Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alasan KCI Impor KRL Baru dari China: Lebih Murah dan Spesifikasi Pas

Konferensi pers impor KRL PT KAI Commuter (KCI). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Corporate Secretary PT KAI Commuter atau KCI, Anne Purba membeberkan alasan pihaknya memilih impor KRL baru dari China, bukan dari Jepang.

Anne mengatakan, KCI telah membandingkan harga kereta produksi perusahaan Jepang, J-TREC, dan juga dua perusahaan Korea Selatan (Korsel), yakni Wojin dan Dawonsys. Namun, harga KRL produksi perusahaan China, CRRC Qingdao Sifang lebih murah.

“Kalau pengadaan di perusahaan kita bisa rekomendasi beberapa untuk kita bisa melihat perbandingannya,” kata Anne dalam konferensi pers di kantor pusat KCI, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

1. Harga KRL dari Jepang mengalami kenaikan

Ilustrasi penumpang KRL. (IDN Times/Herka Yanis)

Pada September 2024 lalu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI selaku induk KCI menyampaikan biaya impor KRL dari Jepang senilai Rp676,8 miliar.

Anne mengatakan, satu bulan setelahnya yakni di Oktober 2023, pihak Jepang menyatakan ada kenaikan harga. Sehingga, KCI memilih impor KRL dari CRRC Qingdao Sifang karena harganya lebih murah.

“September memang ada kita dipanggil RDP, tetapi Oktober proposal yang kami terima dari Jepang memang mengalami kenaikan. Sehingga perlu ada membandingkan dengan yang lain,” ujar Anne.

2. Spesifikasi kereta yang dibuat perusahaan China sesuai dengan kebutuhan KCI

Corporate Secretary PT KAI Commuter (KCI), Anne Purba. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Di sisi lain, Anne mengatakan spesifikasi KRL yang diproduksi CRRC Qingdao Sifang sesuai dengan kebutuhan KCI. Misalnya, dari bahan baku pembuatan gerbong kereta.

“Ada spesifikasi teknis yang sangat mendekati ya dari CRRC. Karena dia memang produksi benar-benar sesuai kebutuhan kita. Kalau yang daru Korea, mayoritas mereka masih menggunakan alumunium. Kalau kita kan sudah stainless steel,” ucap Anne.

Begitu juga dengan spesifikasi dari AC, ruang bebas, pra sarana, dan sebagainya.

“Contohnya AC, AC untuk kapasitas secara teknis di Singapura, Malaysia, China, Jepang, itu berbeda-beda. Dan ini yang mereka sesuaikan kondisinya dengan Indonesia. Jadi ada beberapa hal, termasuk ruang bebas, penggunaan pra sarana, dan lain-lain, itu diasesmen semuanya,” tutur Anne.

3. Perusahaan China juga produksi kereta untuk 28 negara

PT KAI Commuter meneken kontrak impor kereta dari perusahaan China, CRRC Sifang Co. Ltd. (dok. KAI Commuter)

Anne mengatakan, CRRC Qingdao Sifang memiliki portofolio memproduksi kereta commuter dan kereta cepat untuk 28 negara. Hal itu menjadikan penawaran dari CRRC Qingdao Sifang sangat kompetitif.

“Sehingga pada saat kami menerima semua proposal itu memang CRRC paling kompetitif. Dan mereka juga kerja sama dengan 28 negara dalam pengadaan sarana kereta baik commuter atau high speed train di beberapa negara, termasuk Eropa dan Asia,” tutur Anne.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us