Apakah Belajar Excel Masih Relevan di Era AI?

- Excel dan AI seharusnya saling melengkapi, bukan saling menggantikan
- Excel dianggap sebagai bahasa kerja yang universal di banyak industri
- Kelebihan fleksibilitas dan kustomisasi excel yang belum tentu bisa ditandingi AI
Di tengah gempuran teknologi AI yang makin canggih, banyak yang mulai mempertanyakan apakah skill lawas seperti Microsoft Excel masih layak dipelajari. Apalagi kini ada banyak tools AI yang bisa otomatisasi laporan, menganalisis data, bahkan membuat dashboard hanya dalam hitungan detik. Namun benarkah keahlian Excel sudah bisa ditinggalkan begitu saja?
Faktanya, Excel masih menjadi salah satu software yang paling banyak digunakan di dunia kerja. Tak sedikit perusahaan yang masih tetap mengandalkan Excel untuk pekerjaan harian, mulai dari keuangan hingga logistik. Berikut empat alasan mengapa belajar Excel masih relevan di pelajari di era AI. Lantas, apakah belajar Excel masih relevan di era AI? Cari tahu selengkapnya di artikel ini!
1. Excel dan AI seharusnya saling melengkapi, bukan saling menggantikan

AI memang bisa mengambil alih banyak tugas repetitif di Excel, seperti input data atau analisis sederhana. Tapi AI tetap membutuhkan "wadah" untuk bekerja, dan Excel sering kali jadi media utama. Bahkan banyak fitur baru di Excel kini sudah terintegrasi dengan AI, seperti analisis prediktif dan smart insights.
Artinya, kamu bisa menggabungkan kekuatan keduanya untuk hasil kerja yang lebih efisien. Jadi bukan tentang memilih salah satu, tapi bagaimana memanfaatkan keduanya secara maksimal. Tanpa pemahaman dasar Excel, kamu justru bisa kesulitan saat bekerja dengan AI tools di software ini.
2. Excel masih dianggap sebagai bahasa kerja yang universal di banyak industri

Hampir semua bidang pekerjaan pernah bersinggungan dengan Excel. Entah itu untuk laporan penjualan, daftar inventaris, atau perhitungan gaji, Excel tetap jadi andalan. Bahkan di era AI, banyak tools canggih yang masih mengekspor data ke dalam format Excel.
Ini membuktikan kalau Excel masih dianggap sebagai format universal untuk pengolahan data. Belajar Excel juga berarti kamu belajar berpikir logis, sistematis, dan teliti. Soft skill ini tetap dibutuhkan, bahkan oleh pengguna AI sekalipun.
3. Kelebihan fleksibilitas dan kustomisasi excel yang belum tentu bisa ditandingi AI

Salah satu alasan Excel tetap bertahan adalah fleksibilitasnya. Kamu bisa mengolah data, membuat grafik, menyusun laporan, hingga membuat simulasi perhitungan dengan cara yang sangat custom. Tools AI canggih sekalipun kadang masih terbatas pada template atau alur kerja tertentu.
Sementara Excel memberi kebebasan penuh untuk menyusun data dengan struktur yang kamu mau, bahkan bisa disesuaikan dengan workflow yang sangat spesifik. Ini membuatnya sangat cocok untuk pekerjaan yang dinamis dan berubah-ubah. Berbekal keahlian Excel, kamu bisa menciptakan solusi yang unik tanpa tergantung pada batasan sistem otomatis.
4. Belajar Excel bisa menjadi landasan kuat sebelum masuk ke tools data lainnya

Kalau kamu paham Excel, kamu juga akan lebih cepat menguasai tools lain seperti Google Sheets, Power BI, atau bahkan Python untuk analisa data. Excel mengajarkan banyak konsep dasar seperti logika IF, lookup, pivot, hingga formatting yang banyak ditemui di tools lanjutan. Kamu juga terbiasa mengatur struktur data secara sistematis, yang sangat penting saat belajar tools data science lainnya.
Berbekal Excel, kamu juga bisa membangun intuisi tentang cara membaca dan menyusun data secara efisien. Selain itu, belajar Excel membuat kamu lebih percaya diri saat mulai menyentuh bahasa pemrograman seperti SQL atau Python. Jadi, Excel bukan sekadar alat bantu, tapi juga pijakan awal yang solid dalam dunia data.
Belajar Excel di era AI bukan berarti kamu ketinggalan zaman, tapi justru itu bisa jadi bekal penting untuk memaksimalkan teknologi baru. Kesimpulannya, belajar Excel masih relevan di era AI, ya. Anggap saja Excel sebagai basic training sebelum kamu masuk ke dunia AI yang lebih kompleks. Berbekal kombinasi skill Excel dan pemahaman AI, kamu bisa jadi profesional yang lebih adaptif dan siap bersaing.