Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Telegram Lebih Aman dari WhatsApp?

logo Telegram dan WhatsApp
logo Telegram dan WhatsApp (unsplash.com/@maria_shalabaieva | unsplash.com/@rubaitulazad)
Intinya sih...
  • WhatsApp menggunakan enkripsi end-to-end secara default, sementara Telegram hanya pada fitur Secret Chat.
  • Telegram mengklaim tidak menjual data pengguna dan memiliki fitur keamanan tambahan seperti mode penyamaran nomor telepon.
  • Pencadangan data WhatsApp diunggah ke cloud eksternal, sementara Telegram sering dianggap lebih aman tetapi membawa risiko baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Aplikasi pesan instan telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan modern. Di antara sekian banyak pilihan, WhatsApp dan Telegram menempati posisi teratas sebagai platform komunikasi paling populer. Keduanya sering dibandingkan bukan hanya dari fitur, tetapi juga soal keamanan dan privasi penggunanya.

Pertanyaan apakah Telegram lebih aman dari WhatsApp terus menjadi perdebatan di kalangan pengguna dan pakar teknologi. Beberapa menilai Telegram unggul karena sistem enkripsi dan kebijakan datanya. Sedangkan, yang lain berpendapat WhatsApp lebih konsisten dalam perlindungan privasi. Untuk memahami hal ini, perlu melihat lebih dalam bagaimana kedua aplikasi tersebut bekerja.

1. WhatsApp menggunakan enkripsi end-to-end

ilustrasi WhatsApp
ilustrasi WhatsApp (unsplash.com/@mourimoto)

WhatsApp menggunakan enkripsi end-to-end secara default untuk semua pesan, baik individu maupun grup. Artinya, hanya pengirim dan penerima yang dapat membaca isi percakapan tanpa bisa diakses pihak ketiga, termasuk pihak WhatsApp sendiri. Telegram justru menerapkan enkripsi end-to-end hanya pada fitur Secret Chat, sementara obrolan biasa menggunakan sistem client-server encryption.

Kelebihan Telegram terletak pada fleksibilitas dan kontrol pengguna terhadap percakapan rahasia. Secret Chat memungkinkan pesan terhapus otomatis dan tidak bisa diteruskan ke pengguna lain. Namun, banyak yang menilai kebijakan enkripsi parsial Telegram berpotensi membuat data lebih rentan jika dibandingkan WhatsApp.

2. Telegram mengklaim tidak menjual data pengguna

Telegram
Telegram (unsplash.com/@christianw)

WhatsApp mengumpulkan cukup banyak data pengguna seperti kontak, lokasi, dan metadata aktivitas untuk kepentingan bisnis. Meski pesan terenkripsi, data tambahan tersebut tetap dapat dimanfaatkan oleh Meta untuk kepentingan analitik dan iklan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran soal sejauh mana privasi pengguna dilindungi.

Telegram mengklaim tidak menjual atau membagikan data pengguna ke pihak ketiga. Aplikasi ini bahkan tidak menampilkan iklan dalam obrolan pribadi dan menggunakan sistem cloud sendiri yang terpisah dari perusahaan besar. Namun, beberapa pihak tetap mempertanyakan transparansi penuh Telegram karena sistem keamanannya tidak bersifat open source secara keseluruhan.

3. Telegram punya fitur keamanan tambahan bagi pengguna

aplikasi Telegram
aplikasi Telegram (pexels.com/@viralyft)

Telegram menyediakan banyak fitur yang mendukung privasi seperti mode penyamaran nomor telepon, pesan yang bisa menghapus diri sendiri, serta verifikasi dua langkah. Fitur tersebut memberikan pengguna kendali lebih besar terhadap siapa yang bisa melihat atau berinteraksi dengannya. WhatsApp juga memiliki verifikasi dua langkah, tetapi belum sefleksibel Telegram dalam hal pengaturan privasi.

Perlindungan tambahan pada Telegram membantu mencegah penyalahgunaan data oleh pengguna lain. WhatsApp tetap unggul dari sisi kemudahan penggunaan dan integrasi lintas perangkat yang aman. Meski begitu, pengguna yang sangat memperhatikan anonimitas biasanya lebih memilih Telegram.

4. Pencadangan data WhatsApp diunggah ke cloud eksternal

ilustrasi Whatsapp
ilustrasi Whatsapp (unsplash.com/@kommumikation)

Telegram sering dianggap lebih aman, tetapi sifatnya yang terbuka juga membawa risiko baru. Banyak grup publik yang berpotensi menjadi tempat penyebaran malware atau konten ilegal seperti judi karena pengawasan yang lebih longgar. WhatsApp relatif lebih ketat dalam memantau aktivitas pengguna, walaupun tetap ada celah berupa penyebaran tautan berbahaya melalui oborolan. Selain itu, pencadangan ke cloud seperti Google Drive atau iCloud yang tidak terenkripsi, membuat data bisa diakses oleh pihak luar. Pengguna perlu waspada dan mengatur keamanan tambahan untuk mencegah risiko tersebut.

5. WhatsApp dianggap lebih mudah digunakan

Whatsapp
Whatsapp (unsplash.com/@alexbemore)

Banyak pengguna menilai Telegram lebih aman karena kesannya lebih privat dan bebas dari campur tangan perusahaan besar. Pandangan ini turut dipengaruhi oleh reputasi Meta yang kerap tersangkut isu kebocoran data. Sementara itu, WhatsApp dianggap lebih mudah digunakan dan sudah menjadi standar komunikasi global.

Persepsi keamanan sering kali terbentuk bukan dari fakta teknis, tetapi dari pengalaman pribadi pengguna. Telegram cenderung menarik bagi mereka yang melek teknologi dan lebih kritis terhadap privasi. WhatsApp tetap menjadi pilihan utama bagi pengguna umum yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan.

Kesimpulannya, Telegram dan WhatsApp memiliki pendekatan berbeda dalam menjaga keamanan. Pilihan terbaik bergantung pada prioritas pengguna, apakah lebih mengutamakan kenyamanan atau privasi lebih ketat. Kamu sendiri, apakah kamu lebih nyaman menggunakan Telegram, atau justru mengikuti arus dengan menggunakan WhatsApp?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

Kenapa Banyak Orang Masih Suka Main GTA: San Andreas?

13 Nov 2025, 14:45 WIBTech