Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Ini Sering Memicu Kecelakaan Fatal di Jalan Tol

Ilustrasi pengemudi (pexels/JÉSHOOTS)
Ilustrasi pengemudi (pexels/JÉSHOOTS)

Jalan tol memang bisa mempercepat perjalanan antarkota dengan akses yang lebih lancar dibandingkan jalan biasa. Namun, kecepatan tinggi yang diterapkan di jalan tol juga membawa risiko besar jika pengemudi tidak berhati-hati.

Banyak kecelakaan fatal terjadi di jalan tol akibat berbagai faktor, baik dari kondisi pengemudi, kendaraan, maupun lingkungan sekitar. Nah, berikut beberapa faktor yang kerap memicu kecelakaan di jalan tol yang harus kamu waspadai.

1. Microsleep

Ilustrasi tertidur saat menyetir (pexels/Sinitta Leunen)
Ilustrasi tertidur saat menyetir (pexels/Sinitta Leunen)

Microsleep adalah kondisi ketika seseorang tertidur dalam waktu yang sangat singkat, antara 1 hingga 30 detik, tanpa disadari. Kondisi ini sering terjadi pada pengemudi yang mengalami kelelahan ekstrem, terutama saat berkendara dalam waktu lama tanpa istirahat yang cukup.

Di jalan tol, di mana kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, microsleep bisa sangat berbahaya. Dalam waktu beberapa detik saja, kendaraan bisa keluar dari jalur, menabrak pembatas jalan, atau bahkan bertabrakan dengan kendaraan lain.

Pengemudi disarankan untuk memastikan tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh, istirahat setiap beberapa jam, serta menghindari berkendara saat mengantuk. Jika merasa lelah, segera menepi untuk beristirahat atau tidur sejenak agar tetap waspada di jalan.

2. Aquaplaning

Ilustrasi jalananan basah (Pexels/FOX ^.ᆽ.^= ∫)
Ilustrasi jalananan basah (Pexels/FOX ^.ᆽ.^= ∫)

Aquaplaning atau hydroplaning adalah kondisi di mana ban kendaraan kehilangan daya cengkeram karena adanya lapisan air di permukaan jalan. Akibatnya, kendaraan melayang dan sulit dikendalikan, terutama saat hujan lebat atau melintasi genangan air di jalan tol.

Aquaplaning sering kali menyebabkan kendaraan tergelincir dan keluar dari jalur atau bahkan bertabrakan dengan kendaraan lain. Untuk menghindarinya, pengemudi disarankan mengurangi kecepatan saat hujan, menggunakan ban dengan alur yang masih baik, serta menghindari menginjak rem secara tiba-tiba saat melewati jalan yang basah.

3. Pecah ban

Ilustrasi ban mobil (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi ban mobil (Pexels/Andrea Piacquadio)

Pecah ban adalah salah satu penyebab utama kecelakaan fatal di jalan tol. Ketika ban pecah, kendaraan bisa kehilangan kendali, terutama jika pengemudi panik dan menginjak rem mendadak. Penyebab utama pecah ban adalah tekanan angin yang tidak sesuai, keausan ban, atau kondisi ban yang sudah tidak layak pakai.

Untuk menghindari pecah ban, pengemudi harus memeriksa tekanan angin secara rutin sebelum perjalanan jauh, menggunakan ban berkualitas, serta menghindari membawa beban berlebih yang dapat meningkatkan tekanan pada ban dan mempercepat kerusakan.

4. Rem mendadak

Ilustrasi rem mobil (Pexels/Lex Ger)
Ilustrasi rem mobil (Pexels/Lex Ger)

Menginjak rem secara tiba-tiba di jalan tol dapat menyebabkan kecelakaan beruntun, terutama jika kendaraan di belakang tidak memiliki cukup waktu untuk bereaksi. Hal ini sering terjadi akibat kurangnya jarak aman antara kendaraan atau pengemudi yang tidak memperkirakan situasi di depan.

Untuk menghindari kecelakaan akibat rem mendadak, pengemudi harus selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, menggunakan teknik pengereman bertahap, serta selalu waspada terhadap kondisi lalu lintas agar dapat mengantisipasi pergerakan kendaraan lain.

5. Melanggar batas kecepatan

Ilustrasi mobil (Pexels/FBO Media)
Ilustrasi mobil (Pexels/FBO Media)

Banyak pengemudi tergoda untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di jalan tol, terutama saat kondisi jalan lengang. Namun, melanggar batas kecepatan yang ditentukan bisa sangat berbahaya. Semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin sulit untuk mengendalikan mobil saat terjadi sesuatu yang tidak terduga.

Kecelakaan akibat kecepatan berlebih sering kali berakibat fatal karena tabrakan terjadi dengan dampak yang lebih besar. Pengemudi juga memiliki waktu reaksi yang lebih singkat, sehingga sulit menghindari rintangan atau kendaraan lain di depannya. Untuk menghindari risiko ini, pengemudi harus selalu mematuhi batas kecepatan yang ditentukan dan menyesuaikan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us