Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Salah Ketika Mencuci Motor yang Membuat Komponen Cepat Aus

Ilustrasi Membersihkan Motor (pexels.com/ setengah lima sore)
Ilustrasi Membersihkan Motor (pexels.com/ setengah lima sore)
Intinya sih...
  • Menggunakan air tekanan tinggi tanpa perlindungan
  • Mengabaikan bagian bawah motor
  • Salah pilih sabun atau deterjen
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang sering merasa heran mengapa komponen motor lebih cepat rusak daripada yang diharapkan. Padahal, sebagian besar rusaknya komponen tersebut justru terjadi akibat kebiasaan mencuci motor yang kurang tepat. Agar motormu tetap awet dan nyaman digunakan, ada baiknya kamu mengetahui kesalahan umum yang sering dilakukan saat mencuci motor dan bagaimana cara menghindarinya.

Beberapa orang mungkin merasa mencuci motor itu pekerjaan sederhana, asal bersih maka sudah cukup. Namun, di balik aktivitas rutin ini, ada beberapa kebiasaan yang tanpa sadar malah membuat motor cepat aus. Penasaran apa saja? Cek ulasannya di bawah ini.

1. Menggunakan air tekanan tinggi tanpa perlindungan

potret mencuci motor (autoevolution.com)
potret mencuci motor (autoevolution.com)

Sering kali kita memilih mencuci motor menggunakan air bertekanan tinggi karena dianggap lebih praktis dan cepat. Padahal, semprotan air yang terlalu keras dapat merusak komponen sensitif seperti kabel kelistrikan dan seal pada motor. Sebaiknya gunakan air bertekanan sedang dan hindari menyemprot area yang rawan agar komponen tetap awet.

Selain itu, penggunaan semprotan air langsung ke area mesin atau knalpot bisa mempercepat kemunculan karat. Kebiasaan ini akan merusak permukaan logam, sehingga daya tahan komponen pun menurun. Usahakan menutup area sensitif atau gunakan pelindung sebelum mencuci dengan air tekanan tinggi.

2. Mengabaikan bagian bawah motor

potret mencuci motor (pexels.com/Ivan Oboleninov)
potret mencuci motor (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Parahnya, banyak orang hanya membersihkan bagian bodi luar motor tanpa memperhatikan bagian bawah. Padahal, lumpur, debu, dan pasir yang menempel di area bawah justru lebih berisiko mengikis komponen seperti rantai dan kaki-kaki. Selalu pastikan untuk membersihkan secara menyeluruh hingga ke bagian terbawah.

Jika bagian bawah motor dibiarkan kotor, pelumasan komponen juga akan jadi tidak maksimal. Hal ini menyebabkan gesekan yang berlebihan hingga mempercepat keausan. Oleh karena itu, perhatikan juga area bawah agar motor tetap dalam kondisi prima.

3. Salah pilih sabun atau deterjen

potret mencuci motor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
potret mencuci motor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak orang menggunakan sabun colek atau deterjen untuk mencuci motor karena dianggap lebih ampuh membersihkan noda membandel. Namun, sabun yang salah bisa mengikis lapisan pelindung cat dan logam pada motor. Sebaiknya selalu gunakan sabun khusus kendaraan bermotor agar perlindungan terhadap komponen tetap terjaga.

Deterjen rumah tangga cenderung memiliki kandungan kimia yang kurang ramah untuk permukaan motor. Jika hal ini menjadi kebiasaan, permukaan motor akan mudah kusam dan komponen cepat aus. Pilih produk pembersih yang memang direkomendasikan untuk motor, supaya hasilnya maksimal tanpa merusak.

4. Tidak mengeringkan motor setelah dicuci

ilustrasi tangki motor matik (dok. Youtube/Suhaimi Bolot Channel)
ilustrasi tangki motor matik (dok. Youtube/Suhaimi Bolot Channel)

Setelah selesai mencuci motor, banyak orang langsung membiarkan motor mengering sendiri. Air yang tertinggal di beberapa bagian bisa menyebabkan karat apalagi setelah motor digunakan kembali. Oleh sebab itu, pastikan motor dikeringkan dengan kain bersih agar tidak meninggalkan air pada komponen.

Air yang tertinggal dalam waktu lama akan mempercepat proses oksidasi pada logam motor. Lama kelamaan, komponen yang sering terpapar lembap akan berkurang kekuatannya dan lebih mudah aus. Jadikan proses pengeringan sebagai bagian penting setelah mencuci motor.

5. Mengabaikan pelumasan stelah pencucian

ilustrasi pelumas (pexels.com/Vivaan Rupani)
ilustrasi pelumas (pexels.com/Vivaan Rupani)

Setelah dicuci, banyak yang lupa melakukan pelumasan ulang pada bagian-bagian penting seperti rantai dan tuas rem. Hal ini bisa membuat gesekan antar komponen meningkat dan menyebabkan keausan. Agar motor tetap halus, pastikan pelumas diberikan secara rutin setelah selesai mencuci.

Komponen yang tidak diberi pelumas akan mudah berkarat dan bergerak tidak selancar biasanya. Akibatnya, umur pakai motor pun jadi semakin pendek jika dibiarkan tanpa pelumas yang memadai. Selalu jadikan pelumasan sebagai tahap akhir setelah membersihkan motor.

Jadi, merawat motor sebenarnya tidak hanya soal mencuci hingga bersih. Kebiasaan-kebiasaan sederhana justru berpengaruh besar terhadap keawetan komponen serta kenyamanan berkendara. Mulai sekarang, perbaiki cara mencuci motormu agar tak lagi membuat komponen cepat aus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us