Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi saat Transit di Guangzhou

Menara Kanton, Guangzhou (commons.wikimedia.org/TimWu007)

Kamu ingin jalan-jalan atau sekadar transit di China? Jika iya, maka kamu bisa lega dengan adanya peraturan baru terkait visa. Seperti dilansir dari laman resmi China Embassy, mulai 12 Juni 2025, warga negara Indonesia bersama 54 negara lain dapat memasuki wilayah China berdasarkan kebijakan transit bebas visa 240 jam atau 10 hari.

Bagi kamu yang memenuhi syarat, gak ada salahnya menggunakan waktu buat jalan-jalan tanpa harus transit melalui Shanghai atau Beijing. Sebab peraturan tersebut berlaku di 60 pelabuhan dan bandara di 24 provinsi, salah satunya Bandara Baiyun Guangzhou. Sambil menunggu penerbangan selanjutnya, kamu bisa keliling pusat kota yang dapat ditempuh sekitar 40 menit dari bandara.

Nah, buat yang masih bingung mau ke mana saja, berikut ini lima tempat wisata yang wajib dikunjungi saat transit di Guangzhou. Kamu bisa ke taman hingga mengunjungi situs bersejarah. Catat dalam rencana perjalananmu, ya!

1. Yuntai Garden

Yuntai Garden, Guangzhou (panoramio.com/zengsx)

Yuntai Garden terletak di depan Puncak Yuntai dari Gunung Baiyun, yang dihiasi berbagai jenis bunga dari berbagai negara. Taman seluas 120.000 meter persegi ini dikenal sebagai Pearl of the City of Flowers. Yuntai Garden Dirancang oleh Guangzhou Garden Architectural Design Institut dan menjadi taman lanskap terbesar di China yang memadukan gaya oriental dan Barat.

Berbagai jenis bunga di sini akan mekar silih berganti seiring pergantian musim. Bunga tersebut tidak hanya menawarkan keindahan, tapi juga sebagai simbol persahabatan antara Guangzhou dan kota-kota di seluruh dunia. Di taman ini juga terdapat Frenship Hall, tempat di mana bunga nasional dari sister cities Guangzhou dipamerkan.

Taman tersebut berlokasi di samping Baiyun Cable Way, Guangyuan East Road, Guangzhou. Kamu bisa naik bus dan turun di Terminal Bus Yuntai Garden atau Halte Baiyun Cable Way. Sementara itu, untuk harga tiket terusan 25 yuan (sekitar Rp57.000) dan 17 yuan (sekitar Rp39.000) untuk half ticket. Kamu bisa mengunjunginya pada pukul 08.00–18.00.

2. Menara Kanton

Menara Kanton, Guangzhou (commons.wikimedia.org/H2v5o68z)

Kalau kamu suka dengan pemandangan kota modern, bisa mampir dulu ke Menara Kanton atau Menara Guangzhou. Landmark Guangzhou ini memiliki ketinggian 600 meter dan 112 lantai, menghadap Pulau Haixinsha di utara. Ketinggian tersebut menjadikannya sebagai menara TV tertinggi di China dan tertinggi ke-3 di dunia, yang menyuguhkan pemandangan Distrik Haizhu.

Desainnya yang unik dirancang oleh Mark Hemel yang terinspirasi dari sendi pinggul wanita. Kemudian, terdapat bagian rampung di tengah menara dengan diameter sekitar 30 meter. Menara mega ini dibuat bak wanita cantik memutar pinggangnya sambil melihat ke belakang.

Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sini, seperti melihat panorama dari dek observasi pada ketinggian 488 meter. Kamu bisa menikmati pemandangan Kota Guangzhou, mengabadikan momen matahari terbit hingga langit berbintang. Bagi yang suka dengan aktivitas menantang bisa mencoba wahana Sky Drop dari ketinggian 485 meter.

Masih ada wahana lain berupa Bubble Tram yang populer untuk mengelilingi menara pada ketinggian 455 meter. Menara ini juga dilengkapi dengan Engineering Marvel Tour Hall, yang dapat melindungi dari badai dan gempa bumi. Dek Observasi Bintang dan Awan terletak di Lantai 108 dan 107, dan masih banyak lagi.

Berlokasi di Yuejiang W Road, Distrik Haizhu, Guangdong. Harga tiket masuknya 150 yuan (Rp340 ribu) untuk dewasa dan 75 yuan (sekitar Rp170.000) untuk anak-anak. Kamu harus membayar tiket tambahan untuk setiap wahana atau membeli tiket kombo mulai 228 yuan (sekitar Rp518.000). Menara ini buka mulai pukul 10.00–22.30 dan jam operasional wahana bisa berbeda.

