Serapan Gabah BULOG Tembus 300.000 Ton Setara Beras

Jakarta, IDN Times — Perum BULOG berhasil mencapai angka serapan gabah kering panen sebanyak 300.000 ton setara beras menjelang puncak musim panen raya yang diperkirakan akan berlangsung pada April 2025.
Ketua Dewan Pengawas Perum BULOG Sudaryono mengungkapkan, surplus produksi beras diperkirakan akan mencapai 2,8 hingga 3,5 juta ton hingga April 2025.
“Setelah panen kali ini, saya harapkan para petani bisa kembali menanam lagi. Jadi dalam setahun bisa menanam hingga dua sampai tiga kali, tidak hanya sekali menanam saja,” kata Sudaryono yang juga merupakan Wakil Menteri Pertanian di Istana Kepresidenan beberapa hari lalu.
1. Sinergi dengan berbagai pihak

Perum BULOG semakin gencar melakukan penyerapan gabah/beras dari petani melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dinas pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, TNI-POLRI, kelompok tani, dan penggilingan padi untuk memastikan proses penyerapan dapat berjalan dengan baik.
Sekretaris Perusahaan Perum BULOG, Arwakhudin Widiarso menegaskan bahwa BULOG tetap berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan melalui pembelian gabah dan beras dari petani dalam negeri.
“Tim Jemput Gabah Perum BULOG melakukan penyerapan dengan melibatkan banyak pihak dari stakeholders perusahaan, seperti dinas pertanian di tingkat provinsi dan kota/kabupaten, TNI-POLRI, kelompok tani, gapoktan dan penggilingan padi,” katanya.
“Tentunya sinergi ini kami harapkan untuk dapat mengoptimalkan penyerapan kami menjelang musim panen raya,” tambah Arwakhudin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (14/3).
2. Sosialisasi harga pembelian GKP

Selain itu, Arwakhudin juga menyatakan bahwa Perum BULOG tengah gencar melakukan sosialisasi terhadap harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani. Pembelian gabah itu dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram.
“Sesuai dengan arahan Presiden bahwa harga yang ditetapkan pemerintah untuk pembelian GKP di tingkat petani adalah sebesar Rp6.500,-/kg. Tentunya harga ini adalah bentuk pemerintah hadir dalam upaya menyejahterakan petani dengan melakukan pembelian gabah dengan harga yang baik dan dapat menguntungkan para petani,” tuturnya.
3. Optimis jaga momentum hingga akhir musim panen raya

Arwakhudin mengungkapkan, capaian serapan gabah sebanyak 300.000 ton setara beras ini menjadi angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Dengan rata-rata penyerapan harian yang sudah mencapai belasan ribu ton, BULOG optimistis dapat terus menjaga momentum ini hingga akhir musim panen raya.
“Dalam lima tahun terakhir penyerapan sebanyak 300.000 ton setara beras merupakan angka tertinggi, rata-rata penyerapan harian sudah belasan ribu ton, semoga kami bisa terus menjaga momentum ini menjelang panen raya di akhir Maret hingga April nanti,” tutup Arwakhudin. (WEB)