Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Player Dark System di Mobile Legends? Kenali Cirinya

ilustrasi gamer frustasi
ilustrasi gamer frustasi (freepik.com/drobotdean)
Intinya sih...
  • Keberadaan player dark system merugikan tim
  • Mereka memakai hero walau bukan pada role-nya
  • Player dark system membuat komposisi tim menjadi tidak seimbang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) masih menjadi salah satu game mobile paling populer di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Dirilis pertama kali pada 2016, ia masih ramai dimainkan hingga saat ini. Moonton selaku pengembang terus menghadirkan pembaruan patch secara berkala, seperti perilisan hero dan skin baru.

Tier Mythic Immortal menjadi impian terbesar bagi mayoritas player MLBB. Pasalnya, ia merupakan tier tertinggi yang mencerminkan kemampuan serta konsistensi yang hebat dalam berkompetisi di Land of Dawn. Untuk mencapai tier idaman ini tentu bukanlah hal yang mudah.

Banyak player mengeluhkan munculnya fenomena yang disebut player dark system di MLBB. Sebenarnya, apa yang dimaksud oleh istilah ini?

1. Keberadaan player yang merugikan tim bisa dibilang sebagai dark system

ilustrasi gamer frustrasi
ilustrasi gamer frustasi (pexels.com/Yan Krukau)

Sistem gelap atau yang lebih dikenal dengan dark system merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi di kalangan player MOBA, termasuk MLBB. Ia biasanya disematkan kepada player yang mengganggu permainan tim. Padahal, game MOBA menuntut kerja sama (teamwork) dan chemistry yang solid untuk meraih kemenangan.

Bagi solo player, keberadaan player dark system terasa sangat menyebalkan. Mereka merasa kerja kerasnya sia-sia karena gameplay tim yang tidak seimbang dibanding lawan. Ada beberapa tanda yang bisa kamu ketahui saat bertemu dengan player dark system di MLBB.

2. Mereka memakai hero walau bukan pada role-nya

kehadiran Layla jungler di tim
kehadiran Layla jungler di tim (dok. Moonton/Mobile Legends: Bang Bang)

Hampir semua player mungkin setuju bahwa jungler dan gold laner adalah role paling diidamkan di MLBB. Pasalnya, mereka merupakan penyumbang damage (damage dealer) sekaligus pencetak kill terbanyak. Tak heran banyak player rela bersaing demi mendapatkan role idaman ini.

Masalahnya, ketika tidak mendapatkan role yang diinginkan, mereka tetap memaksa memainkan hero meski posisinya tidak sesuai. Misalnya, Layla yang notabene adalah gold laner malah dimainkan sebagai jungler atau Aamon ditempatkan di EXP lane alih-alih jungle. Kondisi ini biasanya terjadi karena sikap egois, penguasaan hero (hero pool) yang sedikit, atau sekadar meniru cara bermain pro player tanpa memahami mekanismenya secara mendalam.

3. Player dark system membuat komposisi tim menjadi tidak seimbang

contoh komposisi tim yang ideal
contoh komposisi tim yang ideal (dok. Moonton/Mobile Legends: Bang Bang)

Idealnya, sebuah tim dalam MLBB terdiri atas hero damage dealer dan tahan badan. Damage dealer umumnya diisi oleh hero marksman, mage, fighter, dan assassin yang berfokus memberikan serangan kepada lawan. Sementara itu, tahan badan diisi oleh hero tank atau fighter tebal yang bertugas melindungi core sekaligus membuka war di momen-momen penting.

Masih banyak player yang belum memahami pentingnya komposisi tim yang seimbang, terutama di tier menengah ke bawah. Contohnya, saat tim kekurangan hero tahan badan, sang roamer justru memilih hero support, seperti Angela dan Floryn, yang mudah menjadi incaran lawan. Komposisi tim seperti ini berdampak pada performa tim yang kurang maksimal karena kurangnya hero yang mampu memulai team fight saat perebutan objektif.

4. Sering mati mengakibatkan ritme permainan tim yang kacau

Feeder dapat mengganggu strategi tim.
Feeder dapat mengganggu strategi tim. (dok. Moonton/Mobile Legends: Bang Bang)

Selain dark system, istilah feeder juga sangat populer di kalangan player MLBB. Ia mengacu pada player yang terlalu sering mati selama permainan. Akibatnya, lawan dapat memperoleh gold dan experience (exp) yang memudahkan mereka mendominasi sejak early game.

Persoalan ini sering menimpa player yang menggunakan hero marksman, mage, dan assassin yang biasanya memiliki health points (HP) tipis. Sayangnya, mereka kurang peka terhadap peta (map awareness), bermain terlalu maju (offside), dan lebih mementingkan kill daripada objektif. Sebagai damage dealer, mereka seharusnya tahu kapan saat yang tepat untuk ikut war dan sebisa mungkin bermain aman agar tidak mudah menjadi sasaran musuh.

5. Player dark system tidak memperhatikan kondisi tim

cuplikan penggunaan signal
cuplikan penggunaan signal (dok. Moonton/Mobile Legends: Bang Bang)

Komunikasi dan kerja sama jadi kunci untuk memenangkan pertandingan. MLBB telah menyediakan berbagai fitur komunikasi, mulai dari quick chat, signal, hingga voice chat. Fitur-fitur ini dapat digunakan untuk berbagi informasi penting, meminta bantuan, atau memperingatkan tim untuk mundur.

Namun, player dark system selalu mengabaikan fitur ini. Mereka cenderung pasif, tidak peduli, dan bermain semaunya meski sudah diperingatkan rekan setim. Akibatnya peluang kemenangan tim menurun karena koordinasi dan chemistry yang berantakan.

Bertemu player dark system di MLBB memang membuat kesal, apalagi saat kamu berusaha naik ke tier Mythic Immortal. Jika terus-menerus dipertemukan dengan player MLBB seperti ini, sebaiknya hentikan permainan sejenak. Letakkan device kamu, ambil waktu untuk beristirahat, dan biarkan emosimu kembali stabil agar siap bermain lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

Bigetron by Vitality Juara IKL Fall 2025, Reverse Sweep dari 0–2

13 Okt 2025, 16:58 WIBTech