3. Chen Clan Ancestral Hall

Chen Clan Academy, Guangzhou (commons.wikimedia.org/Chinatravelsavvy)

Guangzhou gak cuma menawarkan pemandangan kota modern, tapi juga situs bersejarah. Chen Clan Ancestral Hall merupakan kuil yang juga berfungsi sebagai museum. Berbeda dari Kota Terlarang, di sini justru memamerkan koleksi seni dan kerajinan rakyat.

Chen Clan Ancestral Hall diakui sebagai tujuh dekorasi klasik Lingnan, karena memadukan ukiran batu, kayu, batu bata, tembikar, relief plesteran, pengecoran besi dan tembaga, serta gambar berwarna. Semua dekorasi tersebut mengisahkan drama tradisional, menggambarkan budaya China yang menawan, dan karya para pengrajin China kuno.

Bangunan yang berdiri sejak abad ke-19 ini telah menjadi Peninggalan Budaya Penting Nasional yang Dilindungi Negara pada 1988. Kemudian pada tahun 2002 dan 2011 menjadi salah satu dari delapan tempat wisata terbaik di Guangzhou. Jika kamu penasaran, bisa mengunjunginya di Nomor 34, En Long Li, Zhongshan 7 Road, Distrik Liwan, Guangzhou. 

Tempat ini buka setiap hari pukul 08.30–17.30. Setidaknya kamu membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menyusuri setiap sudut Chen Clan Ancestral Hall. Sebelum masuk, kamu perlu membayar tiket seharga 10 yuan (Rp23 ribu).

4. South China Botanical Garden

South China Botanical Garden, Guangzhou (commons.wikimedia.org/古海岸遗址)

South China Botanical Garden menjadi tempat selanjutnya yang bisa kamu kunjungi saat transit di Guangzhou. Kebun raya ini pertama kali dibangun pada tahun 1929, menjadikannya sebagai kebun raya tropis Asia Selatan tertua dan terbesar di China. Luasnya sekitar 741 hektare dengan spesies terbanyak di China, sehingga dikenal sebagai Museum Botani Tropis dan Subtropis.

Kebun raya ini dibagi menjadi tiga zona, yaitu Zona Pembibitan dan Pameran, Zona Penelitian dan Pemukiman, serta Cagar Alam Dinghushan. Selain itu, terdapat Hutan Ajaib Long Dong yang terdapat danau buatan di dalamnya. Desa Tertua Guangzhou dibangun kembali di atas reruntuhan zaman Neolitikum, yang merupakan tempat kelahiran penduduk Guangzhou.

South China Botanical Garden berlokasi di Nomor 1190, Tianyuan Road, Tianhe, Guangzhou. Buka setiap hari pukul 07.30–17.30. Harga tiket masuk kebun raya adalah 20 yuan (sekitar Rp46.000) dan 50 yuan (sekitar Rp114.000) untuk kawasan konservatori.

5. Shamian Island

Shamian Island, Guangzhhou (commons.wikimedia.org/H2v5o68z)

Kamu akan menjumpai pemandangan berbeda di Shamian Island  yang juga dikenal sebagai Zhongliusha atau Shicuizhou. Kawasan ini merupakan pelabuhan penting bagi perdagangan luar negeri Guangzhou, sejak masa Dinasti Song (960–1279) dan Dinasti Qing (1644–1911). Lambat laun membentuk kompleks bangunan bergaya Eropa Barat, kamu dapat menjumpai bangunan bergaya Gotik, Barok, dan Neoklasik di sini.

Terdapat tiga bangunan yang terkenal di sini, yaitu Hotel White Swan, Hotel Shamian, dan Konsulat Polandia di Guangzhou. Kamu bisa menyusuri setiap ruas jalan dengan berjalan kaki tanpa kemacetan lalu lintas. Sebab, jalannya dibuat lebar yang ramah pejalankaki, dilengkapi taman, bar, kafe, dan spot untuk melihat Sungai Pearl.

Pulau atau bekas pelabuhan ini terletak di Distrik Liwan, Guangzhou yang dapat dijangkau menggunakan bus, metro line, maupun taksi. Kamu tidak perlu membayar tiket masuk alias gratis, dan dapat datang kapan saja tanpa dibatasi jam. 

Kelima tempat tersebut dapat kamu kunjungi saat sedang transit sekitar 6 jam atau bahkan stopover di Guangzhou. Apalagi saat ini sudah tersedia penerbangan langsung dari beberapa bandara di Indonesia ke Guangzhou, China. Semuanya pun mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum dan dekat dengan pusat kota.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us