Kenapa Performa ONIC Menurun pada MPL ID Season 15?

- ONIC Esports, tim papan atas MPL ID, mengalami penurunan performa pada MPL ID S-15.
- Kekalahan beruntun disebabkan absennya pemain andalan dan pergantian pelatih dari Yeb ke Adi Asyauri.
- Regenerasi pemain dan gaya bermain yang sudah terbaca menjadi faktor penurunan performa ONIC.
ONIC Esports adalah tim esports yang sudah dikenal baik di skena Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). Ia adalah salah satu tim papan atas paling kuat di kompetisi MPL Indonesia (MPL ID). Bahkan, tim ini menjuarai MPL ID selama 6 kali.
Selalu tampil mendominasi sejak MPL ID Season 10, perfroma ONIC pada MPL ID Season 15 terbilang menurun. Memasuki Minggu keempat, ONIC menduduki peringkat 7 dengan 3 kali kemenangan dan 4 kali kekalahan. Padahal, biasanya ONIC selalu konsistem di 5 besar. Lantas, apa yang menyebabkan performa ONIC menurun pada MPL ID Season 15? Yuk, simak analisisnya di bawah ini!
1. Roster pemain ONIC kurang maksimal pada awal MPL ID S-15

Kekalahan beruntun ONIC pada awal Regular Season MPL ID S-15 tak terlepas dari roster mereka yang kurang maksimal. Beberapa pemain andalan mereka tidak bisa diturunkan. Lutpii (EXP laner) dan Savero (gold laner) harus absen karena mendapatkan sanksi skorsing dari MDL setelah bermain di Liga Esports Nasional 2024 (Lignas 2024) bersama ONIC Miracle.
Performa mereka mulai membaik pada Minggu ke-3 dengan masuknya Ryota sebagai EXP laner. Pada Minggu ketiga, Savero juga akhirnya bisa diturunkan. Debut Savero di MPL ID S-15 sangat gemilang dengan membantai Bigetron Alpha (BTR) pada hari kedua Minggu ketiga (22/03/2025).
2. Pergantian coach membawa perbedaan

Setelah ditinggal Paul Denver Lintag Miranda alias coach Yeb, penggemar merasa ONIC sudah tidak sekuat dulu. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa coach Yeb adalah salah satu faktor kuat kenapa ONIC bisa menjuarai MPL Indonesia 4 kali berturut-turut. Tidak hanya jago meracik drafting, ia juga sering memberikan dukungan emosional untuk para pemainnya.
Setelah kepergian Yeb, posisi coach digantikan oleh coach Adi Asyauri. Ia adalah mantan coach RRQ Hoshi yang mengantarkan mereka menjuarai MPL ID S-9. Meski punya jam terbang tinggi, SONIC—sebutan untuk fans ONIC, sering mempertanyakan keputusan Adi. Mulai dari drafting, sampai pemilihan peran pemain.
Salah satu yang sering jadi sorotan adalah ketika ia memosisikan Nnael sebagai EXP laner. Adi berkata bahwa Nnael jago beradaptasi dengan role baru. Apalagi, hasil scrim juga baik. Namun, ternyata debutnya sebagai EXP laner pada Minggu ke-2 berakhir dengan kekalahan ONIC. Miskalkulasi dari Adi, padahal ada Rezz (EXP laner) di bangku cadangan, lho!
3. Gameplay pemain ONIC sudah dipelajari oleh tim lain, butuh regenerasi

Sejak mulai menjuarai MPL Indonesia secara berturut-turut, ONIC dianggap sudah memiliki komposisi tim yang solid. Oleh sebab itu, jarang sekali ada regenerasi pemain, apalagi secara besar-besaran. Ada kemungkinan tim lain sudah mempelajari gaya bermain, strategi, dan chemistry dari para pemain inti ONIC seperti Kiboy, Kairi, dan Sanz.
Lihat saja Team Liquid ID (TLID). Setelah mengganti semua pemainnya, tim kuda hitam tersebut langsung menjadi juara baru, mengalahkan ONIC dalam laga MPL ID S-14. Pada 2025 ini, ONIC juga belum bisa mengalahkan TLID pada ajang MPL ID S-15 maupun Snapdragon Mobile Masters 2025 kemarin.
EVOS, dan RRQ Hoshi juga makin kuat setelah regenerasi pemain. Apakah ONIC membutuhkan regenerasi pemain untuk menciptakan gameplay yang lebih fresh? Pasalnya, meskipun tiap pemain ONIC sudah diakui kehebatannya, mereka tidak pernah berganti rekan tim sehingga gaya bermain mereka bisa dipelajari oleh pemain-pemain baru.
Sementara, ONIC juga selalu dapat kejutan karena lawan mereka selalu berganti roster. Jadi, mungkin saja yang menurun performanya bukan pemain ONIC. Alih-alih, tim lain sudah beradaptasi dan menemukan jawaban untuk mengalahkan sang Raja Langit.
4. ONIC masih dalam tahap uji coba META baru dan penyesuaian pemain inti

Sebenarnya, berada di klasemen bawah pada leg pertama Regular Season bukan berarti mereka bakal tersingkir. Bisa saja mereka sedang mencoba draft hero baru untuk menciptakan META efektif. Ini sering dilakukan oleh tim esports saat mereka merasa posisi mereka masih aman. Apalagi, ONIC masig gonta-ganti pemain dan role yang menandakan Adi memang sedang melakukan penyesuaian.
Namun, kalau ONIC memang sedang melakukan penyesuian, sebaiknya mereka mulai serius mulai Minggu ke-5. Pasalnya, mereka masih ada di posisi bottom three. Jika mereka tidak bisa naik posisi, ONIC bakal gagal lolos ke babak playoff. Apakah pada leg kedua nanti ONIC bakal bikin kejutan? Para SONIC, sih, pasti berharap begitu.
Meski performa ONIC menurun pada MPL ID Season 15, tim berlogo landak kuning ini masih jauh dari kata tersingkir. Bahkan, mulai minggu ketiga, performa ONIC makin meningkat. Apakah sang Raja Langit akan secara perlahan mendaki puncak klasemen? Atau malah jatuh kembali ke dasar? Yuk, pantau terus MPL ID-S15, ya! Omong-omong, ONIC bakal menghadapi peringkat dua klasemen, EVOS, pada Jumat (25/4/2025) mendatang. Jangan sampai lupa menonton, ya!