Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI Masih Buka Ruang Suku Bunga Turun

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Laporan  Perekonomian Indonesia 2024. (Dok/Istimewa).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Laporan Perekonomian Indonesia 2024. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • BI telah menurunkan BI rate sebanyak lima kali sejak awal tahun 2025
  • BI masih membuka ruang penurunan suku bunga lebih lanjut dengan catatan inflasi terjaga dan pertumbuhan ekonomi harus didorong lebih tinggi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebanyak lima kali sejak awal tahun 2025 ini. Namun BI belum berencana untuk melakukan pengetatan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, masih membuka ruang penurunan suku bunga lebih lanjut. Dengan catatan inflasi terjaga dan pertumbuhan ekonomi masih harus didorong lebih tinggi.

“Kami sudah sampaikan bahwa ada ruang penurunan BI rate ke depan. Kapan waktunya dan besarnya yang kami pertimbangkan adalah seberapa besar inflasi ke depan dan ruang mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan IV Tahun 2025 di Gedung Thamrin Bank Indonesia pada Senin(3/11/2025).

1. BI cermati efektivitas transmisi kebijakan

ilustrasi inflasi (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)
ilustrasi inflasi (vecteezy.com/Khunkorn Laowisit)

Sementara itu, sejak September 2024, BI sudah enam kali menurunkan suku bunga acuan dengan total penurunan 150 basis poin.

Saat ini BI rate berada di level 4,75 persen. Suku bunga deposit facility sebesar 3,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 5,5 persen.

Perry mengatakan, ke depannya BI tetap mencermati efektivitas transmisi kebijakan moneter yang telah ditempuh, stabilitas nilai tukar rupiah, dan prospek pertumbuhan ekonomi ke depan.

2. BI minta perbankan segera turunkan suku bunga kredit

Infografis daftar Bank yang dapat suntikan Rp 200 Triliun. (IDN Time/Mohamad Rakan)
Infografis daftar Bank yang dapat suntikan Rp 200 Triliun. (IDN Time/Mohamad Rakan)

BI juga mengajak perbankan untuk menurunkan suku bunga perbankan agar perekonomian dapat bergeliat.

Perry mengatakan, waktu dan besaran penurunan suku bunga acuan akan dilihat berdasarkan stabilitas nilai tukar rupiah dan efektivitas transmisi kebijakan yang telah ditempuh.

“Bagaimana penurunan BI rate diikuti penurunan deposito dan lending. Bagaimana kelonggaran ekspansi moneter dan makroprudensial dan termasuk tambahan dana Rp200 triliun dari pemerintah mendorong kredit dan pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

3. Proyeksi BI soal arah suku bunga BI

Gedung Federal Reserve (Instagram/the Fed)
Gedung Federal Reserve (Instagram/the Fed)

Secara global, BI memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih akan menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi. Penurunan terjadi satu kali pada akhir tahun 2025 dan satu kali pada kuartal I-2026.

“Untuk Fed Funds Rate setelah penurunan terakhir bulan kemarin. Kami masih perkirakan satu kali lagi Fed Funds Rate akan turun di tahun 2025 dan di kuartal I-2026. Memang dari pasar memperkirakan dua kali lagi tahun ini (2025) dan satu kali tahun 2026, tetapi kami perkirakan satu kali tahun ini dan tahun depan,” ucap Perry.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in Business

See More

BCA Dorong Inovasi Bisnis Lewat Indonesia Knowledge Forum 2025

03 Nov 2025, 23:45 WIBBusiness