Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Biar Aman, Ini 7 Cara Lindungi Data Pribadimu yang Ada di Media Sosial

unsplash.com/@firmbee
unsplash.com/@firmbee

Hari 28 Januari diperingati sebagai hari privasi data sedunia. Media sosial sekarang ini sudah menjadi bagian besar dari dunia tempat kita hidup, dan kita semua setidaknya memiliki satu akun jejaring sosial. Meskipun sebagian besar media sosial mencoba untuk melindungi data pribadi penggunanya, masih ada beberapa hal yang tampaknya dapat dimanfaatkan oleh orang jahat melalui data kita di sosial media. Jika kamu ingin menjaga hal-hal pribadi di sosial media, kamu harus mengikuti beberapa aturan sederhana yang sangat penting di bawah ini.

1. Jangan memasang geolokasi pada postingan

unsplash.com/@s_hietsch
unsplash.com/@s_hietsch

Menambahkan geolokasi mungkin tampak menyenangkan dan penting untuk sebuah pos. Tapi kamu harus sangat berhati-hati dengan itu karena secara tidak langsung kamu sudah memberi tahu semua orang di mana kamu berada saat itu. Selain itu, jika kamu sering melakukannya, tidak akan sulit bagi seseorang yang memiliki niat buruk untuk mengetahui rutinitas harian kamu, di mana kamu biasanya beristirahat, di mana tempat tinggal, dan di mana kamu menghabiskan waktu.

2. Privasikan tanggal lahir

unsplash.com/@jmckinven
unsplash.com/@jmckinven

Tanggal lahir kamu penting, seperti nama lengkap dan alamat rumahmu. Informasi ini dapat membantu penipu meretas akun pribadi atau perbankan yang kamu miliki. Jadi, sekali lagi, pikirkan baik-baik sebelum menambahkan informasi ini.

3. Jangan posting foto kartu identitas dan sejenisnya

unsplash.com/@rawpixel
unsplash.com/@rawpixel

Kode bar pada tiket bersifat individual dan dapat digunakan untuk mendapatkan informasi pribadi yang diberikan kepada maskapai penerbangan. Kesalahan populer lainnya adalah memposting gambar kartu kredit atau SIM untuk membanggakan pencapaian misalnya. Itu bisa mengarah pada hal yang sama.

4. Jangan memposting hal yang berkaitan dengan anak kecil

Pixabay/Pexels
Pixabay/Pexels

Kamu harus mempertimbangkan persetujuan anak kecil ketika membagikan hal-hal yang bersangkutan dengan dirinya. NSPCC mengklaim bahwa informasi pribadi yang berlebihan di media sosial memperhalus jalan untuk kejahatan terhadap anak-anak. Bukankah sama artinya dengan memberi tahu kriminal jika kamu memposting sekolah mana yang dikunjungi anak kecil? Jadi jangan berikan informasi ini jika akunmu terbuka untuk semua orang. Informasi pribadi yang luar biasa di media sosial memperhalus jalan untuk kejahatan terhadap anak-anak.

5. Jangan terlalu menunjukkan bagaimana pekerjaanmu

unsplash.com/Hunters Race
unsplash.com/Hunters Race

Ada banyak kasus di seluruh dunia karyawan yang langsung dipecat karena mengungkapkan informasi kompromi tentang pekerjaan mereka atau untuk memfitnahnya dan menunjukkan pelanggaran tugas di kantor.

6. Jaga postinganmu dari hal-hal yang bersifat buruk

unsplash.com/@firmbee
unsplash.com/@firmbee

Jika akun kamu terbuka untuk publik, jangan pernah memposting hal-hal atau kebiasaan buruk seperti "mabuk." Mungkin saja hal itu akan sampai ke telinga atasanmu dan atau kerabat kerja dan pengguna media sosial lainnya. Kamu juga harus selalu bertanya pada teman-temanmu terlebih dahulu sebelum memposting apa pun yang terkait dengan mereka.

7. Hapus pertemanan dengan orang tidak dikenal

amp.businessinsider.com/unfriend
amp.businessinsider.com/unfriend

Menghapus sebagian besar teman online yang tidak memiliki hubungan di kehidupan nyata akan menghemat baik saraf dan waktu kamu. Buat lingkaran pertemananmu menjadi lebih ketat dan lebih bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Siantita Novaya
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us