Ada 1.215 IPO Global selama 2024, India Nomor Satu

- India mencatat 327 IPO pada tahun lalu, melampaui jumlah AS dan Eropa.
- AS kembali menjadi pemimpin global dalam pendapatan IPO, mencapai 32,8 miliar dolar AS.
- Sektor TMT, industri, dan konsumen mendominasi IPO global dengan pangsa sekitar 60 persen.
Jakarta, IDN Times - Pasar Initial Public Offering (IPO) global mencatat 1.215 transaksi dan meraup 121,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun 2024 atau sedikit di bawah total pada 2023.
Adapun paruh kedua tahun 2024 memiliki kinerja yang lebih kuat dibandingkan dengan paruh pertama, dengan kuartal keempat mengungguli tiga kuartal sebelumnya. Hal itu menjadi rangkuman dalam laporan Tren IPO Global EY 2024 yang dirilis beberapa waktu belakangan ini.
Pada 2024, pencatatan publik perusahaan portofolio yang didukung ekuitas swasta (PE) dan modal ventura (VC) menghasilkan 46 persen dari total pendapatan IPO global. Mereka berkontribusi secara substansial terhadap aktivitas IPO global dan memperkuat peran penting perusahaan PE dan VC dalam membentuk lanskap IPO.
“Dari 20 IPO terbesar pada tahun 2024, 12 didukung PE, peningkatan signifikan dari hanya dua yang tercatat tahun lalu. Ada juga 18 IPO unicorn yang tercatat pada tahun 2024, setengahnya diluncurkan oleh perusahaan VC, naik dari hanya tiga pada tahun 2023,” tulis EY dalam laporannya, dikutip Senin (10/2/2025).
1. India jadi negara paling banyak gelar IPO pada 2024

Dalam laporannya, EY mencatat India untuk pertama kalinya naik ke posisi nomor satu secara global dalam volume IPO. Negara di Asia Selatan itu mencatatkan hampir dua kali lebih banyak IPO daripada Amerika Serikat (AS) dan dua setengah kali lebih banyak daripada Eropa.
EY melaporkan, ada 327 IPO yang terjadi di India selama 2024. Sementara itu, AS hanya menggelar 183 IPO pada tahun lalu dan Eropa hanya ada 115 IPO. Di sisi lain, AS merebut kembali posisi teratas secara global untuk hasil pendapatan IPO untuk pertama kalinya sejak 2021, yakni sebesar 32,8 miliar dolar AS. Hal ini melanjutkan catatan positifnya sebagai pasar yang paling dinamis dan menarik bagi investor global.
Selain itu, valuasi pasar saham AS juga mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya, melampaui semua pasar lainnya. Sebagai catatan tambahan, rekor tertinggi historis sebesar 55 persen dari pencatatan publik AS pada tahun 2024 adalah penerbit asing.
2. Sektor yang mendominasi IPO global

Sektor teknologi, media dan telekomunikasi (TMT), industri, dan konsumen mendominasi IPO globalm dengan pangsa gabungan sekitar 60 persen di semua sektor baik dari segi jumlah maupun hasil.
“Sektor-sektor ini mencerminkan kepercayaan investor yang berkelanjutan karena mendorong kemajuan teknologi, pertumbuhan industri, dan perluasan pasar konsumen,” sebut EY.
Subsektor konten hiburan, termasuk film, game, musik, dan TV, secara bertahap mulai diminati di negara-negara Asia seperti negara-negara anggota ASEAN, Korea Selatan, dan India.
Sementara IPO energi, khususnya di bidang pertambangan dan logam telah menurun. Namun, IPO perusahaan baja, didorong oleh permintaan infrastruktur India terus tumbuh serta didukung oleh meningkatnya kebutuhan logam seperti baja dan seng.
Kemudian di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan bangkitnya kembali kebijakan nasionalis, belanja pertahanan meningkat secara global. Pergeseran ini ditambah dengan kemajuan teknologi yang pesat, telah meningkatkan minat investor pada sektor manufaktur kedirgantaraan dan pertahanan.
Berlawanan dengan tren IPO global yang lebih luas, sektor ini telah mengalami pertumbuhan yang konsisten, dengan IPO meningkat dari 10 pada 2021 menjadi 14 pada 2023 dan 19 pada tahun 2024.
“AS, daratan China, Jepang, dan Korea Selatan memimpin lonjakan ini, dengan IPO besar-besaran dari AS yang menjadi contoh keunggulan sektor ini. Fokus yang berkembang ini mencerminkan pentingnya industri pertahanan secara strategis dan daya tariknya yang semakin meningkat bagi investor di seluruh dunia,” tulis EY.
3. IPO lintas batas alami peningkatan

Sementara itu, IPO lintas batas terus meningkat pada 2024 dengan total 113 pencatatan dibandingkan dengan 83 pada 2023. AS terus menjadi tujuan IPO terkemuka untuk pencatatan internasional pada 2024, dengan 101 transaksi yang mencakup 89 persen dari transaksi tersebut dan peningkatan 51 persen dibandingkan level tahun lalu.
Meskipun jumlah transaksi ke AS meningkat, total nilai transaksi menurun sebesar 42 persen menjadi 5,9 miliar dolar AS.
“Transaksi dari kawasan Asia-Pasifik meningkat secara signifikan, terutama dari daratan China, Hong Kong, Singapura, dan Australia, didorong oleh kontrol regulasi, kondisi pasar lokal yang tenang, atau pengejaran akses modal yang lebih besar. IPO konsumen, TMT, dan industri semakin disukai bursa AS, tertarik oleh minat investor khusus dan valuasi yang lebih menguntungkan,” sebut EY.