Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Unik Tol Trans-Jawa, Ada Singing Road-nya!

bpjt.pu.go.id
bpjt.pu.go.id

Jakarta, IDN Times - Kehadiran tol Trans-Jawa memang membuat waktu tempuh dari ujung barat ke ujung timur Pulau Jawa menjadi lebih singkat. Bayangkan saja, kamu misalnya bisa bertolak dari Jakarta pukul 06.00 WIB dan tiba di Surabaya pukul 18.00 WIB alias 12 jam. 

Hanya saja biaya untuk melintasi tol sepanjang 1.167 kilometer ini memang lumayan mahal. Tarif tol Trans-Jawa untuk perjalanan Jakarta-Surabaya misalnya bisa habis sekitar Rp750 ribuan sekali jalan. Lumayan menguras kocek, kan?  Tapi buat kamu yang memprioritaskan waktu, tol satu ini sangat membantu.

1. Tol pertama di Indonesia yang dilengkapi Singing Road

bpjt.pu.go.id
bpjt.pu.go.id

Pasti kamu pernah melihat, membaca, atau menonton di media sosial bahwa ada jalan tol yang mengeluarkan bunyi nada lagu 'happy birthday to you' ketika kita melintasinya. Yap, itu lah yang disebut singing road dan kamu bisa menemukannya di ruas tol Trans Jawa tepatnya di KM 644+200B, yautu rute Surabaya-Solo. Namun, apakah kamu mengetahui apa fungsi dari singing road tersebut ?

Dilansir dari bpjt.pu.go.id, singing road atau jalan bernada merupakan marka jalan berbentuk rumbble strip. Rumble strip berguna untuk mengurangi kecepatan kendaraan, mengingatkan pengemudi tentang objek di depan yang harus diwaspadai, meningkatkan konsentarasi pengemudi saat berkendara dan mengingatkan pengemudi akan lokasi rawan kecelakaan.

Nada akan terdengar sangat jelas hingga ke dalam mobil jika mobil bergerak dengan kecepatan 80-100 km per jam. Jika kecepatan mobil lebih atau kurang nada tersebut tidak akan terdengar dengan baik. Untuk kamu yang melintasi ruas ini, jangan lupa melewati singing road ya...biar gak penasaran.

2. Mendukung perekonomian

kppip.go.id
kppip.go.id

Perlu disadari bahwa keunggulan tol Trans Jawa ini tidak hanya menjadi jalur penghubung jalur Merak-Banyuwangi. Tetapi tol Trans-Jawa juga dapat diintegrasikan dengan kawasan-kawasan industri yang sekarang mulai bermunculan seperti di Ngawi dan Nganjuk serta mendukung akses ke destinasi pariwisata.

Jalan tol ini juga akan d dengan dihubungkan ke kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan juga bandara. Meningkatnya hubungan antar jalur tersebut, tentunya dengan kehadiran Tol Trans Jawa diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Pulau Jawa.

Nah, dengan beroperasinya jalan tol di wilayah Jawa Timur ini, Pemerintah akan terus mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk meningkatkan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan karena kebutuhan masyarakat dan ekspektasi publik yang semakin tinggi, hal ini tidak boleh dihindari karena memang mempengaruhi perekonomian Indonesia.

3. Menyambungkan ujung barat dan timur pulau Jawa

Ilustrasi Infrastruktur Jalan Kota (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Infrastruktur Jalan Kota (IDN Times/Arief Rahmat)

Mendekati lebaran 2022, siapa yang ingin mudik ke arah Jawa Timur nih ? Gak perlu memakan waktu lama dan sulit mencari jalan lagi ya. Karena secara menyeluruh, Trans Jawa tersambung dari ujung Barat di Merak hingga ke Banyuwangi di Timur Jawa, ya meskipun ga menutup kemungkinan bahwa akan tetap terjadi kemacetan sih...

Dengan jarak tol yang tentunya sangat panjang, ternyata ruas tol ini menyediakan beberapa fasilitas, seperti rest area yang berjumlah sebanyak 61 sepanjang perjalanan. Hal ini tentunya menjadi salah satu kepuasan masyarakat, karena dengan perjalanan panjang tersebut setidaknya masyarakat dapat beristirahat dengan cukup. Jadi kamu gak perlu khawatir ya...

4. Membutuhkan waktu pembangunan yang cukup panjang

bpjt.pu.go.id
bpjt.pu.go.id

Ternyata pembangunan tol Trans Jawa ini sangat memakan waktu lama, sejak zaman masa pemerintahan Presiden Soeharto, tol-tol Trans Jawa yang diresmikan di a Jakarta adalah Tangerang (33 km) pada November 1984, Surabaya-Gempol (49 km) Juli 1986 dan Jakarta-Cikampek (83 km) pada September 1988. Kemudian tol Tangerang-Merak (73 km) pada Juli 1992, serta Palimanan-Plumbon-Kanci (26,3 km) Januari 1998.

Ruas-ruas tol Trans Jawa selanjutnya yang dibuka baru ada pada tahun 2010. Selama tahun 1998 hingga 2010, ruas-ruas tol baru yang dibuka lebih banyak di luar Jawa, Jabodetabek dan non Trans Jawa. Ruas Trans Jawa baru yang dibuka di antaranya Kanci-Pejagan (35 km) pada Januari 2010, Surabaya-Mojokerto seksi 1A (1,89 km) Agustus 2011, Semarang-Solo seksi I (11 km) November 2011, Semarang-Solo seksi II (11,95 km) April 2014 dan Kertosono-Mojokerto seksi I (14,41 km) pada Oktober 2014.

Lalu sepanjang 2015 hingga 2018, tol-tol pelengkap Trans Jawa mulai diselesaikan. Mulai dari Cikopo-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Surabaya-Mojokerto dan Gempol-Pasuruan. Tahun depan, satu ruas lagi tengah dikebut penyelesaiannya, yakni dari Probolinggo menuju Banyuwangi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rivera Jesica
Dwi Agustiar
Rivera Jesica
EditorRivera Jesica
Follow Us