Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Survei BPS Klaim Kartu Prakerja Bermanfaat Bagi Pekerja

Ilustrasi Kartu Pra Kerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat program Kartu Prakerja bermanfaat bagi pekerja. Salah satunya adalah 88,9 persen penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan menyatakan, program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka.

"Ini penting sekali bahwa mereka merasa dari sudut pandang mereka bahwa program ini ternyata bisa loh meningkatkan keterampilan mereka," Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam diskusi secara virtual, Senin (23/11/2020).

Selain bermanfaat, BPS juga melaporkan sejumlah survei terkait program Kartu Prakerja ini, apa saja?

1. Banyak yang ingin tingkatkan ketrampilan dari pada dapat insentif

Ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kecuk mengatakan ada dua alasan peserta mengikuti program Kartu Prakerja. Pertama adalah untuk meningkatkan skill atau keterampilan kerja dengan 48,7 persen responden.

"Mereka berkeinginan untuk mendapatkan keterampilan kerja atau meningkatkan skill," kata dia.

Tujuan kedua, sebanyak 27 persen peserta mengatakan ingin mendapatkan insentif.

"Di tengah pandemik COVID-19 ini hampir seluruh lapisan masyarakat mengalami pengurangan income, sehingga alasan untuk dapat uang saku atau insentif saya pikir ini sah-sah saja," ujar Kecuk.

Sementara, yang ketiga karena peserta dengar dari teman dan mencoba-mencoba daftar sebanyak 12,98 persen.

2. Insentifnya untuk apa?

Ilustrasi pasar tradisional. (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kecuk juga mengatakan laporan BPS menyebutkan uang insentif yang didapat peserta, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebesar 81,24 persen.

"Ini bisa dipahami bahwa pandemik COVID-19 memukul seluruh lapisan masyarakat. Dari survei BPS sebelumnya bahwa masyarakat lapisan bawah datanya jauh lebih tajam dibanding masyarakat lapisan atas," kata dia.

Peringkat kedua penggunaan dana insentif digunakan untuk menabung (33 persen) dan modal usaha (23 persen).

"Uang insentif ini disimpan baik-baik. Harapannya agar uang insentifnya hati-hati digunakan. Lalu, beberapa rumah tangga uang insentifnya untuk membeli mesin jahit murah dan ibu-ibu itu buat masker dan dijual," papar Kecuk.

3. Asal penerima Kartu Prakerja

Gubenur Jabar Ridwan Kamil (Dok.Humas Jabar)

Penerima Kartu Prakerja berasal dari 34 provinsi se-Indonesia, dengan penerima terbanyak adalah Jawa Barat (16 persen), disusul DKI Jakarta (10 persen) dan Jawa Timur (9,8 persen).

Sedangkan, provinsi dengan penerima paling sedikit adalah Papua Barat (0,08 persen), disusul Gorontalo (0,37 persen), dan Papua (0,46 persen).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us