Pantau Risiko Bencana di Berbagai Daerah Lewat Aplikasi InaRisk BNPB
- Pentingnya mitigasi bencana untuk kesiapsiagaan
- Cara menggunakan aplikasi InaRisk untuk pantau risiko bencana
- Pantau risiko bencana di daerah lain melalui fitur pencarian
Menjelang akhir 2025, sejumlah wilayah di Indonesia kembali diterpa bencana alam, mulai dari banjir bandang hingga tanah longsor. Banjir yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Aceh sepekan lalu membuat puluhan ribu warga harus mengungsi dari tempat tinggal mereka. Situasi ini bukan hanya menyulitkan secara fisik, tetapi juga meninggalkan trauma bagi banyak keluarga yang kehilangan harta benda dan tempat tinggal.
Dalam berbagai video amatir yang tersebar di Instagram dan TikTok, terlihat derasnya aliran air membawa batang-batang pohon besar, balok kayu, dan material lainnya. Kayu gelondongan yang terseret dari lereng perbukitan menjadi pemandangan yang paling banyak terlihat. Kondisi ini mempertegas betapa pentingnya pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana, khususnya menjelang musim penghujan yang biasanya membawa risiko lebih besar.
Untuk itu, artikel ini akan mengulas cara memantau risiko bencana di berbagai daerah melalui aplikasi InaRisk BNPB. Aplikasi ini menjadi alat penting bagi masyarakat untuk mengetahui tingkat bahaya di wilayah masing-masing.
1. Pentingnya mitigasi bencana untuk kesiapsiagaan
Serangkaian bencana seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, hingga letusan gunung api membuat kesadaran mengenai mitigasi bencana menjadi semakin krusial. Mitigasi tidak hanya berkaitan dengan tindakan setelah bencana terjadi, tetapi juga mencakup berbagai langkah antisipatif sebelum bencana datang. Dengan mitigasi yang baik, masyarakat dapat mengurangi potensi kerugian, memahami jalur evakuasi, serta mengetahui area rawan yang perlu dihindari.
Untuk mendukung upaya tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis InaRisk, sebuah aplikasi smartphone yang dirancang untuk menginformasikan tingkat risiko bencana di suatu daerah. InaRisk menyajikan peta digital berisi potensi bahaya, rekomendasi tindakan, serta informasi mitigasi yang mudah diakses masyarakat. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mengetahui kategori risiko bencana di sekitar tempat tinggal dan memahami langkah yang tepat dalam menghadapi situasi darurat.
2. Cara menggunakan aplikasi InaRisk untuk pantau risiko bencana
Aplikasi InaRisk dikembangkan oleh BNPB sejak 2017 sebagai bagian dari upaya modernisasi sistem peringatan dini di Indonesia. Aplikasi ini tersedia di perangkat Android maupun iOS sehingga dapat diakses luas oleh masyarakat. Tujuan utama InaRisk adalah membantu masyarakat memahami potensi bencana di seluruh wilayah Indonesia, sekaligus memberikan panduan antisipasi sebelum bencana terjadi. Lewat fitur-fitur yang mudah dipahami, InaRisk kini menjadi salah satu alat penting dalam menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman bencana.
Mengutip kanal YouTube BNPB pada Senin (01/12/2025), berikut cara menggunakan aplikasi InaRisk di smartphone:
Cara Pakai InaRisk di smartphone
Unduh aplikasi InaRisk | Cari aplikasi InaRisk di Google Play Store (Android) atau Apple App Store (iOS). Setelah ditemukan, unduh dan pasang aplikasi seperti biasa. Pastikan aplikasi diperbarui ke versi terbaru agar semua fitur berjalan optimal. |
Login dengan akun Google atau sebagai Guest | Setelah aplikasi terbuka, pengguna bisa login menggunakan akun Google untuk menyimpan riwayat penggunaan atau masuk sebagai Guest. Opsi ini memudahkan pengguna yang ingin langsung mengakses informasi tanpa harus membuat akun. |
Akses informasi lokasi secara otomatis | Setelah login, InaRisk akan menampilkan lokasi pengguna secara otomatis. Peta wilayah akan muncul lengkap dengan ikon potensi bencana. Pastikan fitur GPS aktif agar data yang ditampilkan lebih akurat. |
Klik tombol “Info Bahaya” | Pada halaman utama, klik tombol Info Bahaya untuk melihat daftar jenis ancaman seperti banjir, gempa bumi, cuaca ekstrem, atau tanah longsor. Sistem kemudian menampilkan tingkat bahaya berdasarkan data resmi BNPB. |
Pilih jenis bencana, misalnya “Banjir” | Jika pengguna memilih “Banjir”, InaRisk akan menunjukkan tingkat potensi bahaya beserta warna indikator: hijau (rendah), kuning (sedang), dan merah (tinggi). Informasi ini membantu masyarakat memahami risiko bencana di lokasi mereka. |
Lihat rekomendasi mitigasi lengkap | InaRisk menyediakan rekomendasi mitigasi berdasarkan tiga fase: sebelum bencana, saat bencana, dan sesudah bencana. Setiap rekomendasi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami agar masyarakat dapat langsung menerapkan langkah yang diperlukan. |
3. Pantau risiko bencana di daerah lain melalui fitur pencarian
Selain mengecek risiko banjir atau bencana lain di wilayah sendiri, InaRisk juga menyediakan fitur pencarian untuk melihat potensi bencana di daerah lain. Fitur ini sangat berguna bagi masyarakat yang hendak bepergian, mudik, atau memantau kondisi kampung halaman. Pengguna cukup memasukkan nama daerah tertentu, lalu aplikasi akan menampilkan informasi bahaya di wilayah tersebut. Berkat hadirnya fitur ini, InaRisk tidak hanya bermanfaat untuk pengguna secara individu, tetapi juga bagi mereka yang ingin memantau wilayah lain secara lebih luas.
Selain itu, InaRisk juga dilengkapi berbagai fitur tambahan seperti Video Edukasi, Panggilan Darurat, Berita BNPB, dan beberapa menu penting lainnya. Video edukasi membantu masyarakat memahami cara menghadapi bencana dengan lebih benar, sementara fitur panggilan darurat memungkinkan pengguna menghubungi layanan penting saat terjadi situasi gawat darurat. Fitur berita dari BNPB juga memberikan update terkini seputar kondisi bencana di Indonesia. Semua fitur ini dirancang agar masyarakat lebih siap, lebih waspada, dan mampu merespons ancaman bencana dengan cepat.
Masyarakat mungkin belum banyak tahu soal aplikasi InaRisk dari BNPB. Padahal lewat aplikasi ini, masyarakat bisa cek mandiri tingkat risiko bencana di daerah masing-masing. Fitur-fiturnya lengkap dan bisa jadi pegangan penting untuk meningkatkan kewaspadaan, apalagi kita tinggal di negara yang rawan bencana. Sudah pernah coba InaRisk sebelumnya?
