Biaya Perbaikan Fasum Terdampak Demo Ditaksir Hampir Rp900 Miliar

- Kerusakan fasilitas umum mencakup ringan hingga berat, dengan total biaya perbaikan hampir Rp900 miliar.
- 42 gedung dan 32 pos polisi rusak di 29 kota pada 12 provinsi akibat demo, data masih bisa bertambah.
- Identifikasi lapangan dilakukan untuk menentukan tingkat kerusakan dan perencanaan perbaikan fasilitas yang terdampak.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan biaya rehabilitasi fasilitas publik yang rusak akibat aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025 diperkirakan hampir mencapai Rp900 miliar.
Angka tersebut merupakan hasil perhitungan total dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang mengalami kerusakan fasilitas umum (fasum).
"Biayanya total seluruh Indonesia kemarin kita hitung, hampir sekitar Rp900 miliar. Hampir ya, hampir total, Rp800 sekian lah, hampir Rp900 miliar. Total ya, seluruh Indonesia raya," kata Dody di Gerbang Tol (GT) Pejompongan, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
1. Kerusakan dari ringan hingga berat

Dody menjelaskan, nilai kerugian yang ditaksir mencakup kerusakan dengan berbagai kategori, mulai dari ringan, sedang, hingga berat.
Dia mencontohkan, ada fasilitas yang hanya terbakar sebagian, namun ada pula yang hangus terbakar habis, seperti di Makassar dan beberapa daerah lainnya.
"Mulai dari terbakar suam-suam sampai benar-benar terbakar habis, seperti di Makassar dan beberapa tempat lain. Total hampir Rp900 miliaran," tambah Dody.
2. Sebanyak 42 gedung dan 32 pos polisi rusak

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU mencatat hingga kini sudah ada 42 bangunan gedung dan 32 pos polisi yang rusak. Kerusakan itu tersebar di 29 kota pada 12 provinsi.
"Data ini masih berpotensi terus bertambah dan akan difinalisasi terus sesuai perkembangan di lapangan," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana dalam keterangan resmi, Selasa (2/9/2025).
3. Identifikasi lapangan masih berjalan

Dewi menjelaskan seluruh Kepala Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan (BPBPK) di Indonesia tengah melakukan identifikasi langsung di lapangan.
Pemeriksaan awal meliputi kondisi bangunan yang terbakar atau tidak, serta tingkat kerusakan mulai dari ringan, sedang, hingga berat.
"Untuk kerusakan sedang hingga berat, kami akan berkoordinasi dengan Komite Keandalan Bangunan Gedung untuk pengecekan dan perencanaan perbaikannya,” ujarnya.