Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah AI Browser Agents Berbahaya untuk Keamanan Data?

ilustrasi keamanan digital
ilustrasi keamanan digital (freepik.com/rawpixel.com)
Intinya sih...
  • AI browser agents memerlukan akses ke data pribadi
  • Agentic browser rentan terhadap Prompt Injection Attacks
  • OpenAI dan Perplexity telah menerapkan sejumlah langkah perlindungan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

AI browser agents, seperti ChatGPT Atlas dan Perplexity Comet, menawarkan cara baru buat menjelajahi internet secara lebih praktis dan efisien. Teknologi ini mampu menavigasi situs, mengklik tombol, hingga bahkan mengisi formulir secara otomatis cuma berdasarkan perintah pengguna. Berkat kemampuannya tersebut, proses pencarian informasi dan penyelesaian tugas bisa dilakukan lebih cepat tanpa perlu banyak melakukan interaksi dengan browser.

Namun, dibalik berbagai kemudahan tersebut ternyata menyimpan sejumlah risiko keamanan data yang perlu diwaspadai. Pakar keamanan siber menilai kalau AI browser agents memiliki akses yang jauh lebih besar terhadap informasi sensitif pengguna dibandingkan browser pada umumnya. Karena AI bisa bertindak langsung atas nama pengguna, risiko kebocoran dan penyalahgunaan data sensitif pun turut meningkat. Kalau begitu, apakah AI browser agents berbahaya untuk keamanan data?

1. Supaya bisa bekerja maksimal teknologi ini memerlukan akses ke data pribadi

ilustrasi ChatGPT
ilustrasi ChatGPT (unsplash.com/Jonathan Kemper)

AI browser agents seperti ChatGPT Atlas dan Perplexity Comet menawarkan kemudahan dalam membantu berbagai tugas, mulai dari memesan tiket hingga mengatur jadwal. Namun, supaya bisa bekerja maksimal teknologi ini tentu saja memerlukan akses ke data pribadi, seperti email dan kontak. Hal inilah yang kemudian menimbulkan risiko keamanan. Selain itu, kemampuannya saat ini juga masih terbatas dan belum cukup efektif buat menangani tugas-tugas kompleks sehingga manfaat yang diberikan belum sebanding dengan potensi risikonya.

2. Agentic browser rentan terhadap Prompt Injection Attacks

ilustrasi serangan siber
ilustrasi serangan siber (freepik.com/rawpixel.com)

Agentic browser rentan terhadap Prompt Injection Attacks. Jenis serangan siber baru ini memanfaatkan instruksi berbahaya tersembunyi yang ada di dalam suatu halaman web buat mengelabui AI supaya mau melakukan tindakan yang gak diinginkan. Saat agen AI tanpa sengaja mengakses halaman terinfeksi, ia bakal dipaksa buat membocorkan data sensitif pengguna, seperti email dan kredensial login. Bahkan, lebih seramnya lagi agen AI ini bisa dipaksa buat melakukan pembelian ilegal atau mengunggah konten tanpa izin.

3. OpenAI dan Perplexity telah menerapkan sejumlah langkah perlindungan

ilustrasi logo OpenAI
ilustrasi logo OpenAI (unsplash.com/Levart_Photographer)

Untuk menghadapi meningkatnya ancaman keamanan siber pada agentic browser, OpenAI dan Perplexity telah menerapkan sejumlah langkah perlindungan. OpenAI melengkapi ChatGPT Atlas dengan fitur "logged out mode" buat mencegah agen AI masuk otomatis ke akun pengguna saat browsing. Meskipun membatasi fungsi, cara ini bisa mengurangi risiko kebocoran data kalau terjadi serangan. Sementara itu, Perplexity mengeklaim kalau mereka sudah punya sistem deteksi prompt injection.

4. Para ahli menilai sistem perlindungan AI browser Agen saat ini belum sempurna

ilustrasi logo keamanan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi logo keamanan (pexels.com/Pixabay)

Para ahli menilai kalau sistem perlindungan yang ada pada AI browser agents saat ini masih jauh dari kata sempurna. CTO McAfee, Steve Grobman, menyebut kalau model AI saat ini masih kesulitan buat membedakan instruksi asli dan data berbahaya. Oleh karena itu, pengguna harus tetap waspada dengan menggunakan kata sandi yang kuat serta autentikasi dua faktor. Pastikan buat membatasi akses AI terhadap akun sensitif, seperti perbankan atau crypto.

Industri kini masih berupaya menyeimbangkan kecanggihan AI dengan berbagai risiko yang menyertainya. Gak bisa dipungkiri, AI browser agents memang menawarkan banyak manfaat dalam mempermudah aktivitas sehari-hari. Namun, perlu diingat risiko AI browser agents berbahaya untuk keamanan data bisa saja terjadi karena banyak orang yang menggunakannya. Jadi, pastikan kamu selalu menjaga keamanan akun dan membatasi akses yang diberikan pada agen AI tersebut, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

Mengapa Kapasitas Baterai Smartphone Bisa Berbeda di Spesifikasi?

28 Okt 2025, 14:02 WIBTech