Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI Catat Uang Primer Capai Rp1.939,1 Triliun per Mei 2025

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi uang primer pada Mei 2025 mencapai Rp1.939,1 triliun, tumbuh 14,5 persen secara tahunan (year on year atau yoy).
  • Faktor pertumbuhan uang primer oleh Bank Indonesia termasuk peningkatan uang kartal dan pertumbuhan giro bank umum di BI.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi uang primer atau M0 adjusted pada Mei 2025 mencapai Rp1.939,1 triliun. Angka ini tumbuh 14,5 persen secara tahunan (year on year atau yoy).

Meski tumbuh secara tahunan, angka tersebut lebih rendah dibandingkan posisi pada April 2025. Pada bulan keempat tahun ini, uang primer tercatat sebesar Rp1.952,3 triliun.

1. Faktor yang mempengaruhi laju uang primer

Ilustrasi mata uang asing. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi mata uang asing. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, pertumbuhan uang primer dipengaruhi oleh peningkatan uang kartal yang diedarkan, yang tumbuh sebesar 10,1 persem (yoy) serta pertumbuhan giro bank umum di Bank Indonesia yang meningkat 10,7 persen (yoy).

Dia menuturkan, data uang primer ini telah disesuaikan dengan dampak dari insentif kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) yang diberikan oleh BI.

“Pertumbuhan M0 adjusted dipengaruhi oleh pengendalian moneter yang sudah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas,” ujar Denny dalam keterangan resmi, Selasa (10/6/2025).

2. Gambaran perkembangan uang primer oleh BI

(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat
(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Uang primer (M0) Adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di Bank Indonesia akibat pemberian insentif likuiditas.

Mulai Januari 2025, Bank Indonesia memberikan gambaran lebih lengkap terhadap perkembangan uang primer dengan juga menunjukkan angka M0 Adjusted untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kondisi likuiditas, termasuk kondisi likuiditas yang telah mengakomodir dampak kebijakan insentif likuiditas. 

3. Laju kredit pada April tumbuh 8,8 persen

ilustrasi kredit (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi kredit (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, BI mencatat kredit pada April 2025 tumbuh sebesar 8,88 persen (yoy), lebih rendah dari 9,16 persen (yoy) pada Maret 2025.

Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit oleh bank (lending standard) masih baik, terutama pada sektor pertanian, LGA (Listrik, Gas, dan Air), dan jasa sosial.

Kondisi likuiditas perbankan secara umum masih memadai, namun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) cenderung melambat dari 5,51 persen (yoy) pada awal Januari 2025 menjadi 4,55 persen (yoy) pada April 2025. Kondisi ini mendorong persaingan dalam pendanaan antarbank dan perlunya memperluas sumber pendanaan lainnya di luar DPK.

Kemudian dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit terutama dikontribusikan oleh sektor industri, pengangkutan, dan jasa sosial, sedangkan kontribusi pertumbuhan kredit sektor konstruksi dan perdagangan serta sektor-sektor lainnya masih terbatas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us