Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Aman Media Sosial Bebas Phishing

ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blanc)
Intinya sih...
  • Jangan sembarangan mengeklik link di media sosial, hindari tautan dari sumber yang tidak jelas
  • Aktifkan fitur verifikasi dua langkah di akun media sosialmu untuk perlindungan tambahan
  • Hindari tergiur dengan giveaway dan promo besar-besaran, selalu cek keaslian akun yang kamu ikuti

Di era digital seperti sekarang, media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari berbagi momen pribadi, membangun jaringan profesional, hingga mencari hiburan. Namun, di balik sejumlah manfaat yang ditawarkannya tersebut media sosial juga menyimpan berbagai risiko keamanan data kamu, lho! So, kamu harus ekstra waspada setiap kali berinteraksi di dunia maya supaya data pribadimu gak dimanfaatkan sembarangan oleh pihak yang gak bertanggung jawab.

Salah satu ancaman siber yang sering mengintai di media sosial yaitu phishing. Serangan ini biasanya menyamar sebagai pesan atau tautan dari pihak yang terlihat terpercaya, namun, sebenarnya bertujuan buat mencuri data pribadi kamu. Misalnya, seperti membobol password, informasi kartu bank, hingga akses ke akun penting yang kamu miliki. Nah, biar kamu gak jadi korban phishing, yuk, coba terapkan 5 tips aman bermedia sosial berikut!

1. Jangan sembarangan mengeklik link yang kamu temukan di media sosial

ilustrasi berselancar di media sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Tips paling dasar yang harus kamu terapkan yaitu jangan asal mengeklik tautan yang beredar di media sosial. Apalagi, kalau tautan tersebut berasal dari sumber yang gak jelas. Banyak serangan phishing yang memanfaatkan rasa penasaran pengguna dengan membagikan link yang tampak menarik dan meyakinkan untuk diklik. Entah itu berisi iming-iming hadiah, promo besar-besaran, atau bisa juga berupa peringatan kalau akun kamu sedang bermasalah.

Sebelum mengeklik tautan apa pun, ada baiknya kamu membaca ulang URL dengan teliti serta pastikan alamat situsnya benar-benar valid dan terpercaya. Hindari klik kalau tautannya terlihat aneh, menggunakan domain gak biasa, dan ada kesalahan ejaan mencurigakan. Kalau tautan tersebut dikirim melalui direct message atau komentar dari akun temanmu, jangan langsung percaya karena bisa saja akun mereka sedang di-hack dan digunakan buat menyebar link berbahaya.

2. Aktifkan fitur verifikasi dua langkah di akun media sosialmu

ilustrasi berselancar di media sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah atau two-factor authentication (2FA) bisa jadi lapisan perlindungan tambahan selain menggunakan password. Jadi, ketika ada seseorang yang mencoba masuk ke akun media sosialmu dari perangkat gak dikenal sistem bakal meminta kode verifikasi tambahan. Hal ini berarti kalau ada orang yang berhasil mencuri password kamu lewat phishing, mereka tetap gak bakal bisa mengakses akunmu kalau gak punya kode tersebut.

Hampir semua platform media sosial populer, seperti Instagram, Facebook, X, dan TikTok sudah menyediakan opsi 2FA yang bisa diaktifkan dengan mudah di menu pengaturan keamanan akun. Kamu cuma perlu mengikuti beberapa langkah sederhana untuk menghubungkan akunmu dengan nomor telepon atau aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator. Cara ini bisa bermanfaat buat membantu melindungi berbagai informasi penting yang mungkin tersimpan di akunmu, seperti data pribadi, percakapan, dan akses ke akun lain yang terhubung.

3. Jangan mudah tergiur dengan giveaway dan promo besar-besaran

ilustrasi berselancar di media sosial (pexels.com/Luis Quintero)

Giveaway dan promo sering digunakan sebagai strategi marketing di media sosial buat menarik perhatian pengguna. Tapi, sayangnya trik ini juga mulai dimanfaatkan oleh oknum gak bertanggung jawab buat menjalankan aksi phishing. Mereka biasanya bakal membuat akun palsu yang menyerupai brand atau tokoh terkenal, lalu menyebarkan informasi giveaway dan promo besar-besaran yang hanya berlaku dalam waktu singkat. Selanjutnya kamu bakal diminta buat mengeklik link dan memberikan informasi data pribadi dengan iming-iming hadiah.

