- Mitsubishi Heavy Industries Environmental & Chemical Engineering (Jepang)
- ITOCHU Corporation (Jepang)
- China Everbright Environment Group Limited (China)
- Kanadevia Corporation (Jepang)
- PT MCC Technology Indonesia (MCC) (China)
- China National Environmental Protection Group Co., Ltd (CECEP) (China)
- GCL Intelligent Energy (Suzhou) Co., Ltd. (China)
- Chongqing Sanfeng Environment Group Corp., Ltd (China)
- Dynagreen Environmental Protection Group Co., Ltd (China)
- SUS Indonesia Holding Limited (China)
- Veolia Environmental Services Asia Pte. Ltd (Prancis)
- Hunan Construction Engineering Group Co., Ltd (China)
- CEVIA Enviro Inc. (China)
- China Conch Venture Holding Limited (China)
- China TianYing Inc (China)
- PT Jinjiang Environment Indonesia (China)
- Wangneng Environment Co., Ltd (China)
- Zhejiang Weiming Environment Protection Co., Ltd (China)
- Beijing China Sciences Runyu Environmental Technology Co.,Ltd. (CSET) (China)
- Tianjin TEDA Environmental Protection Co., Ltd (China)
- Grandblue Environment Co., Ltd (China)
- Beijing GeoEnviron Engineering & Technology, Inc (China)
- Wuhan Tianyuan Group Co., Ltd (China)
- QiaoYin City Management Co., Ltd (China).
24 Perusahaan Asing Jadi Penyedia Teknologi Proyek Sampah Jadi Listrik

- Pemerintah sudah melakukan seleksi perusahaan penyedia teknologi untuk proyek Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy (WTE).
- Ada 24 perusahaan yang akan mengikuti tender menjadi mitra BUPP, semuanya adalah perusahaan asing.
- Perusahaan penyedia teknologi WTE itu akan membentuk konsorsium dengan perusahaan lokal.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah sudah melakukan seleksi perusahaan penyedia teknologi untuk proyek Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy (WTE). Lebih dari 200 perusahaan ingin berpartisipasi untuk menjadi penyedia teknologi dalam proyek tersebut.
Namun, setelah diseleksi, ada 24 perusahaan yang terpilih mengikuti proses selanjutnya, yakni lelang atau tender untuk proyek WTE tahap 1. Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan, 24 perusahaan itu adalah perusahaan asing.
"Dari Jepang, dari China, dari Eropa. Kenapa? Karena memang di batch 1 ini kita mau buat tender-nya cukup cepat. Karena itu kita cari pemain yang memang sudah berpengalaman. Kebetulan, karena memang di Indonesia kan belum ada yang incineration," kata Stefanus dalam media briefing di Jakarta, Senin (3/11/2025).
1. Bakal bentuk konsorsium dengan perusahaan lokal

Adapun proyek WTE tahap 1 akan dilaksanakan di tujuh kota, yakni Bali, Yogyakarta, Bogor Raya, Tangerang Raya, Kota Semarang, Bekasi Raya, dan Medan Raya.
Nantinya, perusahaan penyedia teknologi yang menang tender akan menjadi mitra Badan Usaha Pengembang dan Pengelola (BUPP). Lebih lanjut, BUPP itu berbentuk konsorsium yang melibatkan perusahaan lokal.
"Mereka kita akan minta untuk mencari partner lokal juga, untuk membentuk konsorsium," tutur Stefanus.
2. Tender dimulai pekan ini

Stefanus mengatakan, proses tender perusahaan penyedia teknologi itu akan dilakukan pada Kamis, (6/11/2025). Setiap kota akan melaksanakan tender masing-masing.
"Jadi bisa ada tujuh konsorsium yang menang. Kita juga enggak mau satu konsorsium bisa menang terlalu banyak, nanti kita akan tentukan, karena kita mau juga ada risk management yang baik," ucap Stefanus.
3. Daftar 24 perusahaan penyedia teknologi asing yang bakal ikut tender

Berikut daftar 24 perusahaan penyedia teknologi asing dalam Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) yang akan mengikuti tender untuk menjadi mitra BUPP:


















