Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Steam Deck vs Nintendo Switch OLED, Adu Konsol Handheld

ilustrasi Steam Deck vs Nintendo Switch OLED (tomsguide.com)
ilustrasi Steam Deck vs Nintendo Switch OLED (tomsguide.com)

Pengumuman Steam Deck dan Nintendo Switch OLED hanya berjarak satu minggu saja, dengan diatas kerta, keduanya memiliki cukup banyak kemiripan. Keduanya merupakan konsol berjenis handheld yang bisa disambungkan ke TV dan keduanya juga datang dari perusahaan game besar yaitu Valve dan Nintendo yang masing-masing punya pengalaman puluhan tahun di industri terkait.

Namun, terlepas dari kesamaan yang dimilikinya keduanya, tetap ada sejumlah perbedaan, terutama dari segi desain, layar, spesifikasi dan jenis game yang diusung. Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut ulasan mengenai mana konsol handheld terbaik antara Steam Deck dan Nintendo Switch OLED.

1.Desain

ilustrasi desain Steam Deck (youtube.com/Adam Savage’s Tested)
ilustrasi desain Steam Deck (youtube.com/Adam Savage’s Tested)

Dari segi desain, Steam Deck maupun Switch OLED punya penampilan yang tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama memiliki tombol arah dan analog di sisi kiri serta tombol ABXY dan analog di sisi kanan. Perbedaan paling mencolok ada pada Steam Deck di mana konsol handheld garapan Valve itu punya trackpad di kedua sisi dan mikrofon bawaan.

Selain itu, karena Steam Deck ditujukan untuk memainkan game-game PC sehingga harus memuat spesifikasi yang lebih tangguh, maka ukuran dan bobotnya jauh lebih besar dan berat dari Switch OLED. Lebih jelasnya, Switch OLED hanya berukuran 9,5 x 4,0 x 0,6 inci dan berbobot 425 gram saja, sementara Steam Deck yang lebih “jumbo” punya ukuran 11,7 x 4,6 x 1,9 inci dengan bobot 669 gram.

2.Layar

ilustrasi layar Nintendo Switch OLED (pocketlint.com)
ilustrasi layar Nintendo Switch OLED (pocketlint.com)

Layar bukan bagian paling mengesankan dari Steam Deck maupun Switch OLED namun di sektor ini, Switch OLED sedikit lebih unggul. Steam Deck dibekali dengan layar LCD biasa berukuran 7 inci dengan resolusi 1280 x 800. Switch OLED di sisi lain, sesuai namanya, menggunakan panel OLED pada layar 7 inci-nya yang punya resolusi 1280 x 720.

Jika dibandingkan dengan layar pada Steam Deck, layar milik Switch OLED jauh lebih memanjakan mata karena warna yang dihasilkan jauh lebih tajam dan pekat (khususnya untuk warna hitam). Meski berbeda secara kualitas panel, layar dari keduanya sama-sama telah mendukung touchscreen sebagai opsi navigasi lain disamping menggunakan tombol yang disediakan.

3.Spesifikasi

ilustrasi spesifikasi Steam Deck (wccftech.com)
ilustrasi spesifikasi Steam Deck (wccftech.com)

Jika Steam Deck kalah dari segi kualitas layar, maka konsol handheld keren itu menang dari segi spesifikasi jika dibandingkan dengan Switch OLED. Masih sama seperti Switch biasa yang dirilis pada tahun 2017 silam, Switch OLED juga ditenagai oleh CPU NVIDIA Tegra X1, GPU berbasis NVIDIA Maxwell dan RAM 4GB.

Yang berbeda dibanding Switch biasa hanyalah kapasitas penyimpanan eMMC yang kini naik menjadi 64GB dari yang sebelumnya 32GB. Untuk Steam Deck, ada beberapa opsi penyimpanan yang bisa dipilih, namun semuanya mengemas spesifikasi seperti CPU AMD Zen 2 3,5 GHz, GPU AMD 8 RDNA dan RAM 16GB. Dari spesifikasi yang ditawarkan, dapat dengan mudah dilihat jika Steam Deck mengungguli Switch OLED.