Kamu perlu ekstra hati-hati dan jangan langsung percaya hanya karena promo tersebut disebarkan oleh akun terkenal. Selalu cek keaslian akun dan informasi yang dibagikan. Cari tahu apakah ada pengumuman resmi di website atau kanal resmi brand tersebut. Kalau syarat-syaratnya terlalu berlebihan atau terlalu banyak meminta data pribadi, maka kamu patut buat curiga. Selalu ingat kalau gak ada hadiah yang benar-benar gratis kalau ujung-ujungnya kamu harus mengorbankan keamanan datamu sendiri.

4. Hindari mengunggah informasi pribadi di media sosial

ilustrasi mengunggah foto di media sosial (pexels.com/Helena Lopes)

Sebenarnya, mengunggah momen dan berbagi kabar di media sosial adalah hal yang wajar dan sering dilakukan banyak orang. Namun, perlu kamu ketahui kalau mengunggah informasi pribadi ke media sosial, seperti nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, alamat rumah, nama sekolah, dan detail tempat kerja bisa menjadi celah bagi pelaku kejahatan siber. Data-data ini sangat berharga bagi pelaku phishing karena bisa mereka manfaatkan buat menyusun serangan yang terlihat meyakinkan.

Berkat informasi pribadi yang kamu bagikan secara terbuka, pelaku bisa menyusun pesan phishing yang sangat personal dan sesuai konteks sehingga kamu cenderung percaya. Misalnya, mereka bisa menyebutkan nama dan alamat lengkapmu dengan menyamar sebagai customer service bank yang mengabarkan kalau ada aktivitas mencurigakan di rekeningmu. Kalau kamu gak waspada, kamu bisa saja langsung mengeklik link atau memberikan data tambahan.

5. Cek keaslian akun yang kamu ikuti di media sosial

ilustrasi berselancar di media sosial (pexels.com/Plann)

Mengecek keaslian akun yang kamu ikuti di media sosial sangat penting dilakukan supaya kamu bisa terhindar dari jebakan phishing yang semakin canggih. Banyak pelaku kejahatan digital kini membuat akun palsu yang meniru brand besar, tokoh publik, atau instansi resmi. Kalau kamu gak teliti bisa saja kamu terjebak karena foto profil, nama akun, hingga gaya bahasanya dibuat semirip mungkin dengan akun asli. Tujuannya tentu saja untuk menipu pengguna supaya percaya, lalu mengarahkan mereka untuk mengeklik tautan tertentu dan memberikan informasi pribadi.

Supaya kamu gak tertipu, pastikan kamu cuma mengikuti akun resmi yang memang sudah terverifikasi yang biasanya ditandai dengan centang biru. Selain itu, perhatikan juga jumlah pengikut, tanggal pembuatan akun, dan konsistensi unggahannya. Jangan langsung percaya begitu saja kalau akun tersebut tiba-tiba muncul dan menawarkan promo, hadiah, atau meminta data. Pastikan buat selalu mengecek terlebih dahulu kanal resmi dari brand atau tokoh yang bersangkutan sebelum menindaklanjuti tawaran mereka.

Kelima tips di atas bisa kamu terapkan selama berselancar di media sosial supaya kamu gak terkena jebakan phishing. Pastikan buat selalu gak sembarangan mengeklik link yang kamu temukan di media sosial dan gak mudah percaya dengan tawaran menggiurkan. Selain itu, batasi juga informasi pribadi yang kamu unggah di media sosial supaya gak dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber. Biar media sosialmu lebih aman, kamu juga bisa mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah. Selalu bijak dalam bermedia sosial supaya kamu gak menyesal di kemudian hari, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us