Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Imported Inflation: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

pexels.com/Artem Podrez
pexels.com/Artem Podrez
Intinya sih...
  • Imported inflation adalah kenaikan harga umum dan berkelanjutan karena kenaikan biaya produk-produk impor.
  • Inflasi impor disebabkan oleh penurunan nilai mata uang suatu negara, tingginya peredaran uang, meningkatnya permintaan, dan biaya produksi yang naik.
  • Jenis-jenis imported inflation meliputi creeping inflation, galloping inflation, high inflation, dan hyperinflation. Contoh-contoh kasusnya termasuk perusahaan pakaian Prancis dan keterbatasan produksi pangan di Timor Leste.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahukah kamu apa itu imported inflation? Secara susunan kata, istilah ini sekilas terkait inflasi dan impor. Namun bagaimana cara memaknainya?

Untuk mengetahui secara lengkap dan jelas mengenai imported inflation, simak penjelasannya di bawah ini. 

1. Apa itu imported inflation

ilustrasi pengiriman paket (unsplash.com/Bench Accounting)
ilustrasi pengiriman paket (unsplash.com/Bench Accounting)

Dalam bahasa Indonesia, imported inflation disebut sebagai inflasi impor. Ini merupakan kenaikan harga umum dan berkelanjutan karena kenaikan biaya produk-produk impor.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan imported inflation sebagai inflasi yang disebabkan karena adanya perubahan harga di luar negeri dan atas perubahan nilai tukar. Imported inflation merupakan inflasi naik ke harga impor.

Ketika harga impor meningkat, maka harga semua barang dan jasa meningkat. Dalam suatu negara, kenaikan harga ini berkaitan dengan harga bahan baku dan semua produk atau layanan impor yang digunakan oleh perusahaan. Inflasi impor juga disebut sebagai inflasi biaya. 

Inflasi impor dapat disebabkan oleh nilai tukar mata uang asing. Imported inflation merupakan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi ini timbul karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau di negara-negara mitra dagang utama.

Kenaikan harga barang-barang yang diimpor mengakibatkan secara langsung kenaikan indeks biaya hidup, secara tidak langsung menaikan indeks harga dan kemudian, harga jual dari berbagai barang yang menggunakan bahan mentah atau mesin-mesin yang harus di impor. Maka secara tidak langsung juga mengakibatkan kenaikan pengeluaran pemerintah/swasta yang berusaha mengimbangi kenaikan harga impor tersebut.

Penularan inflasi dari luar negeri ke dalam negeri pada umumnya lebih mudah terjadi pada negara-negara yang mengadopsi perekonomian terbuka. Namun seberapa besarnya pengaruh inflasi luar negeri tersebut tergantung dari kebijaksanaan pemerintah yang diambil.

Kebijakan moneter dan perpajakan tertentu dapat menetralisasi kecedenderungan inflasi yang berasal dari luar negeri.

2. Apa yang menyebabkan imported inflanation?

ilustrasi inflasi (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)
ilustrasi inflasi (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)

Inflasi impor dapat disebabkan oleh penurunan nilai mata uang suatu negara. Semakin banyak mata uang terdepresiasi di pasar valuta asing, maka semakin tinggi harga impor. Sehingga secara efektif, lebih banyak uang diperlukan untuk membeli barang dan jasa di luar negeri.

Dengan inflasi impor, untuk perusahaan biaya produksi menjadi lebih tinggi. Perusahaan-perusahaan ini paling sering mencerminkan kenaikan harga jual barang dan jasa yang dijual. Akibatnya, harga di dalam negeri naik. Inflasi impor juga menjadi penyebab dari inflasi. Penyebab umum terjadinya imported inflation, adalah sebagai berikut.

  • Tingginya peredaran uang.
  • Meningkatnya permintaan, dengan meningkatnya belanja pemerintah dan meningkatnya permintaan barang untuk diekspor.
  • Meningkatnya biaya produksi, dengan harga bahan bakar naik dan upah buruh naik.

3. Jenis-jenis imported inflation

Ilustrasi pengiriman paket belanja online (Shutterstock/Michael Nivelet)
Ilustrasi pengiriman paket belanja online (Shutterstock/Michael Nivelet)

Terdapat jenis-jenis Imported Inflation yang biasa terjadi adalah sebagai berikut.

  • Creeping Inflation, yaitu inflasi yang ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang rendah.
  • Galloping Inflation, yaitu inflasi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan.
  • High Inflation merupakan jenis inflasi yang merupakan inflasi yang tergolong berat. Mencakup laju mulai dari 30-100 persen setahun.
  • Hyperinflation merupakan jenis inflasi yang sangat dirasakan. Hal ini disebabkan karena terjadi secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100% setahun. Biasanya jenis inflasi ini yang telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter.

4. Contoh imported inflation

Pexels/ELEVATE
Pexels/ELEVATE

Untuk contoh dari inflasi impor dapat kita ambil contoh perusahaan Prancis yang memproduksi pakaian katun. Perusahaan harus membeli kapas dari luar negeri  untuk dapat memproduksi garmen tersebut.

Hal ini disebabkan karena Prancis bukanlah produsen kapas. Oleh karena itu impor kapas membayar dengan Euro. Jika nilai euro jatuh terhadap mata uang negara pengekspor kapas, maka harus membayar lebih banyak euro untuk mendapatkan pasokan.

Perusahaan kemudian memutuskan untuk menaikkan harga jual pakaiannya di Prancis, untuk menjaga marginnya. Hal ini kemudian menjadi inflasi impor, karena harga jual pakaian yang dijual di Prancis meningkat karena kenaikan biaya produksi. 

Selain itu, keterbatasan jumlah produksi pangan dalam negeri juga dapat memicu kenaikan harga-harga umum yang terdapat di sebuah negara. Misalnya, Timor Leste dalam beberapa tahun terakhir ini konsisten untuk mengimpor beras dari luar negeri.

Maka hal ini mencerminkan terdapatnya keterbatasan produksi dalam negeri. Terjadinya gagal panen, dan bertambahnya jumlah penduduk, naiknya biaya input produksi (seperti harga tenaga kerja dan harga minyak dunia),  dan faktor-faktor lainnya dapat menimbulkan shock atau tekanan yang dapat memperparah harga beras di Timor Leste. 

Faktor tekanan eksternal, berupa kenaikan harga beras dunia diduga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga beras di Timor Leste yang selanjutnya berkontribusi terhadap tingkat inflasi Timor Leste.

Hal ini membuktikan bahwa harga gandum di Tajakistan dan harga beras di Indonesia memiliki pengaruh signifikan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut maka patut diduga bahwa perubahan nilai tukar memiliki pengaruh positif terhadap inflasi Timor Leste.

Demikian ulasan mengenai istilah imported inflation yang penting kamu ketahui dalam perekonomian. Terutama, jika kamu akan bergelut dalam kegiatan impor barang dalam bisnis kamu. Semoga tulisan ini membantu kamu memahami istilah tersebut!

FAQ seputar Pengertian, Jenis, dan Contoh Imported Inflation

Apa yang dimaksud dengan imported inflation?

Imported inflation adalah kenaikan harga barang di dalam negeri akibat meningkatnya harga barang impor atau pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Apa penyebab utama imported inflation?

Penyebab utamanya antara lain kenaikan harga barang di negara pengekspor, biaya logistik global yang meningkat, serta nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS.

Bagaimana contoh imported inflation di Indonesia?

Contohnya terjadi saat harga minyak dunia naik, sehingga harga BBM dan biaya transportasi dalam negeri ikut meningkat karena Indonesia masih mengimpor minyak mentah.

Apa dampak imported inflation bagi masyarakat?

Imported inflation membuat harga kebutuhan pokok naik, menurunkan daya beli masyarakat, dan meningkatkan biaya produksi bagi industri yang bergantung pada bahan impor.

Bagaimana cara pemerintah mengatasi imported inflation?

Pemerintah biasanya menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, memperkuat produksi dalam negeri, serta menekan ketergantungan pada impor untuk mengurangi tekanan inflasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rinda Faradilla
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

4 Langkah Membangun Portofolio Sejak Usia Muda, Tentukan Tujuan!

11 Nov 2025, 09:42 WIBBusiness