Selain Skill, Ini 5 Penyebab Kenapa Sulit Naik Rank di VALORANT

Dalam sebuah game, rank dapat mencerminkan keterampilan seorang pemain. Semakin tinggi rank, semakin terampil pula skill pemain tersebut, begitu pula sebaliknya. Sayangnya, dalam game VALORANT, ada cukup banyak pemain dengan skill yang terampil, tetapi berada pada rank rendah, seperti Silver, Bronze, bahkan Iron.
Hardstuck atau fenomena terjebak pada suatu rank adalah hal umum yang dirasakan oleh para gamer, khususnya dalam game VALORANT. Bukan hanya soal skill, rupanya lima hal ini juga jadi penyebab kenapa sulit naik rank di VALORANT. Kira-kira kenapa, ya?
1. Perangkat

Gak dimungkiri kalau perangkat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar untuk menunjang skill dalam sebuah game. VALORANT memang memiliki spesifikasi minimum yang memungkinkan para pemain bermain di device kelas bawah atau kentang. Namun, semakin mumpuni spesifikasi dari perangkat yang digunakan, semakin menunjang skill kamu.
Saat bermain dengan monitor yang memiliki refresh rate 60 Hz, misalnya, tentu kamu akan cukup kesulitan melawan pemain dengan monitor yang memiliki refresh rate lebih tinggi. Hal ini karena mereka jadi punya keunggulan sendiri. Perangkat bukan hanya soal PC atau laptop yang digunakan, melainkan juga komponen lain, seperti kibor, tetikus, bahkan meja dan kursi.
2. Koneksi internet

Koneksi yang dibutuhkan game first person shooter (FPS) tentunya harus baik. Sebab, koneksi internet yang buruk akan menyebabkan terjadinya packet loss atau hilangnya data yang seharusnya ditransfer. Packet loss sendiri membuat kondisi yang dialami oleh pemain tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Karena itu, ping yang disarankan untuk bermain VALORANT sendiri tidak lebih dari 50 ms. Ping yang naik turun, apalagi cenderung tinggi, akan menyulitkan permainan. Kalau sudah begini, bukan hanya kamu yang akan dirugikan, tetapi juga teman satu tim.
3. Terlalu banyak akun smurf

Jika kamu merasa gaya bermain lawan sangat jago hingga sulit untuk dikalahkan, bisa jadi mereka adalah pemain dengan akun smurf. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa dalam VALORANT ada banyak sekali pemain yang melakukan smurfing. Akun smurf adalah akun kecil yang dibuat oleh pemain tingkat atas dalam sebuah game agar mereka bisa bermain pada rank rendah.
Riot Games sudah meminimalkan adanya smurfing, tetapi jumlah yang terlampau banyak membuat Riot sendiri menjadi kewalahan. Karena itulah, jika kamu masih pemula dalam game ini dan ingin melakukan grinding, jangan sesekali bermain 5-stack dengan pemain pemula lainnya. Besar kemungkinannya kamu akan bertemu dengan para smurfing yang bisa membuat tim kamu kalah telak. Pasti gak mau, kan?
4. Throwing dan cheating

Throwing adalah kondisi saat seorang pemain sengaja bermain dengan buruk. Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan troll. Berbeda dengan have fun, biasanya pemain yang melakukan throwing memiliki tujuan untuk kalah. Para pemain yang melakukan throwing akan melakukan banyak kesalahan yang disengaja, seperti menggunakan ability untuk menyerang tim ataupun sengaja mati.
Sementara itu, seperti namanya, cheating adalah perbuatan curang dalam game. Para pemain yang melakukan cheating akan menggunakan tools tertentu untuk memudahkan permainan. Mereka penggunaan aimbot yang memungkinkan para penggunanya menembak musuh dengan tepat secara otomatis.
Throwing dan cheating adalah sesuatu yang di luar kendali kita. Jika bertemu dengan pemain yang melakukan keduanya, kamu bisa melaporkan akun mereka. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan sanksi yang biasanya berupa banned account ataupun pembatasan penggunaan akun untuk beberapa waktu tertentu.
5. Kurangnya kerja sama tim

Meskipun aim skill sangat dibutuhkan dalam VALORANT, bukan semata-mata semuanya tentang kamu saja. Game FPS berbasis 5v5 ini tentunya membutuhkan kerja sama tim untuk meraih kemenangan. Kerja sama tim yang amburadul akan sangat berdampak pada hasil permainan.
Hal mudah yang bisa dilakukan untuk menjaga kerja sama adalah berkomunikasi. Berilah informasi untuk penggunaan ability ataupun memberitahukan di mana letak musuh berada. Hindari toksik juga untuk membangun ikatan dengan teman satu tim. Jika kamu menemukan ada pemain yang toksik, kamu bisa membisukan mereka dan fokus bermain dengan sisa tim kamu yang masih berusaha menjaga kerja sama.
Hardstuck atau sulit naik rank di VALORANT adalah hal yang umum dirasakan. Kamu tidak perlu merasa minder karena skill bermainmu. Bisa jadi alasan kenapa sampai sekarang kamu masih stuck adalah beberapa hal di atas. Mulai dari diri sendiri, kita benahi apa yang perlu dibenahi supaya bisa grinding ke rank yang lebih tinggi di VALORANT, yuk!