Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Asyik, Driver Ojol hingga UMKM Bisa Kredit Rumah Lewat Tapera

Dua orang pengemudi ojek online berbincang di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Pekerja mandiri atau informal sebentar lagi bisa ikut memiliki rumah melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR). Skemanya sudah disiapkan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera)

Nantinya, pekerja ojek online (ojol), supir taksi, pekerja kontrak, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki kesempatan mengikuti program tabungan rumah Tapera untuk pembiayaan rumah pertama.

"Kita rencananya launching bulan depan," kata Komisioner BP Tapera, Adi Setianto dalam konferensi pers di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

1. Track record pekerja mandiri di perbankan harus bersih

Ilustrasi pegawai Bank BTN (kiri) memberikan penjelasan kepada calon debitur (kanan) penggunaan fitur dan manfaat dari aplikasi BTN Properti Apps untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara daring di kantor Bank BTN Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Namun, pekerja mandiri atau informal tidak serta-merta bisa memanfaatkan program tabungan rumah Tapera. Sebab, BP Tapera akan melibatkan unsur terkait untuk mendapatkan referensi mengenai rekam jejak calon penerima program.

BP Tapera berkolaborasi dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN dalam menyalurkan program tabungan rumah Tapera.

"Jadi kami kerja sama dengan Gojeknya atau mungkin ada perusahaan, mereka ngasih referensi karena dia bisa lihat kan si A ini bagus, ini belum punya rumah, track recordnya lah, nanti dari situ sama bank BTN dicek masuk daftar hitam kredit macet gak, kan banyak pinjol dan lain-lain," ujar Adi.

Setelah dicek dan yang bersangkutan sudah memiliki akses terhadap perbankan (bankable) bisa mengikuti tabungan rumah Tapera, didahului dengan menabung 3 bulan berturut-turut untuk kemudian memperoleh skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

2. Pemerintah janji salurkan FLPP untuk 50 ribu pekerja informal per tahun

Ilustrasi perumahan. (Dok. Kementerian PUPR)

Program tabungan rumah Tapera diharapkan dapat memperluas akses pekerja informal untuk mendapatkan akses pembiayaan rumah pertama, khususnya untuk mencapai target 50 ribu di tahun 2023

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (Dirjen PI) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, FLPP dengan total 229 ribu unit rumah per tahun, 50 ribu unit didedikasikan untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap.

"Artinya, komitmen FLPP untuk 50 informal tetap jalan, hari ini udah 20 ribuan ya, kurang lebih 20 ribu (tersalurkan)," tuturnya.

3. BTN siapkan dukungan teknologi informasi

Seorang nasabah dari segmen informal sedang mengurus KPR di Bank BTN Cabang Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Dalam mempersiapkan implementasi skema tabungan rumah Tapera, BP Tapera bersama BTN telah membuat kajian sehingga diperlukan masukan dan pendapat dari para pemangku kepentingan agar skema yang telah dirancang dapat diterima oleh pekerja mandiri.

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan akan menyiapkan dukungan dari sisi teknologi informasi (TI) untuk mempercepat proses dalam pencatatan simpanan pada saving plan yang akan digunakan.

“Scoring parameter dan bobot untuk segmen pekerja informal harus bisa diatur dan disesuaikan agar tepat digunakan untuk menilai kelayakan pekerja pada sektor informal dalam mengakses pembiayaan perumahan,” kata Hirwandi dalam keterangan tertulis BP Tapera.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us