Benarkah Rumput Laut Bisa Jadi Bahan Bioavtur? Ini Kata Trenggono

- Pemerintah berencana hilirisasi rumput laut menjadi bahan baku bioavtur ramah lingkungan.
- Indonesia memiliki pasokan rumput laut terbesar kedua di dunia.
- Program ini akan dipimpin oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi, dengan koordinasi antara KKP dan BKPM.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana melakukan hilirisasi rumput laut untuk menjadi salah satu bahan baku avtur ramah lingkungan atau bioavtur. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan program itu sangat memungkinkan untuk diwujudkan, karena potensi rumput laut di Indonesia sangat besar.
“Sangat mungkin, karena rumput laut sendiri kan potensinya untuk kepentingan banyak hal. Untuk makanan, untuk pupuk, untuk farmasi, dan lain sebagainya,” kata Trenggono usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
1. Indonesia punya pasokan rumput laut terbesar kedua di dunia

Dia mengatakan, Indonesia adalah negara dengan pasokan rumput laut terbesar kedua di dunia.
“Sangat besar, kedua terbesar di dunia,” tutur Trenggono.
2. Riset masih berlangsung

Trenggono mengatakan, program itu nantinya akan dipimpin oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
“Itu domainnya ada di Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Kita intinya fokus di sektor hulu. Kalau hulunya kuat, hilirnya pasti akan kuat,” tutur dia.
Namun, sebelumnya Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan KKP, terkait dengan riset rumput laut itu.
“Ya, insyaallah kita akan sesegera mungkin ya. Tapi kita masih berkomunikasi dengan KKP sekarang,” tutur Rosan di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (3/11/2024).
3. Pemerintah sudah dapat gambaran awal

Rosan juga mengatakan sudah ada gambaran awal mengenai pengembangan rumput laut menjadi bioavtur.
“Ya kita kan juga koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pak Trenggono untuk hal itu. Dan kita kan sudah ada gambaran awalnya, jadi kita sudah sampaikan. Dan kita juga memastikan potensi-potensinya, prioritasnya seperti apa,” kata Rosan.