Beras di Gudang Bulog Berkutu, Bapanas: Harus Ditangani

- Beras impor di gudang Bulog Yogyakarta berkutu, Bapanas buka suara
- Beras bisa terserang hama kutu jika tersimpan terlalu lama, Bulog menerapkan langkah-langkah pencegahan
Jakarta, IDN Times - Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka suara soal beras impor di gudang Bulog Yogyakarta yang berkutu.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, beras yang terserang hama kutu itu harus ditangani dengan baik agar tidak terjadi penyebaran.
“Jadi beras itu memang ada umur simpannya, misalnya ada yang 8 bulan atau 9 bulan sehingga tentunya harus ada treatment untuk menjaga kualitas beras tersebut tetap baik. Yang tidak boleh itu adalah membiarkan kutu berkembang biak tanpa penanganan sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi,” ucap Arief dikutip Senin, (17/3/2025).
1. Terserang hama kutu karena disimpan terlalu lama

Sebelumnya, Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan, beras bisa terserang hama kutu jika tersimpan terlalu lama.
“Beras sebagai komoditas pangan berpotensi terkena serangan hama selama penyimpanan. Apalagi beras ini sebagai cadangan pangan pemerintah yang disimpan dalam waktu yang relatif lama,” ujar Suyamto.
2. Bulog lakukan proses penanganan hama

Suyamto menuturkan, Bulog telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah meluasnya serangan hama tersebut. Menurutnya, Bulog kini sudah menerapkan konsep Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) dan monitoring kualitas dan serangan hama secara rutin oleh petugas gudang.
“Tindakan perawatan kualitas juga kita lakukan apabila terjadi serangan hama dengan spraying (penyemprotan) dan fumigasi, untuk memastikan beras yang dikeluarkan dari gudang bebas dari hama (kutu),” kata dia.
3. Beras yang didistribusikan ke masyarakat dalam kondisi baik

Sementara itu, Arief memastikan, beras yang didistribusikan kepada masyarakat harus dalam kondisi yang baik dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
“Beras yang didistribusikan ke masyarakat itu mesti dalam kondisi yang baik. Karena ini berkaitan dengan aspek keamanan pangan di mana hal itu menjadi keharusan,” ucap dia.
Arief mengatakan, beras yang tersimpan di gudang Bulog sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) harus diperiksa rutin.
“Yang artinya ini lebih ke teknis. Jadi kepala gudang, pimpinan cabang, pimpinan wilayah harus benar-benar menjaga kualitas daripada beras yang ada,” ujar Arief.
Diberitakan, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto membeberkan dirinya menemukan beras di gudang Bulog Yogyakarta berkutu. Beras yang berkutu adalah stok beras impor tahun lalu.
"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya," kata Titiek Soeharto dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian, Selasa (11/3/2025).