Turnamen ALGS 2024 Diretas, Tuai Kekhawatiran Pro Player Apex Legends

Sebuah kejadian miris terjadi di turnamen online terbesar Apex Legends bertajuk Apex Legends Global Series (ALGS) North America 2024. Beberapa peserta yang merupakan notable pro player di kancah kompetitif esports Apex Legends menjadi sasaran peretas. Peretasan ini terjadi di tengah pertandingan turnamen ALGS yang disiarkan secara langsung.
Kejadian turnamen ALGS 2024 diretas terekam dalam tangkapan layar dari peserta turnamen. Akibat peretasan ini, pemain dengan akun yang diretas dapat melihat posisi peserta di arena pertandingan. Selain itu, insiden peretasan ini mengakibatkan turnamen ALGS diberhentikan untuk beberapa waktu. Berikut informasinya.
1. Akun peserta ALGS diretas di tengah pertandingan

Kejadian peretasan ini terjadi tepatnya pada helatan turnamen online Apex Legends Global Series (ALGS) North America Finals, pada Minggu, (17/03/2024) silam. Peserta yang menjadi korban peretasan antara lain adalah Noyan "Genburten" Ozkose dan Phillip "ImperialHal" Dosen. Kedua peserta tersebut adalah notable pro player di kancah kompetitif Apex Legends.
Sebuah cuplikan tangkapan layar milik Genburten yang dibagikan oleh dirinya sendiri di media sosial X, memperlihatkan kejadian peretasan ini. Di tengah pertandingan, tiba-tiba Ia dapat melihat posisi semua peserta lain di arena pertandingan. Tentunya hal ini adalah praktik terlarang yang tidak boleh dilakukan di dalam sebuah pertandingan turnamen.
Sementara pemain lainnya, Phillip "ImperialHal" Dosen, mendapat sebuah cheat aimbot. Cheat tersebut memungkinkan pemain menarget pemain lawan secara otomatis. Mengetahui hal tersebut, ImperialHal melanjutkan sisa pertandingan tanpa menembak.
2. Turnamen ALGS diberhentikan sementara akibat peretasan
Akibat peretasan tersebut, turnamen ALGS North America Finals tersebut ditunda. Hal tersebut diumumkan tim Apex Legends esports melalui media sosial X. Mereka mengungkapkan bahwa alasan penundaan turnamen ini adalah karena adanya gangguan integritas kompetitif di turnamen ini.
3. Pelaku peretasan turnamen ALGS menyebut dirinya dengan sebutan Destroyer2009 dan R4ndom

Peretasan terhadap beberapa akun peserta ALGS dilakukan oleh pihak atau seseorang bernama Destroyer2009 dan R4ndom. Informasi tersebut didapat melalui sebuah chat yang muncul di layar akun milik Genburten. “Apex hacking global series by Destoryer2009 & R4ndom,” terus menerus di-spam ke akun pemain melalui chat.
4. Tanggapan pihak Easy Anti-Cheat dan developer mengenai aksi peretasan di ALGS

Easy Anti-Cheat selaku perusahaan yang menyediakan fitur anti peretasan di Apex Legends angkat bicara mengenai hal ini. Mereka telah melakukan investigasi terhadap isu Remote Code Execution (RCE). RCE adalah peretasan di mana pelaku menjalankan sebuah program atau kode berbahaya di komputer target peretasan.
Mereka merilis sebuah pernyataan untuk merespon kekhawatiran para pemain terkait software milik mereka. Lewat postingan X, mereka menyatakan bahwa tidak ada kerentanan RCE yang dieksploitasi di dalam software milik mereka. “Kami akan terus melanjutkan kerja sama dengan partner-partner kami untuk bantuan lebih lanjut,” tambah mereka.
Pihak Respawn selaku developer juga telah memberikan tanggapan mengenai kejadian peretasan ini. Selain pengumuman penundaan turnamen, mereka menyatakan telah melakukan serangkaian pembaruan untuk Apex Legends. “Tim kami telah melakukan rangkaian pertama pembaruan untuk melindungi komunitas Apex Legends dan menciptakan pengalaman yang aman untuk semua orang,” ungkap mereka lewat media sosial X.
5. Pelaku peretasan Apex Legends melakukan hack ALGS untuk senang-senang

Dilansir TechCrunch, Destroyer2009 mengaku telah meretas turnamen daring ALGS North America Finals. Ia mengatakan bahwa peretasan itu dilakukan untuk bersenang-senang. Akan tetapi, tujuannya tidak hanya bersenang-senang saja. Ia menyatakan bahwa tujuannya adalah memaksa developer Apex Legends untuk memperbaiki kerentanan sistem keamanan Apex Legends.
Destroyer2009 tidak ingin menjelaskan bagaimana cara ia dapat melakukan aksi peretasan tersebut. Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak akan menjelaskan berbagai detail aksi peretasan yang dilakukan sampai semuanya diperbaiki dan kembali normal. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa peretasan tersebut tidak ada kaitannya dengan server Apex Legends dan dirinya tidak pernah menyentuh apapun di luar proses yang dimiliki Apex Legends.
Kejadian turnamen ALGS 2024 diretas tentu menuai kekecewaan di komunitas Apex Legends serta kekhawatiran bagi pro player di esports tersebut. Wah, sangat mengejutkan, ya, ternyata game sebesar dan sepopuler Apex Legends masih bisa diserang oleh peretas. Bagaimana menurut kamu? Apakah kejadian ini akan membuat jumlah pemain Apex Legends berkurang?