Aduan Masyarakat ke Lapor Pak Purbaya Capai 28.390 Pesan

- Sebanyak 14.025 pesan laporan sudah terverifikasi, termasuk 437 kasus yang layak ditindaklanjuti.
- Aduan tentang pegawai Bea Cukai nongkrong di Starbucks tidak benar setelah ditelusuri.
- Kementerian Keuangan menyediakan nomor baru untuk konfirmasi ke pelapor yang merasa ragu.
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan hingga 24 Oktober 2025 telah menerima aduan masyarakat sebanyak 28.390 pesan yang dikirimkan melalui kanal WhatsApp “Lapor Pak Purbaya” di nomor 082240406600. Sebagai perbandingan, pada 17 Oktober 2025, jumlah laporan baru mencapai 15.933 pesan.
“Jadi, hingga 24 Oktober pukul 8 pagi, jumlah laporan yang masuk melalui WhatsApp LPP sebanyak 28.390. Oh, ternyata pertumbuhannya melambat, ya,” ujar Purbaya dalam media briefing di Kantor Pusat Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
1. Dari semua laporan, sebanyak 14.025 pesan sudah terverifikasi

Ia menjelaskan, dari total laporan tersebut, sebanyak 14.025 pesan telah diverifikasi. Rinciannya, meliputi 722 aduan, 393 masukan, 432 pertanyaan, dan sekitar 12 ribu pesan lainnya masuk kategori lain-lain. Sementara itu, 14.365 pesan lainnya masih dalam proses verifikasi.
Adapun dari laporan yang sudah diverifikasi, 437 kasus telah dinyatakan layak untuk ditindaklanjuti. Dari jumlah tersebut, 239 laporan berkaitan dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dan 198 laporan menyangkut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
“Telah diverifikasi untuk ditindaklanjuti sebanyak 437 laporan, yang terdiri dari 239 masalah di DJP dan 198 di DJBC. Wah, berbalik sekarang, sebelumnya laporan Bea Cukai lebih banyak,” kata Purbaya.
2. Aduan terkait pegawai Bea Cukai nongkrong di Starbuck tidak benar

Purbaya juga menjelaskan tidak semua laporan yang diterima terbukti benar. Salah satunya laporan yang sempat viral mengenai pegawai Bea Cukai yang dikabarkan nongkrong di Starbucks dengan seragam dinas. Setelah ditelusuri, laporan tersebut ternyata tidak benar.
"Tindak lanjut aduan pada periode 17 Oktober ada beberapa ini ya. Ada aduan yang tidak benar, yaitu tidak benar bahwa (pegawai) Bea Cukai yang saya bilang nongkrong di Starbucks tiap hari, ternyata bukan Bea Cukai," ujarnya
Purbaya mengatakan, pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV gerai Starbucks dan meminta keterangan terkait pada hari pelapor mengaku melihat adanya pegawai Bea Cukai berpakaian dinas nongkrong dan melangsungkan pertemuan dengan sejumlah orang lainnya.
3. Sediakan nomor baru untuk konfirmasi ke pelapor

Selain itu, ia mengakui tidak semua pelapor bersedia memberikan klarifikasi lanjutan karena merasa khawatir akan ditipu atau diperas oleh pihak yang menghubungi mereka. Untuk menghindari kesalahpahaman tersebut, Kemenkeu kini menyiapkan nomor resmi klarifikasi di 08159966662.
“Kadang laporan tidak bisa diklarifikasi karena pelapor ragu. Mereka tidak tahu, yang menelepon ini dari pemerintah, dari tim saya, atau pihak lain yang mau memeras. Jadi, saya ingin sampaikan bahwa nomor resmi untuk melakukan konfirmasi kepada pelapor adalah 08159966662. Hanya nomor ini yang akan digunakan untuk klarifikasi,” tutur Purbaya

















