Airlangga Terbang ke AS Lusa, Bahas Bea Masuk Sawit Nol Persen dari RI

- Pembahasan khusus sawit akan terus dilakukan
- Prabowo-Trump tetap akan bertemu
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan akan segera berangkat ke Amerika Serikat (AS) guna melanjutkan perundingan perihal pengenaan tarif impor 19 persen.
Indonesia pada dasarnya telah sepakat untuk menerapkan tarif impor 19 persen bagi AS atas produk-produk atau komoditas dari Indonesia dan sebaliknya hanya nol persen.
Meski begitu, ada beberapa produk dan komoditas asli Indonesia seperti kakao hingga kelapa sawit yang terus diusahakan mendapatkan bea masuk nol persen ke AS.
"Tim sudah sampai di AS dan mereka sudah mulai bicara, saya lusa ke sana," kata Airlangga kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga memastikan Presiden Prabowo Subianto tidak ikut melawat ke Negeri Paman Sam.
1. Pembahasan khusus sawit akan terus dilakukan

Airlangga menjelaskan, pengecualian tarif bea masuk 19 persen untuk beberapa produk dan komoditas asli Indonesia masih berlaku. Hal itu tercantum dalam executive orders antara kedua negara.
Namun, untuk sawit, Airlangga menyatakan masih akan membahasnya lebih mendalam dengan United States Trade Representative (USTR) pada kunjungannya lusa.
"(Pengecualian) itu sudah ada executive orders, tapi khusus kelapa sawit masuk ke bilateral. Ini yang akan dibahas nanti (dengan) USTR," kata dia.
2. Prabowo-Trump tetap akan bertemu

Meski bakal datang ke AS tanpa Prabowo, Airlangga tetap memastikan orang nomor satu RI tersebut akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.
Politisi Golkar tersebut mengindikasikan kedua presiden akan bertemu kembali untuk melakukan penandatanganan kesepakatan tarif terbaru.
"(Harapannya) bisa selesai. Nanti akan diatur Bapak Presiden dan Presiden Trump, tidak (tahun ini)," ujar Airlangga.
3. Penandatanganan kemungkinan tahun depan

Meski pembahasan soal keinginan pemerintah mendapatkan bea masuk nol persen untuk produk dan komoditas asli seperti kelapa sawit dan kakao dilakukan tahun ini, Airlangga memastikan penandatanganan kesepakatan sangat mungkin terjadi pada 2026.
"Nanti kita lihat sesudah pembahasan. (Tanda tangan) kemungkinan tahun depan," kata Airlangga.

















