak jujur saat menginformasikan kondisi layar. Hal tersebut sering membuat pembeli baru sadar setelah digunakan beberapa hari di rumah. Untuk menambah keyakinan, minta penjual untuk menunjukkan monitor dalam keadaan menyala sebelum transaksi.

4. Pastikan port dan fitur masih berfungsi normal

potret port monitor (allcolorscreen.com)
potret port monitor (allcolorscreen.com)

Port seperti HDMI, DisplayPort, dan audio out sangat penting untuk mendukung berbagai kebutuhan perangkat masa kini. Monitor bekas yang sudah bermasalah biasanya memiliki port rusak atau sensitif sehingga koneksi mudah terganggu. Sebelum membeli, coba semua port dengan kabel dan perangkat berbeda untuk memastikan semuanya berfungsi normal. Jangan terbuai dengan harga murah dan desain menarik, tetapi mengabaikan fitur penting seperti adjustable stand, speaker internal, atau port USB tambahan. Kerusakan pada port dan fitur bisa menyebabkan monitor terasa kurang fleksibel ketika digunakan untuk kebutuhan profesional.

5. Tanyakan riwayat penggunaan monitor

potret orang sedang bekerja (pexels.com/fauxels)
potret orang sedang bekerja (pexels.com/fauxels)

Riwayat penggunaan monitor sangat memengaruhi ketahanan dan umur pakai perangkat. Monitor yang terlalu lama digunakan secara terus-menerus atau sering di-stress bisa mengalami penurunan kualitas lebih cepat. Jangan ragu untuk bertanya tentang seberapa lama monitor tersebut sudah digunakan, apa pernah diservis, dan digunakan untuk keperluan apa sebelumnya.

Informasi riwayat sering dianggap tidak penting. Padahal, ini bisa menentukan kelayakan produk. Monitor yang digunakan hanya untuk office biasanya lebih awet daripada yang dipakai editing atau gaming berat. Gunakan informasi riwayat ini untuk menilai layak tidaknya monitor bekas yang akan kamu beli.

Membeli monitor bekas wajib memperhatikan lima tips ini untuk meminimalisir risiko rugi saat sudah membelinya. Jangan terburu-buru mengambil keputusan dan selalu cek kondisi serta spesifikasi sebelum transaksi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us