Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Negara dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Dunia 2025

Ilustrasi Daerah Kumuh (pixabay.com/vleyva-97446)
Ilustrasi Daerah Kumuh (pixabay.com/vleyva-97446)
Intinya sih...
  • Madagaskar: 80 persen penduduk hidup dengan pendapatan di bawah 2,15 dolar AS per hari
  • Republik Demokratik Kongo, 74,6 persen populasinya miskin

Kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan besar bagi banyak negara di dunia, terutama di kawasan Afrika Sub-Sahara. Meskipun telah banyak upaya global untuk mengurangi tingkat kemiskinan, beberapa negara masih memiliki persentase penduduk miskin yang sangat tinggi.

Berdasarkan data Bank Dunia dan berbagai sumber ekonomi internasional pada 2025, berikut lima negara dengan persentase penduduk termiskin tertinggi di dunia.

1. Madagaskar

Ilustrasi Bendera Madagaskar (pixabay.com/jorono-1966666)
Ilustrasi Bendera Madagaskar (pixabay.com/jorono-1966666)

Madagaskar menempati urutan pertama sebagai negara dengan persentase penduduk miskin tertinggi di dunia. Sekitar 80 persen penduduk Madagaskar hidup dengan pendapatan di bawah 2,15 dolar Amerika Serikat (AS) per hari, ambang batas kemiskinan ekstrem yang ditetapkan Bank Dunia.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan di Madagaskar, antara lain krisis politik yang berkepanjangan, degradasi lingkungan, dan ketergantungan pada sektor pertanian yang tidak produktif. Selain itu, infrastruktur yang sangat terbatas memperburuk akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan air bersih.

2. Republik Demokratik Kongo (DRC)

Ilustrasi Bendera Republik Demokratik Kongo (DRC) (pixabay.com/thedigitalartist-202249)
Ilustrasi Bendera Republik Demokratik Kongo (DRC) (pixabay.com/thedigitalartist-202249)

Di posisi kedua, Republik Demokratik Kongo mencatat angka kemiskinan sebesar 74,6 persen dari total populasi. Negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun kekayaan tersebut belum mampu mengangkat sebagian besar penduduknya dari kemiskinan.

Konflik bersenjata yang terus berlangsung, korupsi sistemik, dan lemahnya sistem pemerintahan menjadi penghambat utama dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Infrastruktur yang rusak dan akses terbatas terhadap layanan publik juga memperparah kondisi hidup masyarakat di DRC.

3. Guinea-Bissau

Ilustrasi Bendera Guinea-Bissau (pixabay.com/jorono-1966666)
Ilustrasi Bendera Guinea-Bissau (pixabay.com/jorono-1966666)

Guinea-Bissau merupakan negara kecil di Afrika Barat yang menghadapi tantangan besar dalam pembangunan. Sekitar 69,3 persen penduduk negara ini hidup dalam kemiskinan ekstrem. Ketidakstabilan politik yang berkepanjangan, perekonomian yang stagnan, serta ketergantungan tinggi terhadap ekspor kacang mete menjadi masalah struktural utama.

Minimnya investasi asing dan buruknya infrastruktur membuat pertumbuhan ekonomi tidak inklusif dan mempersempit kesempatan bagi masyarakat miskin untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

4. Burundi

Ilustrasi Bendera Burundi (pixabay.com/jorono-1966666)
Ilustrasi Bendera Burundi (pixabay.com/jorono-1966666)

Burundi adalah salah satu negara termiskin di dunia dengan sekitar 64,9 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Konflik etnis dan politik yang telah berlangsung selama beberapa dekade merusak perekonomian dan sistem sosial negara ini.

Sebagian besar masyarakat Burundi menggantungkan hidup pada pertanian subsisten, yang sangat rentan terhadap perubahan iklim dan krisis pangan. Selain itu, akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan masih sangat terbatas, yang membuat siklus kemiskinan sulit diputus.

5. Republik Afrika Tengah

Ilustrasi Bendera Republik Afrika Tengah (pixabay.com/openclipart-vectors-30363)
Ilustrasi Bendera Republik Afrika Tengah (pixabay.com/openclipart-vectors-30363)

Republik Afrika Tengah menempati urutan kelima dengan tingkat kemiskinan sebesar 62 persen. Negara ini terus mengalami konflik internal dan kekerasan bersenjata yang menyebabkan instabilitas sosial dan ekonomi.

Lemahnya sistem pemerintahan dan kurangnya infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, serta layanan kesehatan membuat masyarakat sulit keluar dari lingkaran kemiskinan. Selain itu, banyak warga yang terpaksa mengungsi, sehingga mempersulit pembangunan yang berkelanjutan.

Kelima negara ini menghadapi tantangan multidimensional yang tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, tetapi juga sosial, politik, dan lingkungan. Upaya pengentasan kemiskinan di negara-negara tersebut memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan dukungan kuat dari komunitas internasional.

Peningkatan investasi di bidang pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, serta pembangunan infrastruktur dasar menjadi langkah penting untuk menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan dalam menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jujuk Ernawati
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us