Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Peluang yang Bisa Dimanfaatkan RI di Tengah Ancaman Tarif Trump

Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Hipmi: Indonesia perlu diversifikasi pasar ekspor ke negara di luar AS, seperti RCEP dan CEPA dengan Uni Eropa.
  • Pemerintah disarankan fokus pada hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah produk yang diekspor.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) melihat ada beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan pengusaha Indonesia di tengah ancaman atau tantangan dari kebijakan tarif impor dan resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Pertama adalah diversifikasi pasar ekspor sebab kebijakan teranyar Trump tersebut bakal memiliki dampak buruk bagi ekspor produk-produk RI ke AS.

"Indonesia perlu memperkuat ekspor ke negara-negara di luar AS, terutama dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas seperti RCEP dan CEPA dengan Uni Eropa," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hipmi, Anggawira kepada IDN Times, Jumat (4/4/2025).

1. Lebih fokus terhadap hilirisasi

ilustrasi hilirisasi area pertambangan (Unsplash.com/Dominik Vanyi)
ilustrasi hilirisasi area pertambangan (Unsplash.com/Dominik Vanyi)

Peluang kedua adalah peningkatan nilai tambah produk yang diekspor oleh Indonesia. Oleh kerena itu, Anggawira menyarankan kepada pemerintah untuk tetap fokus pada hilirisasi yang telah dijalankan sejak beberapa tahun silam.

"Indonesia harus lebih fokus pada hilirisasi industri agar bisa bersaing di segmen produk bernilai tambah tinggi, bukan hanya mengandalkan keunggulan biaya produksi semata," kata Anggawira.

2. Manfaatkan investasi relokasi

ilustrasi pabrik (IDN Times/Muhammad Surya)
ilustrasi pabrik (IDN Times/Muhammad Surya)

Kenaikan tarif lebih besar yang dibebankan Trump ke beberapa negara seperti China dan Vietnam bisa menjadi berkah tersendiri buat Indonesia.

Ada kemungkinan naiknya tarif tersebut memaksa perusahaan multinasional memindahkan pabriknya dari dua negara tersebut. Indonesia pun bisa hadir sebagai alternatif tempat pabrik itu berdiri.

"Jika tarif AS memaksa perusahaan multinasional untuk memindahkan produksi dari negara-negara target utama seperti China atau Vietnam, Indonesia bisa menjadi tujuan investasi baru dengan memberikan insentif yang menarik bagi investor asing," kata Anggawira.

3. Dampak buruk tarif Trump bagi sektor ekspor RI

Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Anggawira mengatakan, tarif 32 persen yang ditetapkan Trump untuk produk-produk Indonesia akan punya dampak buruk bagi sektor ekspor di dalam negeri.

"Pengumuman kebijakan US Reciprocal Tariffs Plan oleh Donald Trump menambah beban bagi industri dalam negeri. Dengan tarif 32 persen pada produk Indonesia, ekspor ke AS akan semakin terhambat, mengancam daya saing sektor manufaktur dan industri berbasis ekspor seperti tekstil, elektronik, dan otomotif," tutur Anggawira.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us