4.Pilihan game

ilustrasi game Nintendo Switch (onebauer.media)
ilustrasi game Nintendo Switch (onebauer.media)

Steam Deck bisa menjalankan ratusan hingga ribuan game lebih banyak daripada Switch OLED karena sejatinya konsol handheld mengesankan itu merupakan “mini PC” yang bisa mengakses segudang game-game luar biasa yang tersedia di Steam. Selain game, Valve juga menyebut jika kedepannya Steam Deck akan bisa menjalankan beberapa software layaknya sebuah PC.

Jika dibandingkan dengan Switch OLED, konsol handheld dari Nintendo itu memang tidak punya katalog game seberagam Steam Deck namun tetap hadir dengan sesuatu yang menarik yaitu game eksklusif. Switch OLED bisa memainkan game-game eksklusif luar biasa seperti Legend of Zelda: Breath of the Wild, Splatoon 2 dan Metroid Dread, yang semuanya tidak bisa dinikmati di platform lain seperti PC.

5.Docking

ilustrasi mode docking di Steam Deck (techadvisor.com)
ilustrasi mode docking di Steam Deck (techadvisor.com)

Docking merupakan salah satu fitur yang ada baik pada Steam Deck maupun Switch OLED, namun masing-masing punya keunggulan dan kekurangan. Switch OLED hadir dengan dock bawaan sama seperti Switch biasa di mana pemain bisa langsung mengkoneksikan ke TV dengan sangat.

Namun sayang, karena ada perantara berupa dock itu, pemain berarti tidak bisa menyambungkan Switch OLED langsung ke TV atau monitor via port USB-C yang dimilikinya. Berbeda dengan Steam yang sayangnya tidak menyertakan dock ke dalam paket pembelian, namun bisa dengan mudah menyambungkannya ke monitor atau TV langsung via port USB-C. Selain USB-C, Steam Deck juga bakal hadir dengan port USB-A, DisplayPort, Ethernet dan HDMI.

6.Harga dan ketersediaan

cnet.com
cnet.com

Steam Deck hadir dalam berbagai opsi penyimpanan. Opsi terendah memiliki penyimpanan 64GB berbasis eMMC dan dibanderol di harga US$399 (Rp5,6 juta). Opsi selanjutnya dibanderol di harga US$529 (Rp7,4 juta) dan membawa penyimpanan SSD berkapasias 256GB. Sementara opsi paling tinggi memiliki penyimpanan SSD 512GB dan dijual seharga US$649 (Rp9,1 juta).

Steam Deck direncanakan untuk meluncur pada Desember mendatang. Untuk Switch OLED sendiri, tidak ada opsi penyimpanan dan hanya ada opsi kosmetik yaitu warna joy-con. Terdapat dua pilihan yaitu putih dan neon (kombinasi warna merah dan biru), yang keduanya dibanderol di harga US$350 (Rp4,9 juta). Switch OLED sudah dirilis pada 8 Oktober 2021 lalu dan sudah tersedia untuk dibeli saat ini.

7.Mana yang terbaik?

ilustrasi Steam Deck vs Nintendo Switch OLED (notebookcheck.com)
ilustrasi Steam Deck vs Nintendo Switch OLED (notebookcheck.com)

Sebenarnya terlalu dini untuk memastikan mana diantara keduanya yang terbaik namun jika dilihat dari spesifikasi, fitur dan pilihan game yang ditawarkan, Steam Deck diatas kertas jauh lebih baik daripada Switch OLED. Meskipun begitu, perlu diketahui jika Valve punya catatan yang tidak begitu baik terkait konsol atau mesin gaming yang mereka buat di masa lalu, jadi Steam Deck bisa saja nantinya berakhir mengesankan atau justru mengecewakan.

Switch OLED pun meski memang tidak semenarik dari segi spesifikasi maupun jenis game, tetap jadi salah satu konsol handheld layak beli, terutama untuk mereka yang menyukai berbagai game garapan Nintendo dan ingin menikmati pengalaman gaming on-the-go dalam kualitas layar terbaik. 

Demikian tadi ulasan mengenai mana yang terbaik di antara Steam Deck dan Nintendo Switch OLED. Jika disuruh memilih salah satu dari kedua konsol handheld keren di atas, mana yang akan kamu pilih?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Mochammad Arif Gunawan
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us