Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ambisi OpenAI Caplok Chrome Gegerkan Industri Teknologi

logo Chrome (pexels.com/Deepanker Verma)
logo Chrome (pexels.com/Deepanker Verma)

Jakarta, IDN Times – Seorang eksekutif OpenAI mengungkap bahwa perusahaannya tertarik membeli Chrome jika Google terpaksa melepasnya. Hal ini disampaikan Nick Turley saat bersaksi untuk pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam sidang gugatan monopoli terhadap Google. Pemerintah ingin memecah dominasi Google di pasar pencarian daring.

Tahun lalu, pengadilan menyatakan Google memonopoli pencarian online dan minggu lalu menyatakan praktik monopoli pada teknologi iklan digital. Google berencana mengajukan banding atas kedua putusan tersebut.

“Kami tidak memiliki kemitraan dengan Google saat ini,” kata Turley, dikutip dari The Guardian, Jumat (25/4/2025). Ia juga menyebut OpenAI sempat menawarkan kerja sama integrasi pencarian Google ke ChatGPT, namun tawaran itu ditolak.

1. Pemerintah AS cari solusi hukum untuk batasi dominasi Google

Ilustrasi hukum (Dok.IDN Times)
Ilustrasi hukum (Dok.IDN Times)

Sidang kali ini fokus pada solusi konkret untuk membatasi kendali Google atas pencarian daring. Ledakan penggunaan layanan AI generatif seperti ChatGPT membuat ranah ini semakin penting. Model AI baru kini menggunakan internet untuk memperbaiki hasil pencarian dan mengurangi kesalahan informasi.

Google menilai tuntutan hukum tersebut akan merugikan konsumen, ekonomi, dan inovasi teknologi di AS. Pernyataan itu disampaikan kepala urusan regulasi Google, Lee-Anne Mulholland, melalui unggahan blog resmi perusahaan. Google juga menyebut bahwa Chrome tidak untuk dijual dan meminta gugatan dibatalkan.

Sekitar 64 persen pengguna internet memakai Chrome, menurut data Similarweb. Peramban terpopuler kedua adalah Safari milik Apple yang digunakan oleh 21 persen pengguna. Chrome pertama kali diluncurkan oleh Google pada 2008.

2. OpenAI siap ubah cara pengguna berselancar lewat AI

ilustrasi logo Open AI (pexels.com/Andrew Neel)
ilustrasi logo Open AI (pexels.com/Andrew Neel)

Jika OpenAI berhasil memiliki Chrome, pengalaman menjelajah web diperkirakan akan berubah total. Pendapatan OpenAI berasal dari investasi besar, lisensi teknologi, dan langganan ChatGPT, bukan iklan seperti model bisnis Google. Integrasi ChatGPT dalam browser disebut menjadi langkah strategis utama.

Keith Kakadia dari Sociallyin mengatakan browser berbasis AI akan menjadi alat bantu, penebak, dan kreator konten sekaligus.

“Bayangkan browser yang bukan cuma menampilkan halaman, tapi juga membantu, memprediksi, dan membuat konten bersama pengguna secara langsung,” katanya, dikutip dari CNET, Jumat (25/4/2025). Ia menambahkan browser semacam ini akan mengaburkan batas antara mesin pencari, asisten pribadi, dan alat kreasi.

Kakadia memperingatkan bahwa pengguna ingin merasa terbantu tanpa merasa diawasi.

“Jika OpenAI berhasil, itu bukan lagi browser. Ia akan jadi portal AI ke seluruh web,” ujarnya. Ia juga menyebut pentingnya transparansi dan perlindungan privasi dalam pengembangan teknologi ini.

3. Akuisisi Chrome dinilai bisa picu pergeseran besar di dunia browser

ilustrasi mesin pencari Google (pexels.com/Sarah Blocksidge)
ilustrasi mesin pencari Google (pexels.com/Sarah Blocksidge)

Akuisisi Chrome oleh OpenAI dinilai bisa mengguncang dominasi pasar yang selama ini dipegang Google. Daniel Trick dari perusahaan SEO Fatjoe memprediksi Google akan berjuang keras mencegah penjualan ini. Ia menyebut hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena potensi resistensi dari pihak Google.

Trick menilai langkah ini sejalan dengan upaya OpenAI menggiring pengguna agar beralih dari browser ke ChatGPT sebagai alat pencarian.

“ChatGPT makin ramah pengguna, dengan antarmuka penuh emoji dan penyampaian informasi yang mudah dipahami,” katanya. Integrasi Chrome dengan ChatGPT juga dipandang bisa melemahkan dominasi Gemini milik Google.

Jika akuisisi berhasil, gabungan Chrome dan ChatGPT disebut bisa jadi yang terkuat di pasaran.

“Itu akan menggabungkan kekuatan large language model dengan kenyamanan antarmuka Chrome,” kata Trick. Ia menyebut hasilnya bisa jadi browser dan LLM paling kuat di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us