Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Strategi BCA Rangkul Lebih Banyak Gen Z Jadi Investor Muda

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Jumlah investor muda mulai terus bertambah dalam beberapa tahun belakangan ini. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA pun membeberkan sejumlah strateginya guna merangkul lebih banyak anak muda untuk berinvestasi melalui fitur Welma di aplikasi myBCA.

EVP Wealth Management BCA, Indrawan menuturkan, pada dasarnya BCA dikenal sebagai transaksi bank yang senantiasa berinovasi untuk memenuhi beragamnya kebutuhan nasabah.

Melihat perkembangan pasar, BCA juga harus mampu mengakomodasi minat dan kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi, termasuk dari generasi muda.

"Agar mendorong anak muda dan mereka yang baru mulai berinvestasi kita menurunkan limit pembelian sehingga dengan Rp10 ribu mereka sudah bisa beli reksa dana dan dengan Rp1 juta sudah bisa membeli obligasi dalam mata uang upiah," ujar Indrawan dalam pernyataannya, dikutip Rabu (6/3/2024).

1. Iklim investasi tetap kondusif

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Indrawan mencermati saat ini iklim investasi tetap kondusif di tengah dinamika perekonomian global dan geopolitik. Lebih menarik lagi, jumlah investor di pasar modal Indonesia bertambah sebesar 17,95 persen, dari 10,31 juta pada 2022 menjadi 12,16 juta per akhir Desember 2023.

"Selaras dengan perkembangan tersebut, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah nasabah investasi di BCA konsisten tumbuh sekitar 20 persen per tahun," kata dia.

2. Pertumbuhan investor Gen Z paling tinggi

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Perihal jumlah investor, Gen Z masih menjadi kelompok usia dengan jumlah terkecil dibanding kelompok usia lainnya. Kendati secara jumlah masih minim, kelompok usia tersebut mengalami pertumbuhan yang paling tinggi, yaitu sekitar 30 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Selaras dengan minimal pembelian produk investasi yang semakin kecil, kami mencermati rata- rata jumlah pembeliannya justru makin baik. Secara psikologis, membuat banyak orang merasa bisa membelinya. Kalau dulu kan tidak sedikit yang takut. Cara ini berhasil mendorong nasabah untuk berani berinvestasi," tutur Indrawan.

3. BCA rasakan pertumbuhan dana kelolaan investasi

Ilustrasi pertumbuhan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Meningkatnya minat investasi secara umum juga dirasakan oleh BCA yang melihat adanya pertumbuhan dana kelolaan investasi. Hingga akhir 2023, dana kelolaan investasi BCA yang terdiri dari obligasi dan reksa dana hampir mencapai Rp200 triliun, atau tumbuh lebih dari 40 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Di samping memberikan kemudahan berinvestasi, BCA juga memahami bahwa tingginya minat dalam investasi harus diimbangi dengan literasi keuangan yang baik.

Oleh karena itu, kata Indrawan, di aplikasi myBCA saat ini terdapat fitur wealth insight yang berisikan publikasi mengenai perkembangan ekonomi dan pasar modal global maupun dalam negeri. Di antaranya adalah BCA Weekly Market Overview yang diterbitkan setiap minggu dan BCA House View yang diterbitkan setiap bulan.

Selain itu, BCA secara rutin mengadakan BCA Wealth Summit selama dua tahun terakhir untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran nasabah tentang investasi.

"Acara ini menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan pakar ekonomi, investasi, hingga kesehatan, dengan tujuan memberikan wawasan dan pengetahuan yang beragam kepada nasabah BCA maupun masyarakat umum tentang pengelolaan keuangan secara holistik. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk finansial yang dapat mendukung mereka mencapai tujuan finansial mereka," papar Indrawan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us