Kenapa Explore Instagram Dipenuhi Konten Makanan saat Ramadan?

Sambil menunggu waktu berbuka puasa, paling enak memang scrolling media sosial. Tapi anehnya, semakin lama kamu asyik scrolling, halaman Explore Instagram justru dipenuhi oleh gambar dan video makanan berbuka puasa. Mulai dari takjil manis seperti kolak pisang, es melon sago, es teler, hingga makanan berat seperti ayam bakar, nasi kebuli, sup ayam, dan sayur asem. Semuanya seolah mengundang untuk segera dicicipi. Memang tidak semua mengalami hal ini, tapi bagi banyak orang, ini sudah jadi kebiasaan khas Ramadan di era digital.
Kamu pernah bertanya-tanya gak, sih, kenapa ini bisa terjadi? Uniknya, begitu Ramadan berakhir, konten makanan berbuka yang sebelumnya memenuhi Explore tiba-tiba lenyap dari peredaran. Nah, berikut beberapa alasan mengapa Explore Instagram dipenuhi konten makanan saat Ramadan. Stay tuned!
1. Konten resep makanan dan minuman masuk 3 besar jenis konten yang paling banyak diakses warga muslim selama Ramadan

Bulan Ramadan selalu identik dengan momen kebersamaan dan sajian makanan yang menggugah selera. Infografis dari Databoks Katadata 2024 mencatat bahwa resep makanan dan minuman menempati peringkat ketiga dalam daftar konten yang paling banyak diakses oleh warga Muslim selama Ramadan dengan persentase sebesar 51 persen. Sementara itu, konten terkait jadwal puasa, imsakiyah, dan salat berada di peringkat pertama (56 persen), diikuti oleh hiburan seperti film dan musik (52 persen). Fakta ini menunjukkan bahwa Ramadan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga momen eksplorasi kuliner yang semakin berkembang pesat di dunia digital.
Studi Populix tahun 2024 berjudul 'Ramadan 2024: Connectivity, Media Consumption, and Delivery Dynamic' juga menemukan bahwa empat jenis konten paling banyak diakses umat Muslim selama bulan suci ini adalah informasi jadwal ibadah, konten hiburan, resep masakan, serta program kuliner untuk sahur dan berbuka puasa. Sebanyak 42 persen responden mengakses konten tersebut sebelum berbuka puasa, yang mana menunjukkan kebiasaan mereka dalam menggunakan media untuk mengisi waktu menunggu azan Maghrib, atau yang lebih dikenal sebagai ngabuburit. Selain itu, 81 persen responden lainnya juga mengungkapkan keinginan untuk berbagi aktivitas mereka selama Ramadan, terutama saat berbuka puasa. Instagram dan WhatsApp menjadi platform yang paling banyak digunakan untuk berbagi pengalaman ini.
Tingginya minat terhadap konten makanan selama Ramadan menjadi ladang berkah bagi kreator kuliner dan pelaku bisnis makanan. Resep-resep khas Ramadan, mulai dari takjil hingga hidangan utama berbuka, semakin banyak dicari dan diakses oleh pengguna media sosial. Banyak orang ingin mencoba variasi menu berbuka yang baru, baik untuk dinikmati sendiri maupun untuk dibagikan bersama keluarga dan teman. Tak heran, jika Instagram menjadi salah satu platform berbagi visual terbesar yang mana dipenuhi unggahan makanan yang menggugah selera.
2. Algoritma Instagram menyesuaikan minat pengguna

Instagram menggunakan kecerdasan buatan untuk menyesuaikan tampilan Explore berdasarkan kebiasaan dan minat pengguna. Setiap kali kamu menyukai, menyimpan, atau menonton video makanan lebih lama, algoritma menangkap sinyal ketertarikanmu terhadap konten serupa. Semakin sering kamu berinteraksi dengan konten makanan berbuka, semakin banyak rekomendasi serupa yang muncul di Explore selama Ramadan.
Selain itu, Instagram juga mempertimbangkan tren global dan musiman dalam menyajikan konten. Ramadan menjadi momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, sehingga platform ini menampilkan lebih banyak konten yang relevan. Itulah mengapa, meskipun kamu jarang mencari resep makanan, unggahan tentang takjil, menu sahur, dan hidangan berbuka tetap sering muncul di Explore.
3. Tren musiman dan popularitas konten Ramadan

Setiap Ramadan, tren musiman selalu mendominasi media sosial. Konten khas seperti resep makanan berbuka dan sahur membanjiri platform digital. Kreator konten, food blogger, dan influencer memanfaatkan momen ini untuk berbagi inspirasi kuliner. Unggahan seperti "Ide Menu Sahur 30 Hari" atau "Resep Takjil Segar untuk Berbuka" sering viral karena banyak orang mencari referensi hidangan selama puasa.
Antusiasme pengguna semakin mendorong popularitas konten Ramadan. Banyak yang mengunggah foto makanan berbuka, merekomendasikan tempat bukber, atau mengikuti tantangan memasak menu khas Ramadan. Fenomena ini mempercepat persebaran konten kuliner di Instagram hingga mendominasi halaman Explore sepanjang bulan puasa.
4. Peningkatan interaksi terhadap konten kuliner

