Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pertanda Motor Perlu Turun Mesin, Jangan Sampai Kebablasan

ilustrasi servis motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi servis motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Suara mesin kasar dan mengaum menunjukkan keausan pada piston, ring piston, atau dinding silinder.
  • Tenaga mesin menurun drastis bisa menjadi pertanda kompresi menurun akibat ring piston aus atau kebocoran ruang bakar.
  • Asap knalpot berlebihan dan berwarna kebiruan menandakan oli ikut terbakar, mengakibatkan pelumasan menurun dan gesekan antar komponen semakin parah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Motor yang sehat gak hanya enak diajak melaju, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman selama perjalanan. Namun, setiap kendaraan punya umur komponen yang gak bisa dihindari. Mesin yang terus digunakan dan melewati berbagai kondisi jalan bisa mengalami keausan. Ketika tanda-tanda tertentu mulai muncul, itu bisa jadi sinyal kuat bahwa motor perlu perhatian ekstra, bahkan sampai tahapan turun mesin.

Turun mesin sendiri bukan sesuatu yang sepele. Proses ini melibatkan pembongkaran komponen inti agar mekanik bisa memeriksa kondisi sebenarnya di dalam ruang mesin. Meskipun terkesan menyeramkan, keputusan turun mesin kadang jadi langkah terbaik untuk mencegah kerusakan lebih parah. Supaya gak terlambat, mari mengenali beberapa tanda penting berikut yang sering luput diperhatikan.

1. Suara mesin mulai kasar dan mengaum tidak wajar

ilustrasi mengecek motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengecek motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Suara mesin menjadi indikator paling jelas untuk menilai kondisi motor. Ketika suara yang terdengar mulai kasar, mengaum, atau seperti dentingan logam saling bergesek, itu menunjukkan bagian internal gak bekerja optimal. Kondisi seperti ini sering disebabkan oleh keausan pada piston, ring piston, atau dinding silinder yang sudah gak presisi lagi. Jika dibiarkan, gesekan berlebih dapat memicu kerusakan permanen yang lebih mahal penanganannya.

Selain itu, suara kasar yang datang dari mesin biasanya disertai getaran tidak wajar yang terasa sampai ke stang atau bodi motor. Getaran tersebut menunjukkan ketidakseimbangan mekanis yang hanya bisa diperbaiki dengan pemeriksaan mendalam. Dalam kondisi seperti ini, tune up biasa gak akan cukup. Turun mesin jadi langkah yang diperlukan untuk memulihkan performanya kembali.

2. Tenaga mesin menurun drastis dan motor terasa lemot

ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Visal Vijayan)
ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Visal Vijayan)

Motor yang sehat akan responsif saat gas dibuka. Namun ketika tenaga terasa menurun, motor terasa berat saat menanjak, atau harus menarik gas dalam-dalam baru bisa melaju, itu bisa menjadi pertanda kompresi menurun. Kompresi yang rendah sering terjadi akibat ring piston aus atau kebocoran pada ruang bakar. Kondisi ini membuat pembakaran gak berjalan sempurna, sehingga tenaga yang dihasilkan melemah.

Gejala motor lemot ini biasanya muncul secara bertahap sehingga kadang gak langsung disadari. Banyak orang mengira masalah ada pada karburator, injektor, atau busi, tetapi setelah pengecekan bagian tersebut, motor tetap terasa kurang tenaga. Di tahap ini, pemeriksaan bagian dalam mesin lebih dibutuhkan. Turun mesin memungkinkan mekanik memeriksa ruang bakar secara detail dan mengembalikan kompresinya seperti semula.

3. Asap knalpot berlebihan dan berwarna kebiruan

ilustrasi knalpot mengeluarkan asap berlebihan (unsplash.com/Justin B)
ilustrasi knalpot mengeluarkan asap berlebihan (unsplash.com/Justin B)

Asap yang keluar dari knalpot bisa memberi banyak petunjuk tentang kondisi mesin. Jika asap yang keluar berwarna kebiruan dan jumlahnya berlebihan, itu menunjukkan oli ikut terbakar di ruang mesin. Biasanya, kasus ini terjadi karena ring piston sudah gak mampu menyekat oli dengan baik. Akibatnya, oli merembes masuk dan ikut terbakar bersama campuran bensin dan udara.

Asap kebiruan bukan sekadar masalah visual atau bau yang mengganggu. Pembakaran oli yang terus menerus dapat membuat oli cepat habis sehingga pelumasan mesin berkurang drastis. Jika pelumasan menurun, suhu mesin akan meningkat dan gesekan antar komponen menjadi semakin parah. Kondisi ini sangat rentan menyebabkan kerusakan serius yang pada akhirnya mengharuskan turun mesin.

4. Oli mesin cepat berkurang dan sering harus ditambah

illustrasi oli motor menghitam (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)
illustrasi oli motor menghitam (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Oli memiliki peran vital dalam menjaga mesin tetap bekerja dengan halus. Namun ketika volume oli terus berkurang dalam waktu singkat, ini menjadi sinyal bahwa ada kebocoran internal atau oli ikut terbakar. Walaupun gak selalu terlihat rembesan dari luar, penyebab utama bisa jadi berada di dalam ruang mesin. Kondisi ini biasanya menandakan ring piston atau seal klep sudah aus.

Jika motor harus sering ditambah oli dalam jarak tempuh yang relatif pendek, itu jelas bukan situasi yang normal. Mengabaikannya berarti membiarkan mesin bekerja tanpa pelumasan yang memadai, dan ini bisa memicu panas berlebih yang mempercepat kerusakan komponen. Turun mesin diperlukan untuk memastikan sumber masalah dan mengganti komponen yang sudah gak layak.

5. Mesin cepat panas dan sering overheat

ilustrasi motor mengeluarkan asap
ilustrasi motor mengeluarkan asap (unsplash.com/Ingi Haraldss)

Mesin yang cepat panas menunjukkan bahwa sistem pendinginan gak bekerja sebagaimana mestinya. Bisa jadi oli gak bersirkulasi dengan baik, komponen piston dan silinder bergesekan terlalu keras, atau ruang mesin sudah gak presisi lagi. Ketika panas berlebih terjadi, mesin akan lebih mudah kehilangan tenaga dan terasa berat. Bahkan dalam beberapa kasus, mesin bisa mendadak mati saat digunakan.

Overheat yang terjadi berulang bukan sesuatu yang bisa diatasi dengan sekadar menambah oli atau membersihkan radiator saja. Panas berlebih bisa menyebabkan kepala silinder melengkung, klep bocor, hingga gasket rusak. Kondisi seperti ini memang membutuhkan pembongkaran mesin agar bagian-bagian yang bermasalah bisa diperbaiki secara menyeluruh. Turun mesin menjadi solusi paling tepat untuk menghindari kerusakan lanjutan yang lebih fatal.

Menjaga kesehatan mesin bukan soal performa semata, tetapi juga tentang keamanan ketika berkendara. Mengabaikan tanda-tanda kerusakan hanya akan menambah biaya perbaikan di kemudian hari. Lebih baik peka sejak dini dan mengambil langkah tepat sebelum terlambat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Kenapa Harga Bekas Toyota Innova Diesel Stabil Banget

10 Nov 2025, 15:05 WIBAutomotive