Anggaran Ketahanan Pangan Tembus Rp164 T, Tertinggi dalam 5 Tahun!

- Presiden Prabowo Subianto alokasikan Rp164,4 triliun untuk anggaran ketahanan pangan dalam APBN 2026, tertinggi dalam lima tahun terakhir.
- Anggaran dibagi menjadi tiga pos besar: distribusi dan cadangan pangan, produksi (termasuk petani, alsintan, pupuk, bendungan irigasi), serta konsumsi.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan Rp164,4 triliun untuk anggaran ketahanan pangan dalam APBN 2026.
Nominal tersebut merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, terhitung sejak 2022. Pada 2022, anggaran ketahanan pangan sebesar Rp88,8 triliun, 2023 Rp115,1 triliun, 2024 Rp159,5 triliun, dan 2025 Rp155,2 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, anggaran tersebut dibagi menjadi tiga pos besar, yakni distribusi dan cadangan pangan, produksi, serta konsumsi.
"Ini kalau kita bagi alokasinya berdasarkan sisi produksi, termasuk petani, alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk, dan bendungan irigasi, ada Rp114 triliun sendiri. Ini untuk mendukung sisi produksi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Rinciannya, pemerintah mengalokasikan Rp46,9 triliun untuk subsidi 9,62 juta ton pupuk, Rp19,7 triliun untuk cetak sawah dan optimalisasi lahan seluas 550 hektare (ha), Rp12 triliun untuk 15 unit bendungan dan irigasi lahan seluas 104 ribu ha, serta Rp6,6 triliun untuk program 250 Kampung Nelayan Merah Putih dan pergaraman nasional.
Kemudian, Rp12,2 triliun untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana desa ketahanan pangan, pengembangan 2,1 juta ha kawasan padi, 37 ribu bantuan alsintan prapanen tanaman pangan serta 63,4 juta ekor bantuan benih-indukan dan 70 unit alat penangkapan ikan.
Lebih lanjut, pemerintah juga mengalokasikan Rp29,9 triliun untuk distribusi dan cadangan pangan yang rinciannya untuk 103 kilometer (km) jalan usaha tani, sarana dan prasarana (sarpras) di pelabuhan perikanan serta cadangan pangan melalui Bulog untuk 3 juta ton beras dan gabah.
Adapun anggaran untuk konsumsi sebesar Rp6,4 triliun dengan rincian bantuan kerawanan pangan untuk 64,8 ribu orang, gerakan pangan murah, serta Rp5,8 triliun untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Untuk masyarakat agar bisa menikmati harga pangan yang terjangkau ada bantuan kerawanan pangan, ada gerakan pangan murah dan stabilisasi pasokan harga pangan atau SPHP Rp5,8 triliun," ujar Sri Mulyani.