Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belanja Makin Mahal? Ini 4 Hal soal Tarif Trump yang Perlu Diketahui

Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)
Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)
Intinya sih...
  • Harga kebutuhan harian meroket akibat tarif impor
  • Tekanan pada anggaran rumah tangga membuat masyarakat menyesuaikan gaya hidup
  • Pentingnya strategi belanja yang tepat waktu dan dampak lebih berat bagi pensiunan

Ketegangan antara Presiden Donald Trump dan Elon Musk menjadi sorotan tajam, terutama terkait kebijakan tarif impor yang dinilai bisa berdampak besar pada ekonomi Amerika Serikat. Elon Musk secara terbuka menilai kebijakan tarif di era Trump berpotensi menyeret negeri Paman Sam ke jurang resesi jika tidak diantisipasi dengan baik.

Situasi ini memicu keresahan banyak keluarga karena harga kebutuhan pokok bisa melonjak tak terkendali, sementara daya beli belum tentu ikut naik. Jika tidak diantisipasi, kondisi tersebut bisa mengganggu rencana keuangan rumah tangga, mulai dari belanja sehari-hari hingga simpanan masa depan.

Agar kamu tidak kelabakan menghadapi potensi kenaikan harga akibat dampak tarif, penting untuk mulai mengambil langkah antisipasi sedini mungkin.

Dilansir GOBankingRates, berikut beberapa poin penting yang perlu diketahui agar lebih siap menghadapi dampaknya:

1. Harga kebutuhan harian diam-diam meroket

Ilustrasi belanja (freepik.com)
Ilustrasi belanja (freepik.com)

Tarif impor membuat biaya bahan baku melonjak tajam. Andrew Lokenauth, pakar keuangan sekaligus pendiri BeFluentInFinance mengungkapkan, harga kebutuhan sehari-hari seperti sabun, perlengkapan kebersihan, hingga peralatan dapur kini naik 20 hingga 30 persen dibanding sebelum tarif diberlakukan.

Ia bahkan melihat langsung di toko langganannya, harga peralatan dapur favoritnya tiba-tiba melonjak hingga 75 dolar AS hanya karena beban produksi yang meningkat. Menurutnya, biaya tambahan dari produsen inilah yang akhirnya dibebankan ke konsumen.

Kondisi ini tentu harus diantisipasi, karena kenaikan harga barang-barang esensial akan makin menekan pengeluaran rumah tangga jika tidak disiasati dengan baik.

2. Tekanan pada anggaran rumah tangga

Ilustrasi menghitung pengeluaran (freepik.com)
Ilustrasi menghitung pengeluaran (freepik.com)

Vince DeCrow, pendiri RISE Investments, menekankan, kenaikan harga ini memaksa banyak keluarga mau tak mau menyesuaikan gaya hidup. Tekanan anggaran akibat tarif membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan sehari-hari.

Banyak orang kini memilih menunda pembelian barang-barang mahal seperti mobil atau peralatan rumah tangga, bahkan tak sedikit yang membatalkan rencana liburan keluarga untuk tahun ini. Pengeluaran tak wajib, mulai dari makan di restoran hingga belanja elektronik, juga semakin ditekan.

DeCrow menilai langkah-langkah penyesuaian ini memang tak selalu mudah, tetapi bisa membantu keluarga tetap stabil di tengah lonjakan biaya hidup yang sulit dihindari.

3. Pentingnya strategi belanja yang tepat waktu

Ilustrasi belanja (pexels.com/@shvetsa/)
Ilustrasi belanja (pexels.com/@shvetsa/)

Untuk menekan pengeluaran, Lokenauth menyarankan untuk menerapkan belanja strategis. Konsumen disarankan rajin memantau tren harga kebutuhan pokok dan mencatat pola diskon di toko-toko langganan.

Menurutnya, membeli barang dalam jumlah lebih banyak saat harga turun bisa jadi strategi sederhana tapi efektif, terutama untuk kebutuhan rumah tangga yang tahan lama. Langkah ini dapat membantu keluarga terhindar dari lonjakan mendadak dan memastikan stok barang penting tetap aman di rumah.

Selain itu, ia menekankan pentingnya membuat daftar belanja yang disiplin agar tidak tergoda membeli barang-barang di luar kebutuhan utama.

4. Dampak lebih berat bagi pensiunan

Ilustrasi bekerja jelang pensiun (freepik.com)

Tarif juga bisa jadi tantangan besar bagi pensiunan yang hidup dari pendapatan tetap. Vince DeCrow menekankan kelompok pensiunan rentan terdampak karena kenaikan harga kebutuhan pokok dapat memangkas daya beli mereka secara signifikan.

Untuk mengantisipasi hal ini, DeCrow menganjurkan para pensiunan untuk meninjau ulang anggaran rumah tangga secara berkala. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan esensial, seperti makanan, kesehatan, dan tagihan wajib.

Selain itu, membeli barang kebutuhan dalam jumlah grosir di toko diskon bisa membantu menekan biaya belanja bulanan. Jangan ragu memanfaatkan berbagai promo atau potongan harga khusus lansia yang kini makin banyak ditawarkan oleh supermarket dan apotek. Cara ini dapat menjadi penopang penting agar pengeluaran tetap stabil meski harga barang terus naik.

5. Kebijakan ekonomi perlu diwaspadai

Ilustrasi resesi (freepik.com)

Pemerintah AS berpendapat kebijakan tarif diperlukan demi melindungi perekonomian nasional. Namun, banyak ahli menilai negosiasi yang naik turun justru memicu ketidakpastian jangka panjang. Situasi ini membuat kondisi pasar sulit ditebak, sementara masyarakat harus menanggung konsekuensi harga barang yang makin mahal.

Kondisi tersebut mengajarkan pentingnya setiap keluarga lebih peka dalam mengatur arus kas rumah tangga. Pakar keuangan pun menekankan perlunya menyiapkan dana darurat yang cukup agar tidak goyah saat harga melonjak tiba-tiba.

Selain itu, masyarakat disarankan mulai mengurangi ketergantungan pada produk impor yang harganya rawan naik drastis. Memilih barang lokal berkualitas bisa jadi salah satu solusi praktis agar pengeluaran tetap terkendali.

Di tengah ketidakpastian, menyiapkan strategi keuangan cerdas jadi langkah penting untuk menjaga daya beli keluarga. Pantau terus perkembangan kebijakan, atur anggaran dengan bijak, dan belilah barang sesuai prioritas agar dompet tetap aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us