Ada Konflik Rusia-Ukraina, Elon Musk Akui Banting Tulang Tanpa Henti

14 Nov 2022, 13:58 WIB

Presiden Joko "Jokowi" Widodo berkunjung ke Space X dan bertemu dengan Elon Musk. (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Jakarta, IDN Times - CEO Tesla Inc, Elon Musk sempat tercekat ketika ditanya tentang bagaimana dirinya menghadapi konflik Rusia dan Ukraina yang berdampak terhadap rantai pasok kendaraan listrik dunia.

Pertanyaan itu dilontarkan oleh CEO Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie saat memoderatori sesi diskusi bersama Elon dalam gelaran B20 Summit 2022, Senin (14/11/2022).

"Saya sudah mengatakannya dengan susah payah. Saya benar-benar bekerja keras, bekerja dari pagi sampai malam, tujuh hari seminggu. Jadi, terus terang ini bukan sesuatu yang saya sarankan dan ya, saya tidak tahu harus berkata apa lagi," ujar Elon.

1. Elon terlalu sibuk

Elon Musk, CEO Tesla, SpaceX (Instagram.com/elonmuskk)

Elon sendiri hadir secara virtual dalam B20 Summit tahun ini. Awalnya, pria kelahiran Afrika Selatan tersebut dijadwalkan hadir di Bali untuk B20 Summit. Namun, kehadirannya urung terlaksana lantaran kesibukan Elon di Amerika Serikat (AS).

"Hal itu (ke Bali) terdengar fantastis, tapi Anda tahu bahwa pekerjaan saya tambah banyak saat ini. Ya saya terlalu sibuk, itu sudah pasti," kata Elon.

2. Elon jadi pembicara di B20 menggunakan Batik Bomba

Elon Musk menjadi pembicara di B20 Summit pada Senin (14/11/2022) di Bali, Indonesia. (IDN Times/Uni Lubis)

Ada satu hal menarik yang terjadi saat Elon menjadi pembicara di B20 Summit. Elon menggunakan pakaian dari Indonesia yang dikirim langsung oleh Panitia B20 2022. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Anindya sebelum memulai diskusi dengan Elon.

"Terima kasih telah memakainya. Kami mengirimnya sejauh 15 ribu kilomter. Terima kasih dan batik yang Anda pakai berasal dari Sulawesi Tengah, dari desa kecil yang merupakan tempat di mana terdapat banyak nikel dan mungkin Anda mau mengunjunginya. Itulah mengapa Batik Bomba begitu spesial," kata Elon.

3. Elon berbicara masa depan Twitter untuk Indonesia

Ilustrasi media sosial Twitter. (Pixabay.com/Edar)

Dalam kesempatan tersebut, Anindya turut bertanya soal Twitter dan masa depannya untuk negara berkembang seperti Indonesia. Elon sendiri baru saja resmi mengakuisisi Twitter dari sang pendirinya, Jack Dorsey beberapa waktu kemarin.

"Saya pikir Indonesia punya masa depan yang sangat cerah karena Anda tahu, ada banyak energi dari anak muda serta populasinya yang besar," kata dia.

Dengan kombinasi antara energi anak muda dan populasinya yang besar serta sumber daya berlimpah, Elon meyakini bahwa masa depan Indonesia sebagai sebuah negara sangat terang benderang.