Fenomena food porn effect semakin terasa saat Ramadan. Banyak orang menikmati foto atau video makanan lezat, meski sedang berpuasa. Melihat hidangan menggoda memberi kepuasan psikologis sekaligus semacam persiapan mental menjelang berbuka. Tak heran, interaksi konten kuliner melonjak drastis, mulai dari likes, komentar, hingga jumlah views.
Kolom komentar pun ramai oleh diskusi antar sesama pengikut (followers), dari berbagi resep, ingin recook resep, hingga cerita soal menu berbuka favorit. Beberapa orang bahkan menjadikannya sebagai tempat bernostalgia makanan khas kampung halaman atau makanan yang biasa disuguhkan ketika berbuka. Tingginya interaksi ini membuat Instagram semakin sering menampilkan konten kuliner di halaman Explore seiring ketertarikan serta minat penggunanya.
5. Strategi iklan dan pemasaran dari brand kuliner

Brand kuliner memanfaatkan momen Ramadan untuk memperkuat strategi pemasaran. Restoran, kafe, dan bisnis makanan aktif menjalankan Instagram Ads demi menjangkau pengguna yang mencari menu berbuka atau takjil selama bulan puasa. Kata kunci seperti "menu berbuka terbaik" atau "promo spesial Ramadan" membantu mereka menarik lebih banyak audiens yang berminat pada kuliner Ramadan.
Bayangkan kamu sedang mencari inspirasi menu berbuka, lalu tanpa sadar berjam-jam menghabiskan waktu di Instagram melihat review takjil dari para food blogger. Strategi brand dalam menggandeng influencer memang terbukti ampuh membangun tren kuliner Ramadan. Mulai dari rekomendasi jajanan pasar yang menggugah selera hingga review tempat makan bernuansa khas Ramadan, semua tersaji dalam feed Instagram.
MengutipTriple Bond Dynamics, salah satu kunci sukses pemasaran di bulan Ramadan adalah kolaborasi antara influencer Muslim dan kreator konten. Bekerja sama dengan mereka membantu brand dalam membangun kepercayaan serta autentisitas. Influencer dapat menampilkan produk secara selaras sesuai tradisi Ramadan, seperti menyiapkan menu berbuka atau membagikan inspirasi busana modest, video singkat (short video), stories bertema Ramadan, serta live cooking demo yang membahas resep, tradisi keluarga, atau refleksi spiritual menjadi strategi efektif menarik perhatian audiens selama bulan suci ini.
6. Hashtag dan engagement yang meningkat selama Ramadan

Tagar (hashtag) memainkan peran besar dalam penyebaran konten di Instagram, terutama selama momen spesial seperti Ramadan. Tagar populer seperti #BukaPuasa, #TakjilRamadan, #ResepBerbuka, dan #KulinerRamadan menjadi magnet bagi pengguna yang ingin mencari inspirasi makanan berbuka. Semakin banyak orang yang menggunakan dan mencari tagar ini, semakin besar pula kemungkinan konten terkait muncul di halaman Explore pengguna lainnya.
Engagement atau interaksi terhadap konten bertemakan Ramadan juga meningkat drastis, baik dalam bentuk like, share, maupun komentar. Banyak pengguna membagikan ulang konten resep atau rekomendasi tempat makan untuk bukber bersama keluarga dan teman. Tren ini membuat Instagram semakin mengutamakan konten makanan berbuka di halaman Explore agar tetap relevan bagi minat penggunanya selama bulan suci.
Munculnya konten makanan berbuka puasa yang membanjiri Explore Instagram tentu bukan kebetulan. Ini adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor. Algoritma Instagram yang cerdas, tren musiman, peningkatan interaksi pengguna, hingga strategi pemasaran brand kuliner semuanya berperan dalam membanjiri feed kamu dengan gambar dan video makanan lezat. Semakin aktif kamu berinteraksi pada konten makanan, semakin sering Instagram menampilkan konten serupa di Explore.
Ditambah lagi, lonjakan penggunaan hashtag khas Ramadan seperti #MenuBerbuka, #Takjil, dan #KulinerRamadan turut memperkuat eksposur konten makanan di platform ini. Nah, apakah kamu juga merasa Explore-mu dipenuhi makanan berbuka puasa belakangan ini? Jika Explore Instagram dipenuhi konten makanan saat Ramadan, kamu bisa mendapatkan beragam ide menu untuk berbuka puasa dengan lebih mudah.