10 Culture Shock Liburan di Inggris, Cuaca Bisa Jadi Bahan Gosip!

- Aksen dan kecepatan berbicara warga lokal Inggris bisa membuat turis shock, terutama yang terbiasa dengan aksen Amerika.
- Orang Inggris suka bergosip tentang cuaca, yang memengaruhi mood mereka, berbeda dengan Indonesia yang selalu cerah.
- Kamar mandi, toilet, mata uang, makanan, PDA, hingga kebiasaan minum alkohol dan jalur kendaraan di Inggris berbeda dengan Indonesia.
Inggris merupakan salah satu negara di Eropa yang dikenal memiliki kekayaan sejarah, seni, dan alamnya yang indah. Di Negeri Ratu Elizabeth ini, terdapat banyak bangunan tua berusia ratusan tahun yang masih terjaga dengan sangat baik berlatar bentang alam yang memesona.
Gak heran kalau banyak turis internasional yang kerap menjadikan Inggris sebagai tempat berlibur. Meski sudah membaca banyak referensi, tips, dan berbagai pengalaman orang lain, rupanya masih banyak turis yang mengalami culture shock saat baru pertama kali tiba di sana.
Penasaran kira-kira apa saja culture shock liburan di Inggris? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
1. Aksen British yang sulit dipahami

Meski kamu sering menonton film atau serial Inggris yang para pemainnya menggunakan aksen British sangat kental, atau bahkan memiliki skor IELTS tinggi, kamu tetap akan shock saat mendengar warga lokal berbicara langsung dengan aksen tersebut. Apalagi mereka berbicara dengan sangat cepat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa aksen British sulit dipahami bagi orang yang tidak terbiasa, terutama orang-orang yang lebih sering menggunakan Bahasa Inggris dengan gaya Amerika. Biasanya, kamu perlu jeda beberapa saat hingga bisa memahami apa diucapkan orang Inggris.
2. Bergosip tentang cuaca

Jika orang Indonesia terbiasa bergosip tentang tetangga atau artis, maka orang Inggris suka bergosip tentang cuaca. Saat berjumpa dengan rekan, topik yang wajib mereka bicarakan adalah cuaca hari itu dan tak lupa mengecek ramalan cuaca. Kalau hasilnya meleset, maka bahasan tentang cuaca tak pernah habis.
Cuaca juga menjadi salah satu hal yang membuat mood mereka naik-turun. Berbeda dengan Indonesia yang disinari cahaya matahari sepanjang tahun, Inggris memiliki empat musim, serta cenderung lembab dan basah pada musim-musim tertentu. Gak heran kalau orang Inggris suka liburan ke tempat-tempat yang hangat, seperti Asia Tenggara.
3. Durasi siang dan malam yang dinamis

Jika di Indonesia memiliki durasi siang dan malam selalu sama sepanjang tahun, maka di Inggris tidak demikian. Jika datang saat musim semi dan musim panas, durasi siang bisa sangat panjang dan matahari baru terbenam pukul 21.00 waktu setempat. Sedangkan, saat musim gugur, pukul 16.00 waktu setempat sudah gelap.
Selain jetlag, dijamin kamu akan kebingungan dengan ritme tidur. Apalagi kalau beragama Islam, kamu harus jeli memperhatikan waktu salat yang berbeda dengan Indonesia di setiap musimnya.
4. Toilet dan kamar mandi

Kamar mandi dan toilet sudah pasti menjadi culture shock orang Indonesia saat liburan di Inggris. Kamar mandi di sini tidak ada gayung, melainkan bathub dan shower. Wastafel dan shower-nya terdapat pilihan air dingin dan air panas.
Sementara, toiletnya tidak memiliki bidet untuk cebok, karena umumnya orang Inggris cebok menggunakan tisu. Kamu bisa berjaga-jaga dengan membawa bidet portable atau botol air mineral yang diisi air. Selain itu, kamu juga tidak akan menemukan kloset jongkok dan hanya ada yang duduk.
5. Mata uang yang berbeda

