Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AC Mobil Gak Dingin Padahal Baru Diservis? Cek 5 Hal Ini

ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Freon bocor atau habis: Kebocoran freon bisa membuat AC mobil tidak dingin meskipun sudah diservis, perlu pemeriksaan menyeluruh.
  • Kondensor kotor atau tersumbat: Pembersihan kondensor secara rutin penting agar udara yang keluar tetap terasa dingin di dalam kabin mobil.
  • Kompresor lemah atau bermasalah: Kompresor yang rusak bisa membuat AC tetap tidak dingin meskipun sudah diservis, perlu pemeriksaan tekanan sistem AC.

Meski sudah menjalani servis rutin, AC mobil yang tetap gak dingin tentu bikin kesal. Udara di dalam kabin tetap terasa panas atau hanya keluar angin tanpa hawa sejuk, padahal biaya servis AC gak murah. Masalah seperti ini bisa terjadi bukan karena hasil servis yang buruk, tapi karena ada faktor lain yang sering luput dari perhatian. Beberapa komponen penting bisa saja mengalami gangguan yang gak langsung terlihat saat servis biasa.

Mengetahui penyebab AC mobil gak dingin setelah servis sangat penting agar gak terus-menerus membuang waktu dan uang. Ada baiknya melakukan pengecekan lanjutan terhadap beberapa bagian yang memang sering jadi sumber masalah tersembunyi. Berikut beberapa hal yang perlu diperiksa saat AC mobil tetap bermasalah meski sudah diservis.

1. Freon bocor atau habis

illustrasi ac mobil (freepik.com/Karolina Grabowska)
illustrasi ac mobil (freepik.com/Karolina Grabowska)

Salah satu penyebab paling umum AC mobil gak dingin adalah kebocoran freon. Meskipun mobil baru saja diservis, jika ada kebocoran kecil yang gak terdeteksi, freon bisa habis dalam waktu singkat. Akibatnya, AC hanya menghembuskan angin tanpa hawa sejuk sama sekali. Kebocoran bisa terjadi di selang, sambungan, atau kondensor yang mulai aus.

Biasanya teknisi memang mengisi ulang freon saat servis, tapi jika gak dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem pendingin, kebocoran halus bisa terlewat. Ciri khas dari kebocoran ini biasanya disertai bau aneh atau noda minyak di sekitar komponen AC. Pengecekan menggunakan alat deteksi kebocoran bisa sangat membantu memastikan kondisi freon benar-benar aman.

2. Kondensor kotor atau tersumbat

illustrasi membersihkan ac mobil (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)
illustrasi membersihkan ac mobil (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)

Kondensor yang kotor bisa menghambat pelepasan panas dari freon sehingga udara yang keluar tetap terasa panas. Servis AC standar terkadang gak mencakup pembersihan menyeluruh pada kondensor, apalagi jika posisinya tersembunyi di balik grill depan mobil. Debu, serangga, dan kotoran jalan bisa menumpuk dan mengurangi kinerja kondensor secara drastis.

Saat kondensor gak bisa bekerja maksimal, maka proses penurunan suhu udara jadi terganggu. Meskipun blower dan kompresor bekerja normal, hasil akhir yang masuk ke dalam kabin tetap terasa hangat. Membersihkan kondensor secara rutin dan menyeluruh sangat penting untuk menjaga performa pendinginan tetap optimal.

3. Kompresor lemah atau bermasalah

illustrasi ac mobil (vecteezy.com/Huseyn Naghiyev)
illustrasi ac mobil (vecteezy.com/Huseyn Naghiyev)

Kompresor merupakan jantung dari sistem AC mobil. Saat kompresor mulai melemah, kemampuan menekan dan mensirkulasikan freon akan menurun drastis. Meski baru saja diservis, jika kondisi kompresor gak dicek secara detail, kerusakan awal bisa terlewat dan membuat AC tetap gak dingin. Kompresor yang mulai rusak sering menimbulkan suara kasar atau bergetar saat AC dinyalakan.

Dalam beberapa kasus, kompresor gak langsung mati total, tapi bekerja tidak stabil sehingga menghasilkan suhu yang gak konsisten. Hal ini menyebabkan udara dalam kabin terasa gak nyaman, apalagi saat cuaca panas. Pemeriksaan tekanan sistem AC bisa memberikan gambaran apakah kompresor masih mampu bekerja secara optimal atau sudah saatnya diganti.

4. Saringan kabin tersumbat

illustrasi membersihkan mesin mobil (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)
illustrasi membersihkan mesin mobil (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)

Filter atau saringan kabin yang kotor sering kali dianggap remeh, padahal punya pengaruh besar terhadap sirkulasi udara. Jika saringan tersumbat oleh debu atau kotoran, aliran udara dari AC akan melemah dan gak terasa dingin walau semua komponen lain masih berfungsi dengan baik. Saringan kabin seharusnya dibersihkan atau diganti secara berkala sesuai jarak tempuh kendaraan.

Masalah ini bisa muncul meskipun servis sudah dilakukan, apalagi kalau teknisi gak memasukkan pengecekan filter kabin dalam daftar pekerjaan. Kualitas udara pun bisa menurun drastis, dan kotoran bisa menyebar ke seluruh sistem AC. Selain membuat AC gak dingin, saringan kotor juga bisa memicu bau gak sedap di dalam kabin.

5. Sensor atau sistem kelistrikan bermasalah

illustrasi servis mobil (vecteezy.com/Vasuta Thitayarak)
illustrasi servis mobil (vecteezy.com/Vasuta Thitayarak)

Sistem AC modern mengandalkan berbagai sensor suhu dan modul elektronik untuk bekerja secara optimal. Jika salah satu sensor mengalami kerusakan atau pembacaan data yang gak akurat, AC bisa saja tetap menyala tapi gak menghasilkan udara dingin. Masalah ini gak selalu terlihat saat servis karena kerusakannya bisa muncul secara intermittent.

Gangguan pada kelistrikan juga bisa menyebabkan relay atau fuse AC bermasalah. Jika relay lemah, arus listrik ke kompresor bisa gak stabil, membuat kinerja sistem pendingin gak maksimal. Pemeriksaan menggunakan scanner OBD2 bisa membantu mendeteksi kerusakan pada sistem elektronik AC secara lebih akurat dan cepat.

Jika AC mobil tetap gak dingin setelah diservis, jangan langsung menyalahkan teknisi atau hasil servis sebelumnya. Bisa jadi ada beberapa komponen yang belum diperiksa secara menyeluruh atau rusak setelah servis dilakukan. Memahami penyebab-penyebab di atas bisa membantu menentukan langkah tepat untuk mengatasi masalah.

Lebih baik melakukan pengecekan tambahan daripada terus merasa gak nyaman di dalam mobil. Pastikan servis berikutnya mencakup pemeriksaan sistem secara komprehensif agar AC bisa bekerja optimal kembali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us