Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Blackwell Ultra, Senjata AI Baru NVIDIA

Kantor utama Nvidia Israel (sebelumnya Mellanox), Yokneam, Maret 2023. (Amir Shtanger (אמיר שטנגר), CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • NVIDIA meluncurkan Blackwell Ultra, chip terbaru untuk meningkatkan kecerdasan buatan dalam menalar dan bertindak.
  • Blackwell Ultra mampu memproses data dan memberikan jawaban dengan kecepatan 10 detik, jauh lebih cepat dari generasi sebelumnya.
  • Nvidia optimis bahwa dengan peluncuran Blackwell Ultra, posisinya di industri AI akan tetap kokoh meskipun persaingan semakin ketat.

Banyak orang mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk mencari solusi atas masalah yang rumit. Namun, tak jarang hasilnya masih mengecewakan. Ketika AI diminta menyusun rencana perjalanan atau membantu pengambilan keputusan bisnis, respons yang dihasilkan kadang terasa serba nanggung dan kurang menyentuh inti persoalan. Tantangan utama AI saat ini terletak pada kemampuannya memahami konteks secara mendalam dan menyusun solusi yang logis.

NVIDIA berupaya mengatasi permasalahan ini dengan meluncurkan Blackwell Ultra. Ini adalah chip terbaru yang diklaim mampu meningkatkan kecerdasan buatan dalam menalar dan bertindak. Inovasi ini diperkenalkan dalam konferensi tahunan GTC 2025, pada Selasa (18/3/2025), sebagai jawaban atas keterbatasan AI konvensional. Peluncuran ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan AI yang lebih responsif, cerdas, dan adaptif.

1. AI makin luwes dengan performa overpowered

ilustrasi kecerdasan buatan (AI) (pexels.com/Tara Winstead)

Blackwell Ultra dikembangkan sebagai penerus dari chip Blackwell yang telah lama menjadi andalan pusat data AI. NVIDIA mengungkapkan bahwa peningkatan daya pemrosesan pada chip terbaru ini memungkinkan AI menganalisis data dan menyusun jawaban dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi. Chip ini dirancang khusus untuk mendukung berbagai aplikasi AI yang menuntut performa tinggi sekaligus efisiensi optimal.

Dilansir CNN Internasional, dalam uji coba yang dilakukan, NVIDIA membandingkan respons model AI DeepSeek R1 antara generasi chip sebelumnya dan Blackwell Ultra. Jika sebelumnya diperlukan waktu satu setengah menit untuk memberikan jawaban, kini waktu yang dibutuhkan hanya 10 detik. Peningkatan kecepatan ini diyakini mampu membuka jalan bagi AI yang lebih cerdas dalam menangani tugas rumit, mulai dari pengolahan data skala besar hingga otomatisasi yang lebih kompleks.

2. Jawaban NVIDIA atas tantangan dari DeepSeek

DeepSeek (pexels.com/Matheus Bertelli)

Kehadiran startup asal China, DeepSeek, pernah mencuri perhatian karena model R1 yang dikembangkan diklaim mampu menalar dengan baik tanpa bergantung pada perangkat keras premium. Fenomena ini memicu spekulasi bahwa AI canggih mungkin dapat berjalan dengan chip yang lebih ekonomis dan mengubah peta persaingan industri. NVIDIA menanggapi dengan menegaskan bahwa keunggulan AI tidak hanya terletak pada kecepatan, melainkan juga pada kecerdasan dalam menyelesaikan masalah.

Dalam konferensi tersebut, CEO NVIDIA, Jensen Huang, menjelaskan bahwa tren AI kini mengarah pada agentic AI, di mana mesin tak sekadar menjawab pertanyaan, tetapi juga mampu menentukan langkah penyelesaian masalah secara mandiri. Huang menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir terobosan besar telah terjadi dalam kemampuan AI untuk memahami konteks dan mengambil keputusan. NVIDIA yakin lewat pendekatan ini Blackwell Ultra akan tetap menjadi pilihan utama bagi para pengembang yang menuntut kinerja tinggi.

3. Dukungan dari raksasa teknologi

ilustrasi perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Berbagai raksasa teknologi telah menyiapkan infrastruktur untuk mengadopsi Blackwell Ultra. NVIDIA mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan, seperti Cisco, Dell, HP, Lenovo, dan Supermicro tengah mengembangkan server berbasis chip terbaru ini. Perkiraan menunjukkan produk pertama yang mengusung teknologi ini akan meluncur pada paruh kedua 2025.

Selain itu, NVIDIA mengumumkan rencana peluncuran chip generasi berikutnya yang bertajuk Vera Rubin. Chip tersebut dijadwalkan rilis pada 2026 sebagai bagian dari strategi berkelanjutan untuk menghadirkan inovasi AI yang makin cepat dan efisien. Lewat langkah ini, NVIDIA optimistis bahwa posisinya di industri AI akan tetap kokoh meski persaingan semakin ketat.

4. Dari chatbot ke asisten multitasking

ilustrasi penelitian, riset, audit (IDN Times/Aditya Pratama)

NVIDIA memproyeksikan bahwa AI dengan kemampuan menalar secara mendalam akan merevolusi cara manusia berinteraksi dengan teknologi. AI di masa depan diperkirakan tak hanya memberikan jawaban, tetapi juga mampu bertindak atas nama pengguna dengan memahami kebiasaan dan preferensi mereka. Perubahan ini diyakini akan membawa pengalaman digital yang lebih personal dan menyeluruh.

Beberapa perusahaan besar, seperti Google, Amazon, dan Qualcomm tengah mengembangkan AI yang dapat mengelola berbagai tugas secara otomatis, mulai dari merencanakan perjalanan hingga mengatur jadwal kerja. Para analis melihat bahwa agentic AI akan semakin diperlukan karena kemampuannya menangani banyak tugas sekaligus dengan efisiensi tinggi. NVIDIA percaya lewat peluncuran Blackwell Ultra masa depan AI akan makin cerah dan aplikatif di berbagai sektor kehidupan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us