- Aceh – Rp 3.685.616
- Sumatera Utara – Rp 2.992.599
- Sumatera Barat – Rp 2.994.193
- Riau – Rp 3.508.776
- Kepulauan Riau – Rp 3.623.654
- Jambi – Rp 3.234.535
- Bangka Belitung – Rp 3.876.600
- Bengkulu – Rp 2.670.039
- Lampung – Rp 2.893.070
- Sumatera Selatan – Rp 3.456.874
- Banten – Rp 2.905.119
- DKI Jakarta – Rp 5.396.871
- Jawa Barat – Rp 2.191.932
- Jawa Tengah – Rp 2.169.349
- DI Yogyakarta – Rp 2.264.080
- Jawa Timur – Rp 2.305.985
- Bali – Rp 2.996.561
- Nusa Tenggara Barat (NTB) – Rp 2.602.931
- Nusa Tenggara Timur (NTT) – Rp 2.328.969
- Kalimantan Barat – Rp 2.878.286
- Kalimantan Tengah – Rp 3.473.621
- Kalimantan Selatan – Rp 3.496.195
- Kalimantan Timur – Rp 3.579.313
- Kalimantan Utara – Rp 3.580.160
- Kalimantan Selatan Barat (pemekaran) – Rp 3.400.000 (estimasi awal)
- Sulawesi Utara – Rp 3.775.425
- Sulawesi Tengah – Rp 2.915.000
- Sulawesi Selatan – Rp 3.657.527
- Sulawesi Tenggara – Rp 3.073.551
- Sulawesi Barat – Rp 3.104.430
- Gorontalo – Rp 3.123.000
- Maluku – Rp 2.812.827
- Maluku Utara – Rp 3.408.000
- Papua – Rp 4.285.850
- Papua Barat – Rp 3.416.128
- Papua Tengah – Rp 3.480.000 (estimasi awal sesuai rata-rata Papua)
- Papua Pegunungan – Rp 3.400.000 (estimasi awal)
- Papua Selatan – Rp 3.350.000 (estimasi awal)
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Perawat, Ini Faktanya!

- Dasar hukum dan ketentuan skema PPPK paruh waktu.
- Kisaran gaji per provinsi untuk PPPK paruh waktu perawat.
- Kelebihan yang dirasakan sebagai perawat di skema PPPK paruh waktu.
Tenaga kesehatan kini semakin penting dan kebutuhan perawat di berbagai instansi pemerintahan terus bertambah. Nah, dengan adanya skema PPPK paruh waktu, peluang menjadi perawat pun semakin lebar. Namun, kamu pasti penasaran, berapa gaji PPPK paruh waktu perawat?
Artikel ini gak hanya soal angka gaji pokok, tetapi juga soal bagaimana ketentuan pemerintah, lokasi penugasan, dan jam kerja mempengaruhi besaran penghasilanmu. Yuk pelajari lebih lanjut.
1. Apa dasar hukum dan ketentuan skema PPPK paruh waktu?

Dalam skema PPPK paruh waktu, Pemerintah menetapkan bahwa gaji minimal yang diterima oleh PPPK paruh waktu adalah paling sedikit setara dengan pendapatan terakhir sebagai tenaga honorer non-ASN atau sesuai upah minimum di wilayah penempatan.
Artinya, bagi kita yang beralih dari status honorer ke PPPK paruh waktu, kita setidaknya gak boleh mendapatkan penghasilan yang lebih rendah dari yang sebelumnya kita terima atau dari standar minimal daerah. Hal ini memberikan semacam jaminan bahwa transisi kita tak akan membuat penghasilan kita merosot secara drastis.
2. Bagaimana kisaran gaji di lapangan untuk PPPK paruh waktu perawat?

Besaran gaji pppk paruh waktu perawat sangat bergantung pada lokasi kerja. Setiap provinsi memiliki Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berbeda, dan inilah dasar utama perhitungan penghasilan bagi PPPK paruh waktu, termasuk tenaga kesehatan. Sebagai gambaran konkret, berikut daftar numerik kisaran gaji per provinsi. Angka-angka ini bisa menjadi patokan awal sebelum ditambah tunjangan, masa kerja, dan faktor pengalaman.
3. Kelebihan yang kita rasakan sebagai perawat di skema PPPK paruh waktu

Menjadi perawat di skema PPPK paruh waktu bukan hanya soal mendapatkan status baru, tetapi juga tentang memperoleh kesempatan dan kestabilan hidup yang selama ini mungkin kamu impikan. Setelah bertahun-tahun mengabdi sebagai tenaga honorer, skema ini akhirnya memberi pengakuan formal atas dedikasi kita dalam menjaga kesehatan masyarakat. Tak hanya dari sisi finansial, ada pula aspek emosional dan profesional yang membuat status ini terasa lebih bermakna, lho.
Agar kamu bisa melihat sisi positifnya dengan lebih jelas, berikut ini beberapa kelebihan utama yang dirasakan oleh perawat yang bekerja dalam sistem PPPK paruh waktu:
1.Status kerja yang lebih jelas dan diakui secara hukum
Dengan menjadi PPPK, kamu memiliki status yang diatur secara resmi dalam Undang-Undang ASN. Artinya, hak-hak seperti gaji, tunjangan, dan perlindungan kerja memiliki dasar hukum yang kuat. Hal ini tentu berbeda dengan status honorer yang cenderung gak stabil dan bergantung pada kebijakan daerah. Selain itu, status legal ini membuat kamu memiliki rasa bangga karena dianggap bagian dari sistem pelayanan publik negara.
2. Kepastian penghasilan sesuai standar nasional
Sebagai PPPK, kamu gak lagi menghadapi ketidakpastian gaji seperti yang dulu sering dialami tenaga honorer. Pemerintah telah menetapkan standar gaji minimal berdasarkan UMP wilayah, sehingga penghasilan kita jauh lebih terjamin. Bahkan, untuk tenaga kesehatan, beberapa daerah memberikan tambahan tunjangan kinerja atau insentif pelayanan. Dengan kepastian ini, kamu bisa merencanakan keuangan dan masa depan dengan lebih tenang dan realistis.
3.Kesempatan meningkatkan kompetensi dan karier profesional
Skema PPPK memberi ruang untuk terus berkembang, meskipun berstatus paruh waktu. Banyak instansi menyediakan pelatihan fungsional dan peningkatan keterampilan bagi tenaga kesehatan. Jika berprestasi, peluang untuk naik ke level jabatan yang lebih tinggi atau beralih ke PPPK penuh waktu sangat terbuka, lho.
4.Fleksibilitas waktu dan keseimbangan hidup yang lebih baik
Sebagai pekerja paruh waktu, kamu biasanya memiliki waktu kerja yang lebih fleksibel dibanding pegawai penuh waktu. Hal ini memungkinkan kita untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi, pendidikan, dan karier.
Beberapa perawat bahkan memanfaatkan waktu luang untuk melanjutkan studi, membuka praktik mandiri, atau menjalankan usaha kecil. Fleksibilitas ini menjadikan skema PPPK paruh waktu sebagai pilihan menarik bagi kita yang ingin tetap produktif tanpa kehilangan keseimbangan hidup.
Nah, sekarang kamu sudah memiliki gambaran yang cukup komprehensif tentang gaji pppk paruh waktu perawat, kan? Semoga artikel ini menjadi bekal bagi kamu dalam mengambil keputusan yang tepat, ya.

