Pound sterling (£) merupakan mata uang resmi Britania Raya atau United Kingdom. Namun, tiga negara yang ada di bawah Britania Raya, yakni Inggris, Skotlandia, dan Irlandia Utara memiliki banknote atau wujud uang yang berbeda, meski namanya sama-sama Poundsterling.
Di Inggris, semua uang Pound sterling mengguanakan potret raja atau ratu yang berkuasa (saat ini Raja Charles III). Sementara itu, Skotlandia dan Irlandia Utara menggunakan potret para pahlawan atau orang-orang yang berjasa terhadap negara. Nilai tukar ketiga uang tersebut sama, sehingga gak perlu khawatir kalau tiba-tiba kamu belanja (terutama di Skotlandia) dan dapat kembalian uang yang berbeda.
6. Makanan yang kurang variatif

Sebagai orang Indonesia, kamu pasti terbiasa menyantap makanan yang kaya akan bumbu dan rempah-rempah. Saat pertama kali ke Inggris dan menyantap makanan-makanan di sana, dijamin lidahmu akan langsung kangen masakan Indonesia.
Sebab, makanan-makanan di Inggris seperti kurang bumbu, cenderung hambar, dan monoton. Orang-orang Inggris cenderung suka masakan yang simpel, proses pembuatannya tidak terlalu lama, dan tentunya tidak wajib makan nasi.
7. Bermesaraan di tempat umum itu lumrah

Public Display Affection (PDA) atau bermesaraan di depan umum merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh sebagian besar orang Inggris dengan pasangannya. Mereka bisa dengan bebas berpegangan tangan, berpelukan, hingga berciuman di tempat-tempat terbuka tanpa takut ditegur orang lain.
Meski bebas, bermesraan dengan pasangan di tempat umum juga tidak boleh dilakukan secara berlebihan, terutama berciuman. Kalau terlalu lama dan intens, orang-orang yang melihatnya juga bisa risih, lho.
8. Mal dan bioskop sepi

Berbeda dengan orang Indonesia yang suka jalan-jalan di mal atau pusat perbelanjaan dan menonton film di bioskop, orang-orang Inggris rupanya kurang suka melakukan hal tersebut. Suasana malnya juga tidak seheboh mal-mal di Indonesia yang dihiasi berbagai pernak-pernik perayaan di momen-momen tertentu.
Begitu pula dengan bioskop. Saat ada film baru dan viral di Indonesia, biasanya bioskop terlihat sangat ramai, terutama pada akhir pekan. Nah, bioskop di Inggris tetap sepi meski akhir pekan atau hari libur. Orang-orang lebih suka menonton film atau serial di layanan streaming, seperti Netflix.
9. Budaya minum alkohol

Budaya minum alkohol memang sudah "mendarah daging" di Inggris. Setiap pencapaian harus dirayakan dengan minum-minum bersama rekan atau keluarga. Mulai dari kenaikan pangkat, selesainya sebuah proyek, mendapat nilai bagus, kelulusan, hingga kemenangan tim sepak bola favorit.
Mereka tidak hanya minum di bar atau pub, tetapi juga di pinggir jalan. Jangan heran kalau kamu menemukan orang-orang yang mabuk, teler, hingga muntah-muntah akibat kebanyakan minum di jalanan, stasiun, atau tempat-tempat umum lainnya.
10. Kendaraan menggunakan jalur kiri

Barangkali kamu berpikir bahwa semua kendaraan di negara-negara Eropa berjalan di jalur kanan. Ternyata, jalur kendaraan di Inggris sama dengan Indonesia, yakni di sebelah kiri. Jadi, setir kendaraan beroda empat atau lebih ada di sebelah kanan. Keuntungannya, kamu jadi gak bingung kalau mau mengendarai mobil di sini.
Melansir dari BBC, kebijakan setir kanan ini dipengaruhi kebiasaan orang Inggris melakukan aktivitas dengan tangan kanan sejak zaman dahulu kala. Saat berada di bawah kekuasaan Romawi, mereka diajari mengendarai kuda di jalur kiri dan memegang senjata dengan tangan kanan. Karena kebiasaan inilah akhirnya dibuat undang-undang jalan raya yang disahkan pada 1835.
Nah, itu dia culture shock liburan di Inggris yang barangkali akan kamu alami ketika pelesiran ke sana. Adakah yang pernah kamu alami sebelumnya?