Pemerintah menyalurkan 7 program bantuan untuk desil 4 hingga 7 dengan estimasi benefit Rp200 hingga 500 ribu per bulan.
Pemerintah siapkan anggaran mencapai Rp300,48 triliun untuk kredit usaha rakyat, alat dan mesin pertanian, industri padat karya, serta kredit perumahan.
Kelompok kelas menengah mendapatkan beragam bantuan seperti subsidi energi, BSU, KUR, insentif PPN DTP, jaminan kehilangan pekerjaan, FLPP, dan SBUM.
Jakarta, IDN Times – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan, pemerintah tidak hanya menyalurkan program atau bantuan untuk kelompok berpenghasilan rendah, tetapi juga menyasar kelompok menengah.
Lantas, program stimulus apa saja yang ditebar pemerintah untuk menyasar semua kelompok ekonomi selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka?
Deputi I Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan menyampaikan, pemerintah telah menyalurkan sekitar tujuh program bantuan yang ditujukan untuk desil 4 hingga 7, atau golongan kelas menengah mendapatkan sekitar tujuh program dengan estimasi benefit Rp200 hingga 500 ribu per bulan.
“Banyak pertanyaan, apakah pemerintah punya perhatian terhadap kelas menengah? Sebenarnya, kita menyasar tidak hanya kelompok desil bawah, tetapi juga kelas menengah. Kalau dilihat dari karakteristiknya, kelompok kelas menengah ini bekerja di sektor formal maupun menjalankan usaha,” ujar Ferry dalam Forum Diskusi Capaian Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih di Bidang Perekonomian, Senin (20/10/2025).
Sementara itu, untuk sektor usaha, pemerintah pada 2025 telah menyiapkan anggaran untuk menyalurkan kredit program dengan alokasi anggaran mencapai Rp300,48 triliun.
Anggaran tersebut mencakup Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp282,57 triliun, dengan realisasi penyerapan mencapai Rp217 triliun. Selain itu, kredit untuk alat dan mesin pertanian (alsintan) sebesar Rp199,42 miliar, Kredit Industri Padat Karya (KIPK) senilai Rp745 miliar, serta kredit perumahan mencapai Rp17,16 triliun.
Ferry menjelaskan, pemerintah turut memperhatikan kebutuhan kelompok masyarakat kelas menengah melalui beragam skema bantuan. Bantuan tersebut mencakup subsidi dan kompensasi energi, Bantuan Subsidi Upah (BSU), Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan dan otomotif.
Tak hanya itu, pemerintah juga menyediakan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan, serta fasilitas pembiayaan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), yang sebagian besar menyasar masyarakat berpenghasilan rendah, namun tetap dapat diakses oleh kelas menengah yang memenuhi kriteria.
Sementara bagi kelompok berpenghasilan rendah atau yang termasuk dalam desil 1 hingga 3, pemerintah telah menyiapkan sekitar sembilan program bantuan. Selain bantuan yang juga dinikmati oleh kelas menengah, mereka memperoleh tambahan seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako, serta berbagai program perlindungan sosial lainnya, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), bantuan pangan, dan berbagai bansos komplementer.
Di sisi lain, kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi atau yang masuk dalam desil 8 hingga 10 pun masih menikmati sejumlah bantuan dari pemerintah. Meski porsinya lebih terbatas, kelompok ini masih menerima BSU, akses terhadap KUR, subsidi energi, serta insentif PPN DTP di sektor perumahan dan otomotif dengan nilai benefit Rp50-300 ribu per bulan.
"Stimulus yang digelontorkan pemerintah bagian dari program kita untuk menjaga target pertumbuhan, overall (kami perkirakan) pertumbuhan ekonomi 5,2 persen (yoy)," ungkapnya.