Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Money Laundering? Yuk, Pahami 5 Fakta tentang Pencucian Uang

ilustrasi money laundering (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi money laundering (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pernah dengar istilah money laundering alias pencucian uang? Meski namanya terkesan seperti kegiatan mencuci biasa, sebenarnya ini adalah salah satu kejahatan keuangan serius yang punya dampak besar, baik secara lokal maupun global. Aktivitas ini sering dilakukan oleh kelompok kriminal atau individu untuk menyembunyikan asal-usul uang haram mereka, supaya terlihat sah secara hukum.

Pencucian uang gak cuma terjadi di film atau serial kriminal, lho. Dalam kehidupan nyata, praktik ini bisa melibatkan berbagai sektor mulai dari perbankan, properti, bahkan dunia digital seperti kripto dan online game. Karena itulah, makin penting buat kamu untuk tahu seperti apa prosesnya, gimana cara kerjanya, dan kenapa hal ini jadi perhatian global.

Biar kamu gak bingung, yuk pahami lebih dalam lewat lima fakta penting tentang pencucian uang berikut ini.

1. Pencucian uang itu proses menyamarkan uang haram

ilustrasi perbuatan kriminal (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi perbuatan kriminal (pexels.com/MART PRODUCTION)

Inti dari money laundering adalah mengaburkan asal-usul uang yang didapat dari kegiatan ilegal, supaya terlihat seperti hasil dari aktivitas yang sah. Uangnya bisa berasal dari perdagangan narkoba, korupsi, penipuan, sampai pendanaan terorisme. Jadi meskipun uangnya sudah masuk ke rekening bank atau dipakai beli aset, sebenarnya itu tetap uang hasil kejahatan.

Menurut penjelasan dari Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN), proses ini biasanya melibatkan tiga tahap:

  • Placement, yaitu ketika uang haram pertama kali dimasukkan ke dalam sistem keuangan resmi.
  • Layering, yaitu proses membuat jejak transaksi menjadi rumit dan susah dilacak.
  • Integration, yaitu saat uang hasil kejahatan ini mulai digunakan seolah-olah sudah bersih.

2. Bentuknya bisa macam-macam dan makin canggih

ilustrasi kasino (pexels.com/Javon Swaby)
ilustrasi kasino (pexels.com/Javon Swaby)

Pencucian uang gak selalu dilakukan dengan cara transfer antar rekening. Ada banyak cara yang digunakan para pelaku agar uang haramnya terlihat legal. Beberapa di antaranya:

  • Menyebar uang dalam jumlah kecil ke banyak rekening berbeda (disebut smurfing).
  • Menggunakan perusahaan fiktif yang gak benar-benar beroperasi.
  • Membeli barang mewah atau properti, lalu dijual lagi untuk “membersihkan” uangnya.
  • Menyelundupkan uang ke luar negeri.
  • Berjudi di kasino, lalu menarik kemenangan sebagai uang bersih.

Hal yang lebih mengkhawatirkan lagi, menurut laporan dari FinCEN tahun 2021, sekarang para pelaku juga memanfaatkan cryptocurrency seperti Bitcoin. Dengan teknologi seperti mixer dan tumbler, mereka bisa menyamarkan jejak transaksi digital sehingga makin sulit dilacak.

3. Dunia digital bikin pencucian uang makin susah dideteksi

ilustrasi money laundering (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi money laundering (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Di era sekarang, kejahatan digital makin merajalela. Online banking, e-wallet, dan platform pembayaran anonim bikin pelacakan asal-usul uang jadi lebih rumit. Bahkan, uang haram bisa dicuci lewat transaksi di situs lelang online, virtual game, atau situs judi online.

Pencucian uang digital makin sulit dilacak karena pelaku memanfaatkan server anonim, transaksi peer-to-peer (P2P), dan penyamaran alamat IP. Hal ini bikin tahap integration jadi jauh lebih licin dan susah ketahuan.

4. Sudah jadi isu internasional yang serius

ilustrasi perbuatan kriminal (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi perbuatan kriminal (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pencucian uang bukan cuma masalah satu negara, tapi jadi perhatian global. Bayangin aja, menurut data dari United Nations Office on Drugs and Crime, transaksi pencucian uang global mencapai antara $800 miliar sampai $2 triliun setiap tahun (sekitar 2-5% dari total PDB dunia). Angka yang fantastis, kan?

Makanya, pada tahun 1989, negara-negara anggota G7 membentuk Financial Action Task Force (FATF) untuk melawan pencucian uang di tingkat internasional. Tujuannya bukan cuma memberantas kejahatan keuangan, tapi juga memotong pendanaan terorisme.

5. Lembaga keuangan punya peran penting dalam pencegahan

ilustrasi money laundering (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi money laundering (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Supaya praktik pencucian uang gak terus berkembang, bank dan lembaga keuangan punya kewajiban menerapkan kebijakan Anti-Money Laundering (AML). Salah satu contohnya adalah Bank Secrecy Act (BSA) di Amerika Serikat, yang mengharuskan lembaga keuangan melaporkan transaksi tunai di atas $10.000 atau aktivitas mencurigakan lainnya.

Orang-orang yang bekerja di sektor keuangan juga bisa mengikuti sertifikasi profesional seperti CAMS (Certified Anti-Money Laundering Specialist), agar lebih paham cara mendeteksi dan mencegah pencucian uang. Sertifikasi ini diakui secara global dan banyak dibutuhkan di bidang kepatuhan dan investigasi keuangan.

Sekilas, pencucian uang mungkin terlihat seperti urusan orang-orang besar di balik layar. Tapi kenyataannya, efek dari kejahatan ini bisa merugikan kita semua, mulai dari ekonomi negara, kredibilitas sektor keuangan, sampai pendanaan kejahatan lain yang lebih berbahaya.

Dengan memahami seperti apa praktiknya dan kenapa hal ini berbahaya, kamu jadi bisa lebih waspada dan sadar pentingnya transparansi dalam setiap transaksi keuangan. Yuk, bantu sebarkan kesadaran soal pentingnya pencegahan pencucian uang, supaya keuangan dunia bisa lebih bersih dan aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us