Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Jurus Kembangkan Industri Perbankan Syariah ala Ma'ruf Amin

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin (dok. Biro Setwapres)
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin (dok. Biro Setwapres)
Intinya sih...
  • Perbankan syariah terus berkembang pesat
  • Wapres Ma'ruf Amin mengingatkan pemangku kepentingan untuk melakukan empat langkah strategis guna membuat industri perbankan syariah terus berkembang pesat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perbankan syariah terus mengalami kemajuan dan perkembangan sampai saat ini. Oleh karena itu, Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin mengingatkan kepada para pemangku kepentingan untuk melakukan empat langkah strategis guna membuat industri perbankan syariah terus berkembang pesat.

Pertama, meningkatkan ketahanan dan daya saing industri perbankan syariah. Sebab, kualitas tata kelola dan manajemen risiko untuk membangun ketahanan industri perbankan syariah nasional merupakan hal yang perlu diprioritaskan.

“Kembangkan inovasi produk dan layanan perbankan syariah yang menonjolkan keunikan dan diferensiasi, sehingga masyarakat merasakan manfaat dan keunggulannya. Jajaki peluang konsolidasi antarunit usaha syariah untuk penguatan daya saing dan kontribusi yang lebih signifikan,” tutur Ma’ruf Amin dalam acara Silaturahmi Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) di Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia (BSI) The Tower, Jakarta, Senin (13/05/2024).

1. Tingkatkan kualitas SDM perbankan syariah

ilustrasi ekonomi syariah (Pixabay.com/ignartonosbg)
ilustrasi ekonomi syariah (Pixabay.com/ignartonosbg)

Strategi kedua, sambung Ma'ruf, meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah serta akselerasi digitalisasi perbankan syariah.

Menurut Ma'ruf, SDM dan teknologi adalah sebagian prasyarat mutlak bagi penguatan industri perbankan syariah. Untuk itu, implementasi digitalisasi dalam proses bisnis perlu dipercepat dan perkembangan teknologi harus terus adaptif.

“Peningkatan kapasitas dan kualitas mesti mencakup semua level SDM, mulai dari teknis dan operasional, manajerial, hingga pengawas perbankan syariah,” kata dia.

2. Tingkatkan kontribusi perbankan syariah dalam perekonomian nasional

Ilustrasi Obligasi Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Obligasi Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ketiga, kata Ma'ruf, meningkatkan kontribusi perbankan syariah dalam perekonomian nasional. Mantan Ketua Umum MUI tersebut menilai, peningkatan akses pembiayaan syariah bagi UMKM mampu mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

Salah satu caranya dengan mengembangkan inovasi produk dan layanan syariah sesuai karakteristik dan kebutuhan pelaku UMKM.

“Tingkatkan peran dan kontribusi pembiayaan proyek berkelanjutan, antara lain dengan skema KPBU Syariah,” kata Ma'ruf.

3. Memperkuat sinergi dan kolaborasi

ilustrasi perbankan syariah (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi perbankan syariah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Strategi terakhir, para pemangku kepentingan mesti memperkuat sinergi dan kolaborasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Sebab menurut Ma'ruf, perbankan syariah dapat menjadi penggerak sinergi dan kolaborasi aktif di sektor industri halal dan keuangan sosial syariah.

“Dukung implementasi pengembangan perbankan syariah nasional, sesuai dengan panduan peta jalan yang disediakan lembaga otoritas keuangan. Selain itu, dibutuhkan strategi komunikasi publik yang efektif, inovatif, dan berkelanjutan guna mempercepat peningkatan literasi maupun inklusi,” beber dia.

Lebih jauh Ma'ruf menekankan, keberhasilan industri perbankan syariah tidak lepas dipengaruhi faktor kepemimpinan.

Tak heran jika dia mengimbau para pemimpin di sektor tersebut untuk berpegang pada prinsip tata kelola, kehati-hatian, inklusif, keadilan, dan keberlanjutan, serta mengaplikasikannya pada seluruh lini proses bisnis yang dijalankan.

“Terus perkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan, termasuk dengan pemerintah, otoritas, dan mitra-mitra strategis lainnya. Mari lanjutkan kinerja dan kerja sama yang baik demi memajukan ekonomi dan keuangan syariah nasional,” imbaunya.

Sebelumnya, Ketua Umum Perkumpulan Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi menyampaikan, saat ini Industri perbankan syariah secara nasional telah menunjukkan pertumbuhan positif. Pada posisi Februari 2024, aset dan pembiayaan perbankan syariah tumbuh double digit secara tahunan, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan nasional.

“Pertumbuhan ini berdampak pada peningkatan market share aset perbankan syariah menjadi 7,33 persen, DPK meningkat ke level 7,87 persen. Untuk pembiayaan, sangat menggembirakan, menjadi 8,11 persen pada periode yang sama. Sementara itu, potensi industri halal di Indonesia juga masih sangat besar, mencapai Rp4.253 triliun," papar Hery.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us

Latest in Business

See More

[QUIZ] Cari Tahu di Umur Berapa Kamu Akan Kaya Raya Lewat Kuis Ini

06 Sep 2025, 00:09 WIBBusiness