Benarkah Perbankan Tebar Dividen Paling Gede selama 2025, Ini Faktanya

- Perbankan menjadi kontributor terbesar distribusi dividen selama 2025, mencapai Rp80,3 triliun.
- Sektor lain dengan distribusi dividen terbesar adalah energi (Rp27,95 triliun), infrastruktur telekomunikasi (Rp20,18 triliun), dan industrial multi-sektor holding (Rp10,48 triliun).
- Aktivitas tindakan korporasi meningkat dengan frekuensi 7.610 aksi dan nilai distribusi Rp491 triliun selama 2025. Jumlah investor pasar modal tembus 20 juta, didominasi oleh laki-laki (66,35%) dan usia muda (52,59%).
Jakarta, IDN Times - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membuat daftar sektor yang paling besar dalam memberikan dividen selama 2025. Data itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat dalam konferensi pers penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Lantas sektor manakah yang membagikan dividen terbesar sepanjang tahun ini?
Samsul mengungkapkan, perbankan menjadi kontributor terbesar yang mendistribusikan dividen sepanjang 2025.
“Dalam 2025 sektor finansial atau perbankan itu mendistribusikan dividen sebanyak Rp80,3 triliun,” kata Samsul.
1. Sektor lain dengan distribusi dividen terbesar selama 2025

Kemudian, disusul oleh sektor energi dengan distribusi dividen mencapai Rp27,95 triliun, lalu sektor pelayanan infrastruktur telekomunikasi terintegrasi senilai Rp20,18 triliun, dan sektor industrial multi-sektor holding sebesar Rp10,48 triliun
"Kemudian infrastructure wireless telecommunication service itu Rp10 triliun," ujar Samsul.
2. Aktivitas tindakan korporasi

Selain itu, KSEI juga mencatat tingginya aktivitas tindakan korporasi sepanjang 2025. Frekuensi tindakan korporasi mencapai 7.610 aksi atau meningkat dari 6.976 aksi pada 2024.
Adapun nilai distribusi tindakan korporasi selama 2025 mencapai Rp491 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Rp469 triliun pada tahun sebelumnya.
"Distribusi tersebut didominasi oleh pembayaran bunga obligasi sebanyak 4.115 aksi, diikuti pembagian dividen sebanyak 480 aksi, pelunasan pokok 617 aksi, pembagian bagi hasil 1.532 aksi, serta aksi lainnya sebanyak 866 aksi," kata Samsul.
3. Jumlah investor pasar modal tembus 20 juta

Sebelumnya diberitakan, jumlah investor pasar modal telah mencapai 20,2 juta, Data KSEI menunjukkan, pertumbuhan investor tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 2.703.578 investor.
Adapun pertumbuhan investor sepanjang 2025 masih didominasi oleh laki-laki sebesar 66,35 persen. Berdasarkan profesi, pegawai menjadi kontributor terbesar dengan porsi 66,20 persen, disusul oleh investor dengan latar belakang pendidikan lulusan SMA/sederajat sebesar 15,15 persen.
Sementara itu, kelompok usia muda memegang peranan penting dalam ekspansi basis investor. Tercatat 52,59 persen investor baru berusia di bawah 30 tahun, mencerminkan tingginya partisipasi generasi muda dalam pasar modal.
Dari sisi penghasilan, mayoritas investor berada pada rentang Rp10 juta hingga Rp100 juta per bulan, dengan porsi mencapai 57,29 persen